Pengalungan nomor antrian secara simbolis mengawali pelaksanaan Baksos Kesehatan Umum dan Gigi Tzu Chi di Perawang.
“Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Bila hanya menunggu kesempatan itu akan berlalu dan semua akan terlambat”
-Kata Perenungan Master Cheng Yen-
Relawan Tzu Chi APP dari PT Indah Kiat dan Arara Abadi Perawang menggelar bakti sosial kesehatan umum dan gigi yang dilangsungkan pada Sabtu (10/8/24). Bakti sosial yang berlangsung di Aula Bunut Kampung Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak ini berhasil melayani 659 orang pasien dengan rincian 534 pasien umum dan 125 pasien gigi.
Dalam kegiatan tersebut hadir Manajemen Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Perawang Mill, Camat Tualang, Kapolsek Tualang, Koramil Perawang dan Lurah Perawang. ”Bakti sosial kesehatan umum dan gigi ini sebagai wujud kepedulian bagi warga di sekitar (wilayah) operasional kami, terutama masalah kesehatannya. Dan kami bersyukur atas antusiasme masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa yang datang memeriksakan kesehatannya,” kata Hasanudin The, perwakilan Manajemen IKPP Perawang saat memberikan sambutan.
Michael Wong, Hasanuddin The, manajemen IKPP Perawang meninjau langsung proses bakti sosial.
Proses pemeriksaan pada layanan poli gigi.
Layanan kesehatan bagi warga Perawang dan sekitarnya ini diapresiasi Musral, S.Sos, Camat Tualang. Ia turut meninjau langsung proses bakti sosial. Dalam kesempatan ini Musral juga sempat berbincang dengan warga yang mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan. ”Atas nama pemerintah daerah dan juga pemerintah kecamatan Tualang mengucapkan apresiasi kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah melaksanakan bakti sosial di Kecamatan Tualang. Ini semua salah satu tujuannya adalah pihak swasta dengan pemerintah bisa bekerja sama memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik itu berkaitan dengan kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan Yayasan Buddha Tzu Chi ini mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat kecamatan Tualang,” ujarnya.
Kegiatan Perdana, Perlu Usaha Ekstra
Bakti sosial ini merupakan kegiatan besar perdana bagi relawan di Perawang. Sudah tiga bulan terakhir, relawan berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari kelurahan, kecamatan, juga rekan-rekan serikat pekerja. “Awalnya kita memanfaatkan RT/RW, dan kelurahan. Tapi seminggu sebelum baksos ini data yang kami dapatkan masih sangat sedikit, masih di bawah 100. Kita rapat koordinasi di Arara mereka baru dapat 44, kami baru mendapat 68. Jadi saya pikir gimana caranya? Akhirnya dalam satu minggu terakhir kita turunkan relawan kurang lebih selama 5 hari untuk langsung door to door bagikan kupon tapi tetap melalui verifikasi. Jadi akhirnya 3 hari sebelum baksos kami berhasil dibagi semua,” ujar Mettayani, Ketua Komunitas Relawan Tzu Chi dari Xie Li Perawang.
Mettayani (berbaju biru) mendampingi seorang warga saat memeriksakan kesehatannya.
Keyakinan akan tekad, membulatkan semangat Mettayani. “Master Cheng Yen mengatakan ada tekad, pasti ada kekuatan, ada kekuatan pasti ada niat untuk mencari solusi. Jadi semangat itulah yang kita tularkan ke relawan. Saya juga memanfaatkan rekan-rekan serikat pekerja, kita di sini ada 4 serikat pekerja, kita gandeng mereka kita turun sama-sama untuk berbuat kebajikan. Dan puji syukur mereka dengan sukacita mau bersumbangsih,” sambungnya.
Bakti sosial yang dilakukan sejak pagi hingga siang hari ini disambut antusias warga sekitar operasional PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang. Sementara bagi warga yang kesulitan transportasi, relawan menyediakan bus penjemputan untuk tiga kampung, yaitu Pinang Sebatang Barat, Pinang Sebatang Timur, dan Tualang. “Sebenarnya kan mungkin ada mereka yang dalam kehidupan sulit jadi mereka akan sulit untuk menjangkau ke sini. Akhirnya kita inisiasi, ok kita punya fasilitas perusahaan kita berdayakan bus kita jemput mereka gitu,” terang Mettayani.
Drg. Henri Mudjono memberikan penyuluhan bagaimana cara merawat gigi yang baik dan benar.
Yuliana saat mendengarkan resep yang diberikan dokter untuk mengobati keluhan penyakitnya.
Tak hanya pemeriksaan kesehatan, dalam kesempatan ini juga dilakukan penyuluhan cara menggosok gigi yang baik dan benar yang dibawakan drg. Henri Mudjono. Sembari menunggu giliran pemeriksaan, warga (mayoritas anak-anak) menyimak penjelasan yang disampaikan dengan penuh perhatian.
Layanan kesehatan ini disambut dengan penuh sukacita oleh warga. Salah satunya Yuliana, yang tinggal sendiri di Desa Perawang KM 6. Suami pertamanya sudah meninggal dunia. Sementara suami keduanya kurang perhatian. Kedua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal terpisah. Sehari-hari ia membuka jasa laundry di rumahnya. “Saya ada masalah lambung, darah rendah, kepala sering pusing. Kadang kalau waktu nyuci dan gosok, tiba-tiba kepalanya berkunang-kunang. Saya berterima kasih banyak kepada relawan atas pengobatan gratis ini,” tuturnya.
Muhammad Mulyadi mendampingi salah satu anaknya saat memeriksakan giginya.
Pemeriksaan kesehatan gigi dalam bakti sosial kali ini dimanfaatkan Muhammad Mulyadi. Ia yang tinggal di Desa Perawang Barat membawa Vita (istri) dan kedua anaknya Ayska dan Adzriel untuk memeriksakan gigi. Ia terus mendampingi anak-anaknya. Ia terlihat gugup, namun berusaha tegar ketika anak-anaknya menangis ketika menambal gigi. “Iya tadi kasihan lihat anak-anak menangis, tapi demi kebaikan mereka ya dikuat-kuatkan. Sudah semingguan ini mereka sakit gigi, karena ada bantuan dari Buddha Tzu Chi kita ke sini pas hari libur kita berobat di sini. Terima kasih kepada Buddha Tzu Chi, Indah Kiat, dan Arara Abadi untuk bantuan pengobatannya,” ungkapnya.
Keberhasilan bakti sosial ini tak lepas dari dukungan 27 dokter dari 7 Rumah Sakit dari Perawang dan Pekanbaru, termasuk 3 dokter gigi dan 5 tenaga medis dari Tzu Chi Medical Assosiation (TIMA) Jakarta.
Editor: Hadi Pranoto