Lebaran di Perumahan Cinta Kasih Cengkerang

Jurnalis : Paulus, Fotografer : Erik

Setelah menahan rasa lapar, haus, dan nafsu sepanjang satu bulan penuh, umat muslim di seluruh dunia merayakan hari kemenangan, hari Idulfitri 1426 Hijriah yang jatuh pada Kamis 3 November 2005. Tak ketinggalan, warga Rumah Susun Cinta Kasih 1 juga merayakan hari kemenangan ini. Meskipun sederhana, mereka tetap merayakan lebaran dengan penuh gembira dan akrab.

Sejak pagi hari, ribuan umat muslim di Perumahan Cinta Kasih satu Cengkareng berkumpul di Aula Rusun Cinta Kasih 1. Dengan khusuk mereka mengikuti solad id, sembayang tanda berakhirnya puasa sebulan penuh dan menyambut hari kemenangan. Sehabis solat mereka langsung bersalam-salaman dan bermaaf-maafan atas segala tindakan dan tutur kata yang kurang berkenan selama ini.

Selepas solat id, warga langsung menuju rumah masing-masing untuk bermaaf-maafan dengan para tetangga dan sanak keluarga. Bapak Muhidin, ketua RT 01 misalnya, setelah bersalam-salam dengan warganya, langsung menuju rumahnya di blok A 3 lantai 2. Dia diambut oleh istri, ketiga anaknya, dan seorang cucunya. Kemudian bersama-sama menyantap ketupat, makanan khas lebaran. Selain itu, keluarga Muhidin juga menyajikan makan ringan khas lebaran seperti kacang goreng, biji ketapang, dan wajik.

Keluarga ini sangat senang, karena selama tinggal di perumahan Cinta Kasih, puasa dan kegitan keagamaan mereka semakin baik.

Ditengah berbagai kesulitan ekonomi yang terjadi di Indonesia, keluarga-keluarga muslim tetap merayakan lebaran dengan penuh kesederhanaan namun tetap ceria.

Artikel Terkait

Pascabanjir Jakarta: 2.250 Paket Cinta Kasih

Pascabanjir Jakarta: 2.250 Paket Cinta Kasih

05 Februari 2013

Jika semua orang mau menebarkan cinta kasih, mungkin dunia ini akan terbebas dari bencana dan penuh kedamaian. Demikian yang di harapkan oleh Tzu Chi.

Suara Kasih : Makna Tiga Hari Raya

Suara Kasih : Makna Tiga Hari Raya

26 April 2010
Sila berfungsi mencegah perbuatan buruk dan menjaga kita dari jalan yang salah. Kita memiliki jalur yang benar, yakni setiap orang diminta untuk menaati peraturan yang ada.
Membabarkan Dharma Melalui Drama

Membabarkan Dharma Melalui Drama

08 September 2014 Pementasan drama diawali dengan Gatha Pembuka Sutra. Drama ini mengingatkan kembali para penonton kepada Sutra Buddha tentang budi agung orangtua yang sangat sulit untuk kita balas.Dalam salah satu bab menceritakan bagaimana setelah dibesarkan, anak mulai membangkang dan nakal.
Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -