Lebih Dekat dengan Tzu Chi

Jurnalis : Natalina Thomas, Yanti (Tzu Chi Medan), Fotografer : Effendy Leman, Aswin Halim (Tzu Chi Medan)
 
foto

Stan Da Ai TV dan pameran poster berlangsung selama 4 hari untuk memperkenalkan cinta kasih universal Tzu Chi pada masyarakat Medan.

Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan menyelenggarakan Pameran Budaya Kemanusiaan Tzu Chi di Cambridge City Square, Medan selama 4 hari, tanggal 21 – 24 Mei 2009. Pameran ini bertujuan lebih memperkenalkan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kepada masyarakat luas, dan mendapat tanggapan positif dari para pengunjung. Dalam kegiatan ini, selain Stan Penjualan Produk Jing-Si Books & Café, juga diadakan pameran poster kegiatan Tzu Chi dan Stan DAAI TV. Dari Stan DAAI TV ini, diharapkan masyarakat dapat mengenal lebih dekat DAAI TV, dan pengunjung yang ingin bersumbangsih sebagai pendukung siaran TV yang benar, bajik dan indah ini, dapat mendaftarkan diri menjadi “Sahabat DAAI TV”.

Pada Sabtu malam, juga diadakan seminar tentang pelestarian lingkungan yang mengajak masyarakat untuk hidup lebih sederhana dan hemat dalam penggunaan barang kebutuhan sehari-hari, selain itu juga mengajak masyarakat luas untuk bergandengan tangan bersama untuk peduli menyelamatkan bumi kita yang telah renta ini. Dalam acara tersebut juga, diperagakan shou yu (isyarat tangan khas Tzu Chi) oleh para relawan di atas pentas dengan diiringi lagu yang indah, damai dan teduh. Dengan gerakan tangan yang gemulai bergerak mengartikan setiap kata-kata yang indah membuat para pengunjung yang hadir menirukan gerakan tangan para relawan.

Membaurkan Misi dalam Masyarakat
Stan ini ramai dikunjungi para pengunjung. Di sini dijual peralatan makan dan minum yang aman dipakai berulang dan ramah lingkungan, buku-buku Master Cheng Yen, CD lagu-lagu dan DVD film-film kehidupan serta produk Tzu Chi lainnya. Para relawan tampak sibuk membantu pengunjung yang ingin membeli dengan memberikan informasi.

”Saya senang bisa membeli produk Tzu Chi di sini, karena produk ini sangat sulit dibeli di tempat-tempat umum lainnya. Selain itu saya bisa mengenal lebih jauh tentang Master Cheng Yen dan mudah-mudahan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari”, kata Dewi (23 tahun), salah satu pembeli.

foto  foto

Ket : - Seminar pelestarian lingkungan mengingatkan para pengunjung tentang pentingnya menjaga bumi dari
           pemanasan global. (kiri)
         - Peralatan makan dan minum yang ramah lingkungan sangat diminati pengunjung. (kanan)

Selain itu ada juga stan DAAI TV yang memperkenalkan kepada pengunjung saluran televisi yang sehat dan memiliki program – program yang mendidik khususnya bagi anak–anak dn mempunyai nilai – nilai positif dalam setiap tayangan.

Pameran ini diisi dengan presentasi tentang Global Warming yang menjelaskan pentingnya kesadaran kita untuk menyelamatkan bumi ini. Cara yang paling mudah yang dapat kita lakukan yaitu dengan mengurangi jumlah sampah dan melakukan daur ulang sampah. “Saya sangat tertarik dengan presentasi ini, saya telah menerapkan pada keluarga sendiri untuk melakukan daur ulang sampah dan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Saya juga mengharapkan kesadaran masyarakat untuk melakukan daur ulang sampah karena sekarang kita juga sudah merasakan dampak dari global warming, kegiatan seperti ini maunya dapat diperbanyak lagi,” kata salah seorang pengunjung, Anthony O. Sigalingging.

foto  foto

Ket : - Antusias pengunjung melihat dari dekat Pameran Budaya Humanis Tzu Chi. (kiri)
         - Anak-anak Kelas Budi Pekerti Tzu Chi berlomba melompat setinggi mungkin. (kanan)

“Kegiatan ini sangat positif dan bagus sekali buat kita semua. Informasi seperti ini sangat diperlukan oleh masyarakat sekarang dan harus mendapat perhatian yang khusus dari pemerintah. Secara pribadi, acara ini juga membawa dampak baik bagi keluarga saya yang ikut sekarang, agar anak-anak saya peduli terhadap sampah dan tahu bahwa sampah masih bisa didaur ulang dalam menyelamatkan bumi kita ini”, kata pengunjung lainnya.

 

Artikel Terkait

Peduli Merapi : Menunaikan Tanggung Jawab

Peduli Merapi : Menunaikan Tanggung Jawab

24 November 2010 Pada tanggal 2 November, Tzu Chi sempat melakukan pembagian barang bantuan di 3 desa, salah satunya di Glagaharjo. Saat itu desa ini masih aman dan hijau. Di tengah pembagian itu, sirene tanda bahaya awan panas berbunyi sehingga warga maupun relawan Tzu Chi yang sedang membagikan bantuan berhamburan menyelamatkan diri.
Bahagianya Usen, Bahagianya Relawan Tzu Chi

Bahagianya Usen, Bahagianya Relawan Tzu Chi

16 Agustus 2017
Hamparan padi yang digarap Usen (56), warga di Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi itu sebagiannya sudah menguning. Kurang dari dua minggu, padi siap dipanen. Namun kali ini Usen tak akan turun ke sawah, ia bertekad untuk beristirahat demi pemulihan operasi katarak yang baru ia jalani pada Baksos Kesehatan Tzu Chi di RS Sakit Sentra Medika Cikarang, 12 Agustus 2017 lalu.
Berkat Jodoh yang Baik (Bag. 1)

Berkat Jodoh yang Baik (Bag. 1)

22 Juli 2010
Semua serba tidak pasti, demikian yang dialami oleh Ahmad Damanhuri (32) guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang dahulu tak sedetik pun berpikir dan bercita-cita menjadi seorang guru serta bertemu dengan Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi.
Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -