Lebih Giat Memberikan Pelayanan
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati
|
| ||
Pada usia yang keenam ini pula, RSKB juga meresmikan penambahan ruangan rawat inap dan kantor administrasi. “Semakin hari kita (RSKB) jumlah pasien semakin meningkat dan seringkali kita menolak pasien karena kurangnya tempat. Sehingga sekarang kita adakan penambahan ruang rawat inap,” ujar dr. Tonny Christianto selaku Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi. Lantai tiga yang selama ini menjadi aula rumah sakit yang dijadikan tempat untuk pertemuan, kegiatan baksos, dan lain-lain, kini menjadi ruang rawat inap dan pusat administrasi rumah sakit. Terdapat sebanyak 12 tempat tidur rawat inap dan 12 tempat tidur pada ruang perawatan bayi. Selain itu kantor administrasi dipusatkan menjadi satu ruangan. “Selama ini kantor administrasi tersebar sehingga banyak kendala. Maka kita jadikan satu ruangan,” ucapnya. Dengan adanya penambahan kapasitas perawatan medis rumah sakit ini diharapkan Tzu Chi dapat terus bersumbangsih melayani masyarakat dalam menjalankan misi kesehatan dan kemanusiaannya. “Nama Tzu Chi itu ibarat orang baik,” ujar Oey Hoey Leng, Pembina Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi. “Jadi yang datang kesini (RSKB) merasa bertemu dengan orang baik, nah, itu adalah kesempatan baik buat kita untuk benar-benar menjadi orang baik,” ungkapnya. Dengan demikian karyawan baik dokter maupun perawat dapat melayani masyarakat dengan sepenuh hati. “Dan melalui para pasien tadi keterampilan karyawan jadi meningkat,” papar relawan komite ini. “Makanya Master Cheng Yen mengatakan pasien adalah guru kita,” ujarnya.
Keterangan :
Salah satu dokter yang berdedikasi di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi, dr. Justin Ningsih berharap di usia rumah sakit yang sudah enam tahun ini agar rumah sakit beserta karyawan di dalamnnya semakin maju baik dalam kebijaksanaan, tanggung jawab pelayanan. “selama ini RSKB setahap demi setahap sudah maju. Untuk mewujudkan harapan itu tentunya sebagai dokter dan karyawan rumah sakit, saya harus tahu dan mengikuti program-program yang ada di rumah sakit,” ungkap dokter yang sudah berkarya selama dua tahun ini. Demikian juga dengan relawan pemerhati rumah sakit yang merasa senang karena RSKB terus berkembang dan bisa memberikan pelayanan ke masyarakat luas. “Setiap rumah sakit Tzu Chi ada relawan di dalamnya. Dengan semakin bertambahnya ruang perawatan di rumah sakit ini, saya berharap semakin banyak lagi relawan yang bersedia bersumbangsih di rumah sakit dengan menjadi relawan pemerhati rumah sakit ini,” harap Hok Lay, relawan pemerhati Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi. Semoga Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi dapat menjalankan misi kesehatan dengan baik dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan terus menerapkan ajaran cinta kasih Tzu Chi. | |||