Lebih Memahami Kasih Sayang Seorang Ibu
Jurnalis : Apriyanto , Fotografer : Apriyanto
|
| ||
Begitu besar pengorbanan seorang ibu hanya untuk sang buah hatinya agar lahir ke dunia dengan selamat. Namun setelah anak-anak itu besar sedikit dari mereka yang sadar untuk merenungkan perjuangan ibu yang demikian besar. Di Sekolah Tzu Chi Indonesia, berbakti kepada orang tua merupakan bagian dari pendidikan budi pekerti. Menjelang Hari Ibu yang jatuh pada bulan Desember nanti, Sekolah Tzu Chi Indonesia di Pantai Indah Kapuk mengajarkan kepada siswa-siswinya untuk mengenang kebaikan seorang ibu dengan bermain peran. Permainan ini dilaksanakan pada hari Senin 18 November 2013. Siswa-siswi tingkat Primary 1 (Sekolah Dasar kelas 1) diminta untuk membawa bantal dan kain. Saat pelajaran akan dimulai para guru mendandani siswa-siswi layaknya seorang ibu yang sedang hamil. Setelah itu para siswa pun bisa melanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti biasa, hanya saja pada hari itu penampilan dan aktivitas mereka sedikit terganggung oleh perut palsu yang membusung. Menurut Caroline Widjanarko Principal Primary Sekolah Tzu Chi (Kepala Sekolah SD) kegiatan ini merupakan bagian dari penyambutan hari ibu, maka sebelum siswa-siswi mengucapkan kasih sayangnya di hari ibu akan ada baiknya jika mereka merasakan terlebih dahulu perjuangan seorang ibu saat mengandung mereka.
Keterangan :
Lebih lanjut Caroline juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari sistem pembelajaran di Tzu Chi yang berprinsip pada pengalaman, cerita, filosofi, perenungan, dan praktik. Melalui pengalaman biasanya para murid diajak dalam sebuah permainan mengalami tentang sesuatu, seperti pada hari ini mereka berperan sebagai seorang ibu hamil. Tahap berikutnya adalah mendengarkan perasaan dari murid-murid tentang pengalamannya menjadi seorang ibu hamil dan guru menjelaskannya menggunakan Kata Perenungan Master Cheng Yen. Dengan demikian murid-murid akan melakukan perenungannya sendiri dan dapat langsung menerapkannya sebagai pengalaman batin. Dampak dari permainan ini juga langsung dirasakan oleh Josh Tiesto Tanto siswa Primary 1. Ia mengaku senang bisa berperan sebagai seorang ibu yang sedang hamil, tapi dibalik itu ia juga merasa kerepotan dengan perut palsunya yang membuncit. “Mau buang air kecil susah, mau menulis, dan bermain juga susah,” aku Josh. Makanya di sela-sela pelajaran Josh mengungkapkan kalau ia mengerti akan kasih ibu. Ia juga berkata kalau ia harus bisa menyayangi ibunya dengan sepenuh hati, karena ibu adalah orang yang telah memberinya kehidupan dan harapan. “Saya sayang sama mama, karena mama sudah kasih saya makan, kasih saya sekolah, dan membesarkan,” kata Josh. Dan pengalaman-pengalaman batin seperti inilah yang diharapkan tumbuh di dalam diri siswa sebagai bagian dari penyerapan pendidikan budi pekerti, yaitu menghormati dan mengasi orang tua. | |||
Artikel Terkait
Mengukur Bentala Warga Bedah Rumah
18 April 2016Turut merasakan penderitaan yang dialami warga Desa Jagabita , Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia membantu membedah rumah mereka yang tidak layak huni.