Lestari Lingkunganku Dengan Eco Enzyme

Jurnalis : Marlina (He Qi Pusat) , Fotografer : Koerniawan S., Lily T. (He Qi Pusat)
Hijaunya air Danau Vassa menyerupai hijaunya pepohonan yang tumbuh di sekelilingnya.
Konferensi lingkungan hidup pertama yang digelar oleh PBB pada 5 Juni 1972 menjadikan hari yang diperingati seluruh masyarakat dunia sebagai Hari Lingkungan Hidup. Kekhawatiran seluruh lapisan masyarakat terhadap suhu bumi yang semakin meningkat memicu berbagai macam gerakan dan aktivitas untuk mencegah bumi dari kerusakan yang lebih parah.

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, relawan Tzu Chi di Komunitas Xie Li Cikarang melakukan penuangan cairan eco enzyme ke Danau Vassa. Pembuatan cairan eco enzyme menjadi salah satu tren dalam upaya restorasi lingkungan dengan mengolah dan memanfaatkan sampah dapur.

“Saya setiap hari melewati Danau Vassa yang airnya hijau berlumut, jadi tercetus ide untuk melakukan penuangan eco enzyme,” ujar Koerniawan Soesilo.

Sebanyak 100 liter eco enzyme yang terkumpul siap dituangkan oleh para relawan.

Ketua Misi Pelestarian Lingkungan di komunitas relawan Cikarang ini pun berharap dengan adanya penuangan eco enzyme dapat membantu memperbaiki ekosistem pada danau sehingga air dapat kembali jernih.

“Yang paling penting adalah penuangan eco enzyme perdana ini bisa sebagai contoh kegiatan nyata dalam menggerakan warga sekitar danau untuk ikut serta membuat eco enzyme di rumah masing-masing dengan memanfaatkan sampah dapur sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan,” tambah pria yang bergabung sebagai relawan Tzu Chi sejak 2018 ini.

Sebanyak 100 liter eco enzyme terkumpul untuk dituangkan ke Danau Vassa di pagi yang cerah itu. Cairan dikemas dalam botol-botol yang memudahkan penuangan ke danau.

“Dalam kondisi pandemi dan adanya peningkatan Covid-19, menyebabkan keterbatasan relawan melakukan kegiatan di luar rumah. Program ke depannya adalah menggalakan pembuatan eco enzyme di rumah para relawan,” ujar Veriyanto The, Ketua Xie Li Cikarang.

Melalui momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang jatuh pada hari Sabtu 5 Juni 2021, 10 relawan Tzu Chi pun berkumpul menuangkan eco enzyme ke Danau Vassa yang terletak di Lippo Cikarang.

Veriyanto The menambahkan, bahwa dalam memperingati hari lingkungan hidup ini diharapkan setiap individu mempunyai kesadaran untuk menjaga dan melindungi bumi dengan melakukan pelestarian lingkungan. Ini bisa dimulai dengan hal kecil dari rumah seperti membuang sampah pada tempatnya dan giat melakukan daur ulang sampah.

Juniarti, salah satu relawan yang hadir untuk turut serta menuangkan eco enzyme ke danau mengakui manfaat eco enzyme itu sendiri dalam kegiatan sehari-hari. Karena itulah ia juga sangat semangat membuat eco enzyme di rumah.

“Saya semangat membuat eco enzyme karena ingin membantu pelestarian bumi dan juga karena eco enzyme memberikan banyak manfaat ekonomis di rumah. Saya menggunakan eco enzyme untuk pel lantai dan campuran sabun cuci piring,” ungkapnya.

Para relawan menuangkan 100 liter eco enzyme secara bersamaan ke Danau Vassa dan dituang di beberapa sisi danau.

Ikut memeriahkan acara penuangan eco enzyme, Ketua RT Vassa, H.M. Soleh Hari menyatakan sangat senang dengan kegiatan ini dan berharap kelanjutannya dapat mengubah danau menjadi jernih sehingga warga sekitar bisa menjadikan Danau Vassa sebagai objek wisata tanpa harus jauh-jauh keluar dari Cikarang. Ia juga berharap dengan melihat hasil nyata perubahan lingkungan, warga akan tertarik untuk mengetahui trik yang telah dilakukan dan mengikuti jejak dalam pembuatan eco enzyme.

“Ini adalah langkah awal, jika berjalan lancar dan warga sudah merasakan manfaat eco enzyme, tidak tertutup kemungkinan untuk menyelenggarakan program cara membuat eco enzyme,” ujar pria yang merangkap sebagai Ketua Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) DPW Jawa Barat ini.

Ketua RT Vassa, H.M. Soleh Hari (yang mengacungkan jempol) berharap suatu hari Danau Vassa yang jernih dapat menjadi objek wisata di Cikarang.

Cairan eco enzyme yang memiliki sejuta manfaat bagi manusia dan bumi ini pembuatannya sangat mudah dan dengan biaya yang relatif murah. Ini memungkinkan semua rumah tangga dapat berkontribusi dalam pengurangan sampah domestik. Adalah 1 : 3 : 10, angka yang menjadi resep unik pembuatan eco enzyme; satu bagian gula, tiga bagian bahan organik (sampah dapur) dan sepuluh bagian air. Setelah masa fermentasi tiga bulan, cairan eco enzyme pun dapat digunakan.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Praktik Cara Membuat Eco Enzyme

Praktik Cara Membuat Eco Enzyme

08 September 2023

Relawan Tzu Chi di Komunitas Hu Ai Medan Perintis mengajarkan cara membuat eco enzyme di lingkungan warga di Jalan Besar Tembung Medan. Warga sangat antusias membuatnya, apalagi setelah tahu segudang manfaatnya.

Panen Eco Enzyme Di Depo PIK

Panen Eco Enzyme Di Depo PIK

09 April 2021

Hari ini, Jumat 9 April 2021, delapan relawan He Qi Utara 1 memanen dua toren eco enzyme di Depo PIK. Toren berkapasitas 300 liter tersebut masing-masing terisi 60 persen-nya, sehingga hasil panen satu toren terhitung sekitar 180 liter cairan eco enzyme.

Eco Enzyme untuk Menjaga Ekosistem

Eco Enzyme untuk Menjaga Ekosistem

14 Desember 2020

Sebanyak 28 relawan Tzu Chi menuangkan 114,5 liter Eco Enzyme di Danau Tzu Chi Hospital untuk pertama kalinya. Danau kecil ini terletak di belakang gedung Tzu Chi Hospital, Jakarta Utara. Penuangan ini bertujuan menjaga kualitas air di danau tersebut. 

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -