Libur Telah Usai, Sekolah pun Dimulai
Jurnalis : Mimi (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Chen Pau Hua (Tzu Chi Pekanbaru)
|
| ||
Sambil menunggu ruangan yang masih digunakan oleh Shigu dan Shibo dalam acara sharing survei kasus, anak-anak beserta orangtua yang turut mendampingi, ditemani oleh relawan dalam suasana penuh kekeluargaan. Beberapa menit kemudian, Shigu dan Shibo pun telah keluar dari ruangan sehingga anak-anak mendapatkan giliran untuk masuk. Tapi, untuk masuk ke ruangan tentu saja anak-anak harus menerapkan budaya humanis Tzu Chi, yaitu berbaris rapi dengan mengikuti para relawan. Mengenal Lebih Dekat
Ket : - Lutiana, Ketua Tzu Chi Pekanbaru (kanan) dan Mimi, relawan Tzu Chi (kiri), mendampingi Ibu Efianti, ibu dari Kevin Yoval saat mengungkapkan perasaannya telah dibantu Tzu Chi. (kiri) Chia Chai Chua, relawan Tzu Chi, mengawali acara dengan menjelaskan kepada anak-anak mengenai asal mula berdirinya Tzu Chi, visi dan juga cita-cita Tzu Chi. Mengapa ada kata Buddha dalam rangkaian nama Yayasan Buddha Tzu Chi, ini dikarenakan yang mendirikan Yayasan Tzu Chi adalah seorang biksuni beragama Buddha, yaitu Master Cheng Yen. Walaupun demikian, Tzu Chi atas dasar visi menyucikan hati manusia, tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, warna kulit, dan lainnya dalam melakukan setiap kegiatan kebajikan. Yang penting adalah cinta kasih. Uang hanyalah salah satu contoh bantuan. Kita juga dapat membantu dalam bentuk lain. Belajar dari Kisah Budi Salim
Ket : - Suasana akrab dan penuh kekeluargaan dengan cepat terbangun di antara para anak asuh dan relawan Tzu Chi Pekanbaru. (kiri) Perjuangan hidup dan sumbangsih Budi Salim juga menginpirasi mama dari Kevin Yoval (anak asuh Tzu Chi), Ibu Efi yang sebelumnya pernah berpartisipasi dalam kegiatan donor darah Tzu Chi pada bulan Mei lalu. “Waktu itu saya sangat takut karena ini pengalaman pertama saya donor darah. Ini saya lakukan karena dorongan niat untuk membalas budi atas bantuan Tzu Chi kepada kami, dan juga untuk turut membantu orang lain dengan darah yang saya miliki. Saya sangat senang setelah berhasil donor. Kapan Tzu Chi akan mengadakan donor darah lagi?” tanyanya kepada Lutiana, Ketua Tzu Chi Pekanbaru yang mendampingi. Sesulit apapun keadaan yang kita hadapi, namun kita tidak boleh patah semangat. Harus bangkit kembali menyongsong masa depan cerah yang ada di depan mata. Walaupun kita terlahir dari ibu yang berbeda, suku, ras, maupun agama yang berbeda namun kita bangsa Indonesia yang menghidup udara yang sama. Perbedaan yang indah membentuk sebuah keluarga besar di Tzu Chi. Acara diakhiri dengan penyerahan tas sekolah yang berisi buku dan alat-alat tulis serta bernyanyi bersama lagu kebanggaan Tzu Chi “Satu Keluarga“. Hendaknya anak-anak dapat menjadikan Tzu Chi sebagai rumah dan keluarga kedua dan dapat menjadi tempat untuk berbagi suka dan duka dalam kehidupan yang dijalani. Selamat kembali ke sekolah anak-anak yang penuh masa depan. | |||
Artikel Terkait
![Tiga Ribu Rumah: Berdana dengan Sukacita](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/551020_Foto_1.jpg)
Tiga Ribu Rumah: Berdana dengan Sukacita
23 Oktober 2018Sejak penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam pembangunan 3.000 unit rumah untuk masyarakat Lombok (Nusa Tenggara Barat), Palu, Sigi, dan Donggala (Sulawesi Tengah), yang dilaksanakan pada 15 Oktober 2018 lalu, relawan Tzu Chi pun mulai menggalang dana untuk itu.
![Ketajaman dan Asa](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/b_250610-11.jpg)
Ketajaman dan Asa
03 Juli 2010![Gempa Cianjur: Bantuan Kesehatan Masih Berlangsung di Desa-Desa Terpencil](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/91320221204111152_IMG_6931_edt.jpg)
Gempa Cianjur: Bantuan Kesehatan Masih Berlangsung di Desa-Desa Terpencil
05 Desember 2022Dua minggu pascagempa Cianjur, warga di pengungsian mulai mengalami gangguan kesehatan. Prihatin dengan kondisi ini, relawan Tzu Chi mengadakan baksos kesehatan.