Liburan di Summer Class 2017

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

doc tzu chi

Pengajar pengajar Art Project, Firman Lie memberikan sertifikat kepada peserta dalam penutupan Sesi 1 Summer Class 2017.

“Kita bukan menilai bagus atau tidaknya gambar yang dibuat, tetapi kita harus menilai apa yang dipikirkan oleh anak-anak. Ini merupakan modal awal mereka untuk berkarya ke depannya,” ungkap pengajar Art Project, Firman Lie kepada anak-anak dan orang tua yang hadir dalam penutupan Sesi 1 Summer Class 2017 di Tzu Chi University Continuing Education Center (TCUCEC), 16 Juni 2017.

Sebelumnya, kegiatan Summer Class 2017 sesi 1 untuk usia 7-12 tahun yang berlangsung sejak tanggal 12-16 Juni 2017 ini memberikan sarana untuk berkreasi serta menambah ilmu pada saat liburan sekolah. “Kegiatan ini menjadi salah satu implementasi Misi Pendidikan Tzu Chi,” ungkap Pimpinan Tzu Chi University Continuing Education Center (TCUCEC), Agus Hartono saat memberikan sambutan.

Berbagai kegiatan yang diadakan dalam Summer Class 2017 meliputi, Art Project, Mewarnai, Clay Tanah Liat, Fun Writing, Handy Craft, serta Merangkai Bunga. Selain itu, kegiatan ini juga terbuka untuk umum dengan terlebih dahulu melakukan registrasi. “Tzu Chi sendiri merupakan yayasan kemanusiaan yang terbuka untuk umum. Di sini adalah tempat berkumpul orang-orang yang ingin maju dalam kreativitas dan kemanusiaan,” tambah Agus Hartono meneruskan sambutannya.

Ivana Chang, Senior Editor divisi Zhen Shan Mei Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan kesan dan pesan kepada anak-anak dan orang tua yang hadir dalam penutupan Sesi 1 Summer Class 2017.


Para peserta dan orang tua yang hadir dalam penutupan Summer Class 2017 di gedung Gan En, Tzu Chi Center, PIK.

Para pengajar yang telah memberikan materinya selama 5 hari juga memberikan kesan-kesan selama Sesi 1 Summer Class 2017. Salah satunya adalah Ivana Chang, pengajar kelas Fun Writing yang menjadi materi baru dalam Summer Class 2017 ini. “Menulis itu merupakan sebuah cara seseorang untuk berekspresi dan berkomunikasi,” ungkap Senior Editor divisi Zhen Shan Mei Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia tersebut. Dalam kesempatan ini Ivana juga berharap agar anak-anak terus mengembangkan potensinya dalam menulis, apalagi anak-anak yang mengikuti Summer Class 2017 ini sebagian pandai menggunakan bahasa asing.

Summer Class 2017 ini juga diadakan dalam 4 sesi, di mana sesi pertama sudah berjalan hingga penutupan. Kegiatan serupa juga akan diadakan pada 19-23 Juni 2017 untuk sesi 2, 3-7 Juli 2017 untuk sesi 3, dan 10-14 Juli 2017 untuk sesi 4. Selain itu untuk lebih memaksimalkan serta menambah keragaman materi dalam Summer Class, pihak TCUCEC juga akan merumuskan konsep-konsep baru untuk ke depannya. “Variasi materi akan terus kita update. Untuk tahun depan akan ada penambahan kelas kreativitas yang akan dipadukan dengan kelas budi pekerti,” jelas Agus Hartono.

Selain mengikuti rangkaian kegiatan dalam Summer Class 2017, karya para siswa juga dipamerkan dalam acara penutupan Summer Class 2017. Para siswa juga menerima sertifikat sebagai peserta Summer Class 2017 dari pengisi materi di akhir acara penutupan di setiap sesinya.


Ardian Saptaguna Yudistira (11), salah satu peserta Summer Class 2017 memberikan rangkaian bunga hasil karyanya kepada ibunya, Dessy Andriani (39). 


Yenny Darmawan (46), sedang menunjuk salah satu karya peserta yang dipamerkan dalam penutupan Sesi 1 Summer Class 2017.

Mengembangkan Kreativitas dan Mengisi Liburan

Anak-anak yang mengikuti Summer Class 2017 pun merasa kreativitasnya tersalurkan dengan mengikuti kegiatan ini. Salah satunya adalah Ardian Saptaguna Yudistira (11). Siswa dari SD Cipta Cendikia Bogor ini mendapatkan berbagai pengalaman serta mengasah potensi bakatnya dalam bidang visual. “Aku paling suka menggambar dan merangkai bunga dalam kegiatan Summer Class ini,” ungkap Ardian.

Dalam penutupan Sesi 1 Sumer Class 2017, Dessy Andriani (39), orang tua dari Ardian Saptaguna Yudistira juga memberikan beberapa kesan tentang kegiatan mengolah kreativitas dalam Summer Class. “Awalnya saya tahu dari teman tentang Summer Class di Tzu Chi. Setelah mengumpulkan informasi tentang materi-materi dalam kegiatan ini, saya mendaftarkan Ardian supaya bisa mengembangkan kreativitasnya dalam Summer Class 2017,” ungkap Dessy. Ia juga berharap potensi-potensi yang dimiliki oleh putranya juga dapat terlihat dengan mengikuti rangkaian-rangkaian kegiatan dalam Summer Class 2017.

Selina Setiawan (10),  sedang menggambar dalam kelas Art Project pada saat kegiatan Summer Class 2017.

Bukan hanya berbicara kreativitas, Summer Class 2017 ini juga menjadi sarana untuk mengisi waktu liburan sekolah. “Yang pertama mengisi waktu liburan sekolah, kemudian karena anak saya kebetulan sukanya beraktivitas ya saya daftarkan,” ungkap Yenny Darmawan (46), orang tua dari Selina Setiawan (10). Yenny yang baru pertama kali mengikutsertakan putrinya dalam kegiatan Summer Class di Tzu Chi ini juga mendapat informasi dari salah satu temannya. Ia juga berharap putrinya mendapatkan pengalaman yang baru serta positif dalam kegiatan Summer Class 2017 ini. “Selama ada kegiatan yang beda, kenapa enggak. Tetap kita ikutin karena kegiatan di Summer Class ini bisa memotivasi anak,” tambah Yenny.

Selina Setiawan, salah satu siswa SD Universal School Kemayoran juga banyak mendapatkan pengalaman dalam kegiatan Summer Class 2017 tersebut. “Senang karena mendapatkan banyak teman, yang tadinya enggak kenal jadi kenal,” ungkap Selina. Ia pun sangat menyukai kegiatan merangkai bunga dalam kegiatan Summer Class 2017. Setelah mendapatkan berbagai pengalaman dalam kegiatan Summer Class 2017 ini, Selina pun memutuskan akan mengikuti kegiatan serupa di tahun 2018 mendatang.

Editor : Yuliati


Artikel Terkait

Liburan di Summer Class 2017

Liburan di Summer Class 2017

20 Juni 2017

Bulan Juni 2017, Tzu Chi University Continuing Education Center (TCUCEC) mengadakan Summer Class 2017. Kegiatan yang dilaksanakan dalam 4 sesi dengan tanggal pelaksanaan yang berbeda ini juga diikuti oleh siswa dan siswi yang ingin mengisi waktu liburan dari beberapa sekolah di Jakarta dan Bogor.

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -