Lima Akar Lima Kekuatan

Jurnalis : Erli Tan (He Qi Utara), Fotografer : Henry Tando (He Qi Utara)
 

foto
Jing Yuan Laoshi, salah satu relawan yang datang, dalam salah satu materi pelatihan membawakan topik 37 Faktor Pendukung Mencapai Pencerahan.

Ibarat sebuah pohon yang rimbun dan besar, bila tidak memiliki akar yang kuat, maka pohon tersebut akan berpotensi tumbang dan akhirnya mati. Begitu juga dengan benih bajik yang sudah kita tanam dalam ladang batin kita, hendaknya dapat kita jaga dengan baik. Lalu bagaimana agar akar tersebut dapat terus bertahan dan tumbuh semakin kuat, semakin dalam, sehingga pohon yang rimbun dan besar itu tetap berdiri kokoh? Lima Akar dan Lima Kekuatan adalah sepuluh dari 37 Faktor Pendukung Mencapai Pencerahan yang dirumuskan oleh sang Buddha.

Yaitu, Akar dan kekuatan keyakinan (xin), Akar dan kekuatan semangat (jingjin), Akar dan kekuatan perhatian (nian), Akar dan kekuatan keteguhan pikiran (ding), serta Akar dan kekuatan kebijaksanaan (hui).

Saat pelatihan dan pelantikan relawan biru putih Tzu Chi yang berlangsung dari tanggal 11-13 Oktober 2013, 850 relawan yang berasal dari Jakarta dan berbagai kota di seluruh Indonesia, berkumpul di Jiang Jing Tang (Ruang Pembabaran Dharma) lt. 4 Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk. Selama 3 hari mereka sangat bersungguh hati dan bersama-sama giat melatih diri. Relawan-relawan yang ditunjuk oleh Master Cheng Yen untuk datang dari Taiwan dan membawakan materi pelatihan untuk relawan Indonesia, semuanya sangat berpengalaman dan sangat senior, membuat relawan Indonesia hendaknya belajar lebih banyak dari mereka.

Jing Yuan Laoshi, salah satu relawan yang datang, dalam salah satu materi pelatihan membawakan topik 37 Faktor Pendukung Mencapai Pencerahan. Jing Yuan Laoshi menyinggung salah satu faktor dari Lima Akar Lima Kekuatan, yaitu keyakinan. “Keyakinan sangat penting. Master mengatakan bahwa beliau percaya dengan yang dikatakan dalam Sutra, karena itu Master pun lakukan saja,” tuturnya. Dalam melakukan kebajikan, Master yakin bahwa diri sendiri tanpa pamrih, dan juga yakin bahwa setiap orang memiliki cinta kasih. “Jika kita yakin Master membawa kita ke jalan yang benar, hendaknya kita juga benar-benar yakin dan kemudian menjalankannya,” ujarnya. Ini adalah salah satu cara yang bisa kita gunakan untuk memperkuat akar kita.

foto   foto

Keterangan :

  • Tanggal 11-13 Oktober 2013, 850 relawan yang berasal dari Jakarta dan berbagai kota di seluruh Indonesia, berkumpul di Jiang Jing Tang (Ruang Pembabaran Dharma) lt. 4 Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk mengikuti acara pelatihan relawan biru putih (kiri).
  • Para peserta pelatihan relawan dengan penuh perhatian mengikuti acara dengan baik (kanan).

Stephen Huang Shixiong, CEO Tzu Chi International, juga menyempatkan diri membawakan materi dengan topik Ajaran Jing Si dan Mazhab Tzu Chi. Pesan dari Master Cheng Yen pun disampaikan olehnya. “Aula Jing Si Indonesia begitu besar, ranting dan dahannya sangat besar, tapi apakah akarnya kuat?  Bila akarnya tidak kuat, pohon yang besar ini akan tumbang. Akar harus kuat, harus tertanam lekat di tanah. Setiap benih bodhi (relawan) jangan ada yang kosong (biji hampa). Bila telah bergabung di Tzu Chi, dilantik, lalu kemudian menghilang, berarti tidak ru fa (menyelami dharma), akar tidak kuat,” tegasnya.

Semakin Semangat dan Siap Mengemban Tanggung Jawab
Master Cheng Yen selalu kawatir bahwa kebijaksanaan murid-muridnya tidak bertumbuh. Master juga berharap, melalui pekerjaan mengemban tanggung jawab di Tzu Chi dan semangat misi, setiap relawan dapat meningkatkan berkah dan kebijaksanannya. Salah satu relawan yang dilantik pada saat itu adalah Tjoeng Mi Mi Shijie. Sebelum pelatihan selama 3 hari tersebut, ia menyelami Lima Akar dan Lima Kekuatan dengan bergabung di tim isyarat tangan. Melalui latihan selama beberapa minggu, ia pun menghapal semua gerakan miao yin dari penggalan lagu tersebut. Namun belajar isyarat tangan bukan hanya sekedar belajar gerakan, pada saat yang bersamaan Dharma juga menyerap ke dalam batin. “Yong Xin yong xin zai yong xin... (lebih bersungguh hati). Itu kalimat yang paling saya sukai. Saya sendiri tidak tahu mengapa, sejak pertama kali mendengar sudah sangat suka dengan kata-kata itu,” tuturnya. Saat ditanya mengenai perasaan setelah mengikuti pelatihan, “Lebih semangat,” ujarnya mantap. Menurutnya, agar akar kokoh dan kuat, tidak tumbang, harus lebih semangat dan giat dalam membina diri. “Sekarang sudah lebih siap untuk mengemban tanggung jawab dan membantu Master,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Semoga 341 relawan yang dilantik pada 13 Oktober 2013 tersebut serta relawan-relawan lain semuanya dapat memperkuat akar masing-masing. Menyelami Ajaran Jing Si dan menjalankan Dharma Master Cheng Yen, sehingga bukan saja berkah yang didapat tapi kebijaksanaan juga bertumbuh. Dengan akar yang kokoh dan kuat, tidak takut bertemu angin sekencang atau sekuat apapun, karena sudah tidak akan tergoyahkan.

  
 

Artikel Terkait

Sampah Itu Emas, Emas Itu Cinta Kasih

Sampah Itu Emas, Emas Itu Cinta Kasih

04 Januari 2011 Minggu pagi, 26 Desember 2010 ini didatangi oleh 25 relawan Tzu Chi yang siap bekerja  “mengubah sampah menjadi emas”. Sehari setelah perayaan Natal itu, sejak pukul 9 pagi  relawan Tzu Chi membagikan tugas dalam pemilahan sampah.
Internasional : Inspirasi yang Positif

Internasional : Inspirasi yang Positif

14 Februari 2011 Sejak banjir bandang melanda Brisbane, ibu kota negara bagian Queensland, Australia, para relawan Tzu Chi terus memberi perhatian dan bantuan. Karena rumah-rumah yang rusak telah dirobohkan, banyak warga yang tidak dapat tinggal kembali di kampung halamannya.
Bantuan Sosial Peduli Covid-19 Terus Disalurkan, Kali Ini Di Matraman Jakarta Timur

Bantuan Sosial Peduli Covid-19 Terus Disalurkan, Kali Ini Di Matraman Jakarta Timur

18 Maret 2021

Sebanyak 100 Kepala Keluarga di lima RT Kelurahan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur pada Rabu 17 Maret 2021 menerima Bantuan Sosial Peduli Covid-19. Relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat dan relawan Artha Graha Peduli (AGP) didampingi personil TNI menyalurkan bantuan ini ditemani Ketua RT setempat.

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -