Lima Tahun yang Berbeda

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Anand Yahya
 
foto

Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Leo Wiradarma saat menerangkan rangkaian kegiatan dalam menyambut HUT ke-5 Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi.

Lima tahun lalu, bantaran Kali Angke masih padat dihuni oleh warga Jakarta. Meski lingkungannya tidak sehat dan rawan banjir, namun warga terpaksa tinggal di daerah itu karena tidak memiliki pilihan lain –umumnya warga kurang mampu. Banjir besar pada tahun 2002 telah membuat warga kehilangan harta benda dan harus mengungsi karena banjir. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang bergerak dalam bidang kemanusiaan mencanangkan program “5P” (Pembersihan Sampah, Penyedotan Air, Penyemprotan Hama, Pengobatan, dan Pembangunan Perumahan) untuk membantu warga.

Maka, bekerjasama dengan Pemda DKI Jakarta, pada tanggal 25 Agustus 2003, diresmikanlah Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta Barat.

Wujud Rasa Syukur
Itulah rangkuman dari tayangan video sejarah Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi yang sengaja diputar di hadapan para jurnalis dan relawan Tzu Chi. Sabtu, 16 Agustus 2008, Tzu Chi mengadakan konferensi pers Perayaan HUT Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dan Muara Angke di lantai 2 RSKB Cinta Kasih Tzu Chi. Menurut Hong Tjhin, perwakilan dari Tzu Chi, berbagai acara akan diadakan untuk menyambut ulang tahun yang ke-5 ini. Dimulai dari acara bakti sosial kesehatan pada tanggal 16-17 Agustus 2008, upacara peringatan HUT RI ke-63, dan juga karnaval anak pada tanggal 17 Agustus 2008. Selain itu, pada tanggal 30 Agustus 2008 akan diadakan “Open House” dari pukul 8 pagi hingga sore. “Prinsipnya adalah kita mengundang sekolah lain dan masyarakat umum melihat dan merasakan kegembiraan kita karena telah berhasil melewati masa 5 tahun,” kata Hong Tjhin.

Seperti diketahui, warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi dulunya adalah warga yang hidup di bantaran Kali Angke dan Kali Adem sehingga tak mudah membawa semangat hidup bersih dan sehat kepada mereka. “Tapi sekarang bisa kita lihat, salah satu keberhasilan yang dicapai dari tahun 2003-2005, salah satunya adalah kebersihan,” tegas Hong Tjhin sambil mempersilahkan para jurnalis untuk berkeliling perumahan melihat langsung kondisinya. Pada hari itu, pihak sekolah dan RSKB Cinta Kasih juga akan mengadakan pameran poster, panggung, dan hiburan yang akan melibatkan partisipasi para murid, guru, dan karang taruna di Perumahan Cinta Kasih. Besoknya, 31 Agustus 2008, merupakan acara puncak yang akan digelar sejak pukul 09.30–12.00 WIB berupa pagelaran seni dan budaya. “Rencananya kami juga akan mengundang Menteri Sosial, Gubernur DKI Jakarta, dan juga pihak-pihak lain yang telah berkontribusi dalam pencanangan dan pembangunan rusun ini,” terang Hong Tjhin.

foto  foto

Ket : - Direktur DAAI TV, Hong Tjhin, mewakili pihak Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menjelaskan dan
           menjawab pertanyaan dalam konferensi pers yang dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT ke-5
           Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. (kiri)
         - Warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi mengadakan berbagai lomba dan acara untuk memeriahkan
           HUT ke-63 RI. Ini merupakan rangkaian dari kegiatan dalam menyambut ulang tahun ke-5 Perumahan
           Cinta Kasih Tzu Chi. (kanan)

Pendidikan yang Utama
“Open House” ini sendiri bertujuan membawa pada suatu kesimpulan bahwa pendidikan sangat penting bagi anak-anak yang dulu hidup di bantaran Kali Angke. Meski tidak mudah, nyatanya dalam 5 tahun terakhir, perilaku dan cara hidup mereka telah berubah dengan baik. “Kalau dulu kita tanya apa cita-citanya, anak-anak ini belum berani bilang mau jadi apa. Tapi, begitu 2 tahun bersekolah di Sekolah Cinta Kasih, mereka sudah bisa menjawab ingin jadi guru ataupun polisi. Kemudian, tahun keempat, ada yang berani jawab ingin jadi menteri. Sekarang, kalau ditanya mau jadi apa, sudah ada yang berani jawab ingin jadi presiden,” kata Hong Tjhin senang. Dari sini terlihat perkembangan yang ditunjukkan anak-anak Perumahan Cinta Kasih, dari semula yang tidak berani bercita-cita, sekarang sudah berani menatap masa depan yang lebih cerah. Tzu Chi memang memprioritaskan dan memfokuskan HUT Rusun Cinta Kasih ini melalui bidang pendidikan.

foto  

Ket : - Meski telah berdiri 5 tahun lebih (diresmikan pada 25 Agustus 2008), Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi
           Cengkareng, Jakarta Barat tetap terjaga kerapian dan kebersihannya.

Optimisme yang sama juga diungkapkan Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Leo Wiradarma, “Pendidikan adalah awal dari semuanya. Jika pendidikan berhasil, maka masalah-masalah kesejahteraan dan kesehatan akan meningkat dengan sendirinya.” Saat ini, total jumlah siswa Sekolah Cinta Kasih mulai dari KB, SD, SMP, dan SMK sebanyak 990 siswa. “Acara ini akan melibatkan siapa saja?” tanya Titus dari harian National News. “Para siswa, guru, dan warga,” jawab Hong Tjhin. Saat ditanyakan mengapa perayaan HUT Rusun Cinta Kasih dibuat berbeda dan spesial, giliran Leo yang menjawab, “Kenapa perayaan 5 tahun ini dibuat berbeda? Kita ingin menunjukkan bahwa selama 5 tahun ini ada perubahan yang signifikan, lingkungan yang tetap terjaga kebersihannya, dan siswa yang dulu nggak berani bercita-cita sekarang dah berani mengungkapkan cita-citanya. Jadi, pendidikan ini sangat mendasar dan harus lebih dikuatkan”.

 

Artikel Terkait

Ramah Tamah Imlek : Jalinan Cinta Kasih

Ramah Tamah Imlek : Jalinan Cinta Kasih

26 Februari 2013 Para Rong Dong yang akan dilantik itu datang dengan membawa wajah penuh sukacita. Rasa bahagia dan syukur menyelimuti batin mereka karena mampu bersumbangsih demi menolong sesama yang membutuhkan.
Momen Kehangatan Anak dan Orang Tua

Momen Kehangatan Anak dan Orang Tua

27 Mei 2016

Sebanyak 161 anak bersama orang tua hadir dalam perayaan Hari Ibu. Moment ini memberikan kehangatan dan keharmonisan hubungan antara anak dan orang tua. Tidak sedikit dari mereka yang terharu setelah mengikuti acara ini.

Paket Lebaran: Paket Kecil di Hari Kemenangan

Paket Lebaran: Paket Kecil di Hari Kemenangan

27 Juni 2016
Melihat hal ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia hadir di tengah-tengah masyarakat kurang mampu untuk membantu mereka dalam mempersiapkan kebutuhan menjelang perayaan hari yang fitri berupa paket lebaran yang terdiri dari 5 kg beras, 2 botol syrup, dan 1 kaleng biskuit.
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -