Lomba Kreasi Kue Pao Buah Persik

Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Ryanto Budiputra, Soit (Tzu Chi Medan)

Sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 tim bersiap mengikuti perlombaan kreasi kue pao buah persik yang diadakan Tzu Chi Medan.

Tidak terasa waktu sangat cepat berlalu dan sebentar lagi sudah penutupan tahun 2021, untuk itu relawan Tzu Chi Medan dari tim kegiatan komunitas He Qi Jati memikirkan kegiatan apa yang bisa digelar untuk menutup tahun. Dengan pertimbangan angka Covid-19 yang semakin menurun, maka Tzu Chi Medan menggelar perlombaan kreasi kue Pao buah persik pada Minggu, 5 Desember 2021 di Kantor Tzu Chi Medan.

“Setelah dibahas bersama akhirnya diputuskan untuk membuat perlombaan kreasi kue Pao buah persik yang sehari-hari kita sebut Xian Tho Pao atau dalam Bahasa mandarinnya Shou Tao Pao atau pao panjang umur,” kata Nuraina selaku koordinator perlombaan. Walaupun angka Covid-19 sudah turun, kegiatan perlombaan ini juga tetap menjalankan protokol kesehatan ketat dan membatasi jumlah pesertanya.

Saat pendaftaran, banyak sekali relawan yang berminat. Namun dengan berbagai pertimbangan, hanya 24 peserta yang dibagi menjadi 12 tim yang ikut dalam perlombaan kreasi kue pao buah persik ini. Perlombaan ini juga dinilai oleh 4 orang juri dari relawan komite Tzu Chi Medan serta 2 orang juri dari Kopitiam Djohn Pao yaitu Djohan Chandra dan Daniyanti. Kriteria penilaian dalam perlombaan ini adalah kekompakan, keindahan, serta cita rasa kue pao buah persik yang dibuat.

Para peserta dengan bersungguh hati membuat adonan untuk kue pao buah persik pada saat perlombaan.

Djohan Chandra dan Daniyanthi sedang melihat dan memberikan penilaian di setiap meja peserta perlombaan kreasi kue pao buah persik.

Sebelum perlombaan dimulai, para peserta sudah hadir lebih awal untuk menyusun bahan-bahan dan peralatan membuat kue termasuk kukusan dan kompor. Ketika waktu menunjukkan tepat pukul 08.30, lomba kreasi kue pao buah persik pun dimulai. Para peserta dengan bersemangat dan bersungguh hati mengikuti perlombaan tersebut. Ada peserta yang mengadon bahan pao dengan tangan dan ada pula yang mengadon dengan mesin.

“Saya sangat terharu melihat semangat para peserta, mereka sampai membawa peralatan lengkap yang beraneka ragam. Kita lihat kukusan aja beragam jenis, dari yang persegi sampai ke yang bulat. Bahkan ada yang besar dan ada yang memakai kuali yang begitu kecil,” kata Jusni Lina, salah seorang juri.

Setelah adonan jadi, dengan teknik masing-masing para peserta membentuk adonan menjadi pao yang menyerupai buah persik. Setelah pao kelihatan mengembang maka akan dikukus. Para peserta ada yang membuat garis belahan pao sebelum dikukus dan ada yang membuat garis belahan setelah pao dikukus. Dan teknik akhir pembuatan pao buah persik adalah di saat memberikan warna untuk buah dan daun.

 

Para relawan komite Tzu Chi Medan yang menjadi juri sedang memberi penilaian atas hasil karya para peserta lomba.

Juara pertama, Yulfitrie (kiri) dan Lindawati Tjiawi (kanan) sedang membentuk kue pao buah persik.

Di setiap meja peserta juga diletakkan nama peserta. Jadi sewaktu juri menilai kategori kekompakkan, maka akan sesuai dengan nama pesertanya. Setelah pao selesai dibuat dengan dekorasi di wadah yang disediakan, masing-masing peserta kemudian menyerahkan kue pao buah persik ke panitia. Para peserta juga dipersilahkan masuk ke ruangan lantai 3 Kantor Tzu Chi Medan untuk mengikuti acara sambil menunggu keputusan juri yang sedang menilai.

Setelah semua tim menyerahkan hasil kue pao buah persiknya, maka panitia akan menukar nama peserta menjadi nama grup. Kemudian juri dipersilahkan untuk menilai dari ketegori keindahan dan cita rasa. Jadi juri tidak akan tahu, kue pao buah persik yang akan dinilai hasil karya siapa supaya lebih adil.

Sungguh luar biasa, semua hasil karya peserta begitu cantik ketika di letakkan di atas meja. Menurut salah seorang juri, Djohan Chandra, cara membuat pao buah persik dengan pao biasa beda tekniknya. “Tidak semua orang mahir buat pao buah persik, karena pao buah persik mempunyai beberapa teknik. Salah satunya bagaimana membuat bentuknya agar bisa berdiri dan mengembang sempurna. Kemudian teknik mengukus, mempunyai teknik melihat bentuk pao apakah sudah boleh dikukus dan terakhir teknik mewarnai,” jelasnya.

Hasil karya kreasi kue pao buah persik yang berhasil menjadi pemenang juara pertama.

Mariany (kiri) dan Lily (kanan) yang menjadi juara kedua dengan bersungguh hati membentuk pao buah persik.

Ketika waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB, pertanda waktu untuk lomba telah habis. Panitia akan menghitung mundur dan semua tim yang ikut perlombaan wajib ke lantai 3. Sambil menunggu hasil penjurian, para peserta juga melihat video bagaimana tim pembuat kue pao buah persik di Tzu Chi Taiwan.

Setelah hasil penjurian selesai, dari 12 tim yang mengikuti perlombaan juara pertama adalah Yulfitrie dan Lindawaty Tjiawi, kemudian juara kedua adalah Lily dan Mariany, dan disusul oleh juara ketiga adalah Suriaty dan Juniaty.

“Saya sebelumnya tidak pandai membuat pao, dan saya ikut lomba ini juga karena mau belajar dan bisa membantu membuat pao buah persik saat ulang tahun Master Cheng Yen nantinya. Dengan ikut lomba berarti saya harus belajar dan yang penting adalah jangan mengatakan tidak bisa sebelum mencoba,” tutur Lindawaty yang menjadi salah satu anggota tim yang mendapat juara pertama.

Para peserta, panitia, dan juri perlombaan kreasi kue pao buah persik berfoto bersama.

Perlombaan kreasi kue pao buah persik ini juga membuat para pesertanya saling belajar bagaimana membuat kue pao buah persik yang baik. “Saya merasa sangat bersyukur karena mendapat banyak ilmu dari beberapa peserta. Saya belajar kekompakan dan belajar banyak trik yaitu bagaimana mengadoni, membentuk, cara mengukus, serta berapa lama mengukus,” kata Lily sebagai juara kedua.

Para juri juga kagum dengan semangat para peserta yang antusias saat perlombaan. Semua yang ikut dalam perlombaan juga bisa saling bertukar ilmu dan saling belajar. “Sebenarnya semua peserta adalah juara karena sudah berani mencoba dan berani ikut lomba. Semua hasil pao-nya begitu cantik,” tutur Sylvia, salah seorang juri.

Semoga dengan adanya perlombaan kreasi kue pao buah persik ini mendorong banyak relawan untuk lebih banyak belajar dan berlatih. Sehingga banyak menghasilkan bibit-bibit relawan Tzu Chi Medan yang mahir membuat pao buah persik dalam setiap acara kebaktian ataupun ulang tahun Master Cheng.

Editor: Arimami Suryo A.
 

Artikel Terkait

Lomba Kreasi Kue Pao Buah Persik

Lomba Kreasi Kue Pao Buah Persik

09 Desember 2021

Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Cabang Medan mengadakan perlombaan kreasi kue Pao buah persik pada Minggu, 5 Desember 2021 di Kantor Tzu Chi Medan yang diikuti oleh 24 peserta.

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -