Owen (tengah) membuka acara perlombaan Pao Buah Persik. Kegiatan ini diikuti oleh 9 tim peserta yang terdiri dari muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching)
Setelah hampir setahun karena pandemi Covid-19, Tzu Ching Medan hampir tidak pernah mengadakan kegiatan secara offline, maka di awal tahun ini, Tzu Ching mengadakan perlombaan Kreasi Pao Buah Persik yang diikuti 9 tim. Kegiatan diadakan di Kantor Tzu Chi Medan, Kompleks Cemara Asri pada tanggal 23 Januari 2022
Tidak kalah serunya dengan perlombaan yang sama yang diadakan para relawan Tzu Chi Medan di akhir tahun 2021, perkumpulan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) juga begitu kreatif, tidak disangka hasilnya begitu bagus. Membuat Pao Buah Persik termasuk sulit karena teksturnya harus pas dan masa pengembangannya juga harus sesuai, baru bisa menghasilkan Pao Buah Persik yang bagus.
Para peserta lomba dengan serius membuat adonan kue Pao. Semua dilakukan dengan menggunakan tangan.
Setiap tim harus bekerja sama agar dapat menyelesaikan lomba dengan baik. Setiap tim diberi waktu 2 jam untuk membuat dan menyajikan kue Pao Buah Persik.
Sejak pukul 8 pagi, peserta lomba dan panitia sudah mulai berdatangan. Masing-masing peserta sibuk menata bahan yang akan digunakan untuk membuat Pao. “Saat ditanya apakah sudah siap ikut lomba? Rata-rata menjawab sudah, inilah karakter generasi penerus yang kita harapkan, yaitu siap menghadapi apa saja, kapan dan dimana saja,” kata Mariany, Pembina Tzu Ching Medan.
Owen salah seorang Tzu Ching mengawali acara perlombaan dengan mengajak para peserta memberikan penghormatan kepada Buddha dan Master Cheng Yen. Owen juga memberikan beberapa pesan-pesan yang harus diikuti para peserta.
Para juri sedang menilai kategori kekompakan setiap tim. Penilaian lomba ini ada tiga kategori: Kekompakan, Keindahan dan Cita Rasa.
Tepat pukul 09.30 WIB lomba kreasi Pao Buah Persik pun dimulai. Perlombaan berlangsung sekitar 2 jam. Ppara Tzu Ching membuat Pao Buah Persik dengan cara mengadon menggunakan tangan tanpa menggunakan mesin. Suasana terasa hening, masing-masing tim begitu serius karena mereka harus berpacu dengan waktu yang disediakan yaitu 2 jam. Membuat kue Pao juga harus cekatan, karena adonan bisa berkembang jika lambat membentuknya dan jika terlalu mengembang maka Pao akan keriput saat dikukus, itulah tantangan paling berat kalau membuat kue Pao
Setiap kegiatan tentu punya tujuan dan manfaat bagi peserta. “Tujuan kita membuat lomba ini adalah menciptakan kekompakan dan kebersamaan dalam sebuah tim, ini bertujuan agar nantinya Tzu Ching yang merupakan generasi penerus dari kita para relawan Tzu Chi, bisa bersatu hati bersama-sama dan bergandengan tangan menjalankan visi dan misi Tzu Chi,” ungkap Laily, salah seorang juri.
Para juri sedang menilai kategori Keindahan Pao Buah Persik yang sudah didekorasi.
Penilaian lomba ini ada tiga kategori: Kekompakan, Keindahan dan Cita Rasa. Ketika para peserta memulai perlombaan yaitu saat mulai menguleni adonan maka para juri sudah mulai menilai yaitu kategori kekompakan setiap tim.
Tidak terasa waktu berjalan terus dan mendekati 2 jam, para peserta sudah sibuk mendekorasi Pao Buah Persik yang sudah jadi, kemudian diletakkan di meja untuk dinilai oleh para juri. “Sungguh luar biasa, ternyata seumuran Tzu Ching atau anak kuliahan mau dan mampu membuat Kue Pao yang termasuk kategori rumit ini,” kata Diana Liandi, salah seorang juri yang sangat kagum dengan semangat para Tzu Ching.
Hasil kreasi salah satu peserta.
Sembari menunggu penilaian dari juri, para peserta diajak melihat bagaimana relawan Taiwan dengan tim yang sangat banyak bersama-sama membuat Pao Buah Persik. Dan karena hadiah untuk juara 1,2 dan 3 adalah produk dari DaAi Tech maka terlebih dahulu Jusni Lina menjelaskan kepada para Tzu Ching apa itu barang-barang yang diproduksi DaAi Technologi yang menggunakan bahan daur ulang dalam mendukung misi pelestarian lingkungan.
Setelah tim juri atas kesepakatan bersama, terpilihlah sebagai juara 1 adalah Fransisca dan Julia Janitra, juara 2 adalah Felinda Ryantama Budiputra dan Jasmine, serta juara 3 adalah Christine dan Edsintya N.B. “Membuat kue Pao adalah sebuah tantangan, dan untuk persiapan kami latihan dua kali,” kata Fransisca, yang memang hobi membuat kue. Hal yang sama juga dirasakan Felinda dan Jasmine, dimana mereka sebelumnya juga belajar dan latihan sebanyak 3 kali. Menurut Felinda dan Jasmine, ini merupakan sebuah pengalaman yang menarik karena sebelumnya mereka belum pernah membuat kue Pao.
Para juara perlombaan membuat kue Pao Buah Persik. Karena kesungguhan hati para peserta, semua mendapatkan apresiasi dari tim juri.
“Inilah semangat kawula muda yang perlu dibanggakan, tidak menyerah dan karena hari ini berani ikut lomba kue Pao Buah Persik maka semua tim adalah pemenang,” kata Desnita, salah satu juri.
“Awalnya kami Tzu Ching melihat relawan Tzu Chi mengadakan lomba kue Pao Buah Persik, dan kita juga tertarik. Tujuannya bisa menggalang lebih banyak relawan yang bisa membuat Pao Buah Persik sehingga ke depannya setiap acara Tzu Chi, baik acara doa bersama ataupun ulang tahun Master Cheng Yen, kita sudah bisa membuatnya sendiri. “Dengan dibuatnya perlombaan di kalangan Tzu Ching, semoga bisa memicu para peserta untuk belajar dan berlatih,” kata Ivana Rosalia, koordinator lomba.
Editor: Hadi Pranoto