Love From Taiwan
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto Para relawan memeragakan isyarat tangan 'Satu Keluarga'', yang berarti para insan Tzu Chi menganggap seluruh masyarakat di dunia adalah saudara sendiri tanpa mengenal kebangsaan, suku, agama, ras, dan golongan. |
| ||
“Tak seorang pun semestinya merasa dirinya tua dan tak berguna. Malahan, begitu kita menjadi tua, kita mesti menangkap setiap kesempatan untuk melakukan lebih banyak perbuatan baik dan mengumpulkan lebih banyak jasa,” ucap Master Cheng Yen. Master Cheng Yen juga mengatakan, jika kita semua dengan tulus menggunakan kasih kita untuk terlibat dalam Empat Misi Tzu Chi dalam kegiatan amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya kemanusiaan, bersama-sama kita dapat mewujudkan sebuah jalan yang agung. Cinta kasih universal Tzu Chi adalah sebuah altruisme (sikap yang ada pada manusia, yang mungkin bersifat naluri berupa dorongan untuk berbuat jasa kepada manusia lain) yang melampaui sekat-sekat kebangsaan, agama, dan ras. Sepanjang kita bersedia memberi, dipastikan kita akan mendapatkan imbalan yang setimpal. ”Mari mulai dari tetangga kita sendiri dan penuhi setiap sudut dengan kasih. Kita akan menjadi yakin bahwa kelak masyarakat akan menjadi harmonis dan tak akan ada lagi bencana di dunia,” imbau Master Cheng Yen.
Keterangan :
Pada tanggal 6 Agustus 2011, Tzu Chi wilayah He Qi Barat melakukan pembagian beras 20 kg kepada para warga kurang mampu di Kelurahan Cengkareng Timur yang bertempat di Ruko Mutiara Taman Palem pada pukul 7 pagi. Berdasarkan data dari pembagian kupon yang telah dilakukan pada tanggal 31 Juli 2011 lalu, jumlah beras yang harus dibagikan adalah 3.400 karung. Sekitar lebih kurang 200 relawan datang, termasuk diantaranya karyawan dari Tasan Group. Tidak lupa juga Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia meminta bantuan aparat Kelurahan Cengkareng Timur dan anggota TNI untuk ikut membantu kegiatan ini sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan tertib. “Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, beras ini merupakan pemberian dari guru kami yang bernama Master Cheng Yen. Beliau adalah pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, yang dengan penuh welas asih memberikan beras ini sebagai jalinan jodoh dengan masyarakat di Indonesia,” ucap Leo Shixiong, selaku koordinasi lapangan He Qi Barat.
Keterangan :
Para relawan yang datang membantu dengan penuh gembira dan senyum sumringah mengangkat beras untuk dibagikan kepada warga. Salah satu relawan yang datang membantu ialah Hengky, yang rela datang jauh-jauh dari rumahnya yang terletak di Jl. Mangga Besar, Jakarta Pusat. “Kebetulan anak saya sekolah di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng dan dapat informasi pada tanggal 6 Agustus ini ada pembagian beras dan butuh banyak relawan untuk membantu, jadi saya pun mau ikut membantu,” ucap Hengky. ”Dulu sebelum ada pembagian He Qi, saya sering ikut kegiatan baksos kesehatan yang diadakan Tzu Chi.” Panjangnya antrian yang datang untuk mengambil beras, ada seorang warga sempat mengalami pingsan ketika sedang mengantri “Saya datang ke sini dari jam 7 pagi dengan mertua dan anak-anak saya. Berhubung karena saya puasa, tadi di depan pintu mau ambil beras..Ehh malah pingsan. Berhubung suami kerja di pabrik, jadi saya yang ambil,“ ucap Ella (31), ibu yang tinggal di Perumnas dan memiliki 4 anak ini. Kegiatan pembagian beras ini berakhir pada pukul 11.30 siang dan para relawan kembali ke Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng untuk makan siang. Para relawan yang berkumpul kembali merasa lelah sekaligus bahagia, karena mereka dapat bersumbangsih pada hari itu. Seperti Ucapan Master Cheng Yen,” Ada 2 hal yang tak dapat ditunda, yakni berbakti kepada orangtua dan berbuat kebajikan. | |||
Artikel Terkait
Gempa Palu: Terus Melayani Kesehatan Pengungsi
07 Oktober 2018Saling Mendukung dan Berbagi Pengetahuan Melalui Nursing Class di Tzu Chi Hospital
05 Juli 2024Para perawat Tzu Chi Hospital mendapatkan tambahan pengetahuan yang diberikan oleh para profesor dari Tzu Chi University of Science and Technology di bidang keperawatan.