Makanan Sehat Tanpa Daging

Jurnalis : Suyanti Samad 謝宛萍(慮倓) (He Qi Pusat) , Fotografer : Suyanti Samad 謝宛萍(慮倓) (He Qi Pusat)

Insan Tzu Chi memperkenalkan makanan vegetarian Tzu Chi dan bercerita singkat tentang Tzu Chi kepada pengunjungi Gedung Pusat Grosir Cillitan (PGC).

Insan Tzu Chi memperkenalkan makanan vegetarian Tzu Chi dan bercerita singkat tentang Tzu Chi kepada pengunjungi Gedung Pusat Grosir Cillitan (PGC).

Dalam rangka menggalakkan dan memperkenalkan makanan vegetarian selama Bulan Tujuh Lunar, 15 insan Tzu Chi komunitas Pusat Grosir Cililitan (PGC) turut serta berpartisipasi pada acara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerekaan Republik Indonesia ke-71 yang diselenggarakan oleh Pengelola Gedung Pusat Grosir Cillitan (PGC) dengan mengusung tema “Jelajah PGC, Keliling Mal PGC dapat Hadiah”. Selain makanan vegetarian, insan Tzu Chi komunitas Pusat Grosir Cililitan (PGC) juga menjual hasil kerajinan tangan yang dibuat insan Tzu Chi. Acara ini berlangsung pada hari Minggu, 28 Agustus 2016 di Gedung Pusat Grosir Cililitan (PGC) lantai 3A yang berlokasi di Jakarta Timur.

Sebagai perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Andre memperkenalkan visi dan misi Tzu Chi. Tak lupa, ia memperkenalkan makanan vegetarian yang sehat serta higienis kepada 350 partisipan dan pengunjung gedung PGC yang ikut dalam kegiatan tersebut. Andre juga mengajak partisipan dan pengunjung  untuk datang ke stan makanan vegetarian Tzu Chi.

“Sudah beberapa tahun, insan Tzu Chi PGC telah menjalankan penjualan nasi vegetarian di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur. Setiap bulan tujuh, selama sebulan penuh kita berjualan sambil memperkenalkan makanan vegetarian kepada masyarakat terutama pemilik toko-toko dibawah. Ternyata itu sangat dinikmati. Contoh saja sekarang seperti hari ini kita berjualan nasi vegetarian ternyata habis.” Jelas salah satu insan Tzu Chi, Hemming Suryanto (63).

Selain menjual makanan vegetarian, Insan Tzu Chi juga menjual hasil kerajianan tangan kepada para partisipan acara maupun para pengunjung Gedung Pusat Grosir Cillitan (PGC).

Selain menjual makanan vegetarian, Insan Tzu Chi juga menjual hasil kerajianan tangan kepada para partisipan acara maupun para pengunjung Gedung Pusat Grosir Cillitan (PGC).

Hampir lima tahun Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menjalin jodoh baik dengan pihak Pengelola Gedung Pusat Grosir Cililitan (PGC). Mereka memberikan fasilitas tempat bagi insan Tzu Chi wilayah Jakarta Timur, Karawang, Bekasi agar orang-orang yang membutuhkan bantuan dapat menjangkau tempat tersebut. Selain itu, jodoh baik juga terjalin dengan para pemilik toko Pusat Grosir Cililitan (PGC). Mereka senantiasa turut menyumbangkan sampah daur ulang yang bernilai ekonomis, juga keinginan ikut berkegiatan amal sosial bersama Tzu Chi.

Salah satu Pengelola Gedung Pusat Grosir Cililitan, Akub Sudarsa (50) sangat mendukung setiap kegiatan amal sosial Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang bersifat universal. Seperti bantuan kesehatan, materi, sembako, dan pembangunan perumahan. “Kami juga berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dapat ikut serta di hari ini. Tentunya kita tahu kiplahnya selama ini. Membantu menanggulangi berbagai hal bila ada bencana.” tutur General Manager Pengelola Gedung Pusat Grosir Cililitan (PGC) ini. Ia menjelaskan bahwa dengan ikut-sertanya Tzu Chi, orang-orang bisa langsung bertanya dan mendapat informasi tentang apa itu Tzu Chi. “Disini mayoritasnya membutuhkan bantuan, seperti Informasi Tzu Chi,  bagaimana prosedurnya bantuannya, dan cara menghubungi Tzu Chi maupun menjadi anggota. Inilah tujuan kita kenapa Tzu Chi ikut digabungkan ke sini.” tambah Akub Sudarsa.

Makanan Sehat dan Higienis

Selama ini makanan vegetarian Tzu Chi cukup dikenal oleh para pemilik toko di  Pusat Grosir Cililitan. Banyak diantara mereka selalu mencari informasi kapan insan Tzu Chi kembali menjual makanan vegetarian Tzu Chi. Melihat animo para pemilik toko inilah yang mendorong insan Tzu Chi kembali mencoba memperkenalkan makanan vegetarian Tzu Chi kepada para partisipan maupun para pengunjung yang ikut datang meramaikan acara ini.

Makanan vegetarian Tzu Chi cukup dikenal dan dinikmati oleh para pemilik toko Pusat Grosir Cililitan (PGC), salah satunya adalah nasi bakar vegetarian.

Makanan vegetarian Tzu Chi cukup dikenal dan dinikmati oleh para pemilik toko Pusat Grosir Cililitan (PGC), salah satunya adalah nasi bakar vegetarian.

Tono (36), salah satu panitia penyelenggara kegiatan, mengharapkan makanan vegetarian Tzu Chi dapat terjangkau masyarakat dengan harga yang relatif murah dan dapat dikembangkan di lokasi-lokasi strategis yang mudah dijangkau masyarakat, khususnya Jakarta Timur dan sekitarnya. “Saya beli nasi bakar vegetarian. Rasanya enak, awalnya saya belum pernah makan menu tersebut.” ucap Tono sambil memberikan jempol kanan sebagai ungkapan rasa enak nasi bakar vegetarian Tzu Chi.

Rasa enak juga dirasakan oleh Parlini (49) yang mencoba makanan sate vegetarian. Ia bersama dua temannya mencicipi makanan sate olahan vegetarian. “Tadi makan, tapi masih kurang sebetulnya. Mau beli lagi tapi ternyata sudah habis.” jelas Parlini. Ia sering mencari tahu makanan sehat higienis tanpa daging melalui website internet agar mendapat tubuh yang sehat. “Yang jelas vegetarian itu higienis. Kebersihannya juga terjamin. Berbeda dengan makanan hewani yang banyak mengandung lemak.” Tambahnya.

Pengunjung muslim yang datang ke stan makanan vegetarian Tzu Chi, tertarik menikmati makanan vegetarian Tzu Chi yang sehat dan higienis.

Pengunjung muslim yang datang ke stan makanan vegetarian Tzu Chi, tertarik menikmati makanan vegetarian Tzu Chi yang sehat dan higienis.

Salah satu pengunjung yang merupakan seorang vegetarian adalah Rini Sandra Dewi (37). Sebelum memutuskan untuk bervegetarian, ia sering mengalami sakit setiap bulan. Kesadaran untuk memperoleh tubuh yang sehat disertai dengan faktor umur dan tensi darah yang tinggi, akhirnya Rini hidup bervegetarian yang sudah dijalaninya hampir lima tahun. “Tadinya aku pikir sate daging. Kebetulan memang anak suka makan sate, jadi aku membelinya. Ternyata dari vegetarian, dari sayuran. Saya mau mencobanya.” kata Rini. Ia baru pertama kali mengkonsumsi makanan vegetarian yang diolah menjadi sate, karena sebelumnya belum pernah. “Dulu saya suka mengkonsumsi daging dan minimal dalam sebulan itu pasti aku sakit, seperti gangguan pencernaan, sakit kepala. Tetapi sejak bervegetarian, tubuh terasa lebih sehat.” tambah Rini.

Kondisi iklim yang tidak bersahabat, kerusakan seluruh ekosistem, keinginan manusia untuk terus melakukan eksploitasi, menyebabkan kerusakan bumi. Perlu kesadaran dan pemahaman agar manusia mau mulai melakukan hal kecil dengan bervegetarian. Master Cheng Yen juga berharap kepada insan Tzu Chi dan semua orang agar mau bervegetarian supaya kelangsungan bumi tetap terjaga dari kerusakan.


Artikel Terkait

Menyadari Ketidakkekalan

Menyadari Ketidakkekalan

26 Agustus 2015 Pada Minggu, 23 Agustus 2015, insan Tzu Chi melaksanakan Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Waliroh Komarifah, salah satu mahasiswi yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan menceritakan kehidupannya yang penuh lika-liku.
Yuk, Vegetarian

Yuk, Vegetarian

13 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas budi pekerti Tzu Shao. Kegiatan kali ini mengajak Tzu Shao untuk bervegetaris pada bulan Tujuh Penuh Berkah. Sebanyak 68 relawan dan ada 32 Tzu Shao yang ikut dalam kegiatan ini sama-sama bertekad untuk bervegetaris selama satu bulan.
Suara Kasih : Mensosialisasikan Vegetarian

Suara Kasih : Mensosialisasikan Vegetarian

25 April 2011 Setiap orang turut memikul tanggung jawab. Yang terpenting adalah budaya humanis misi kesehatan, yakni menghargai kehidupan. Selain mengobati penyakit pasien, para dokter juga berusaha mengubah pola pikir dan mengembangkan kebijaksanaan pasien.
Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -