Makanan Vegetaris dari Daai Mama

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

(Kanan ke Kiri) Tina, Sovi dan Siska tengah sibuk membungkus sayur untuk lontong sayur. Mereka tim Daai Mama Tzu Chi School yang terinspirasi oleh Ceramah-Ceramah Master Cheng Yen yang selalu mengajak muridnya dan orang-orang untuk pola hidup vegetarian.


Daai Mama Intan dan Anne Djasa (orang tua murid Tzu Chi School) mengupayakan memasak makanan vegetarian untuk memperkenalkan masakan vegetarian selain enak dan juga sehat. “Hari ini kita memasak lebih karena ada beberapa donatur kita yang memesan masakan kita seperti Ibu Suan dan Ibu Pin Pin memesan 100 porsi untuk diserahkan ke panti Guna Nanda dan Panti werda Immanuel, kalau Ibu Erna dia pesan untuk dibagikan di Panti Guna Nanda dan yang 50 porsi lagi Ibu Erna akan dibagikan sendiri di jalanan,” ujar Intan saat tim Daai Mama menyiapkan 230 porsi nasi kotak vegetaris. Selasa, 28 September 2021.

Menu makanan vegetaris hari itu ada lontong sayur kentang, wortel, labu, tempe orek, rendang jamur hou tou gu, dan kripik kentang. Intan mengatakan bahwa relawan Daai Mama yang terlibat hari itu ada 8 orang. “Jadi kita itu masak tidak pakai tepung-tepungan melainkan berbahan jamur-jamuran,” ungkapnya.

Tina dan Sovi bergegas mengirim sayuran ke rumah Intan yang berbagi tugas untuk membuat lontong. Mereka memasak lontong sayur ini sejak pukul 04.00 pagi dan dikerjakan dengan penuh suka cita.

Di rumah, Intan juga tengah sibuk menyiapkan lontong yang sudah di potong-potong. Intan yang dibantu oleh Anne Djasa (Iin) mengemas paket makanan dalam wadah untuk selanjutnya dikirim ke Panti Immanuel dan Panti Guna Nanda.


Para Daai Mama yang terlibat dalam kegiatan ini juga sudah berbagi tugas seperti, packing menu makanan, memotong lontong dan menyajikan makanan di kotak, dan ada yang mengurus transportasi. “Jadi, para Daai Mama ini sudah dapat tugas masing-masing jadi tidak terasa merepotkan satu dengan yang lainnya,” tegas Intan.

Intan dan Daai Mama lainnya termotivasi untuk mensosialisasikan makanan vegetaris sejak setahun lalu. “Tahun lalu waktu ada kegiatan Bulan Tujuh Penuh Berkah, kita ada galang dana untuk tayangan program “Master Cheng Yen Bercerita” di DAAI TV selama 3 episode,” ungkap Intan. Semenjak anak-anak Tzu Chi School sekolah online orang tua siswa berinisiatif lagi melanjutkan kegiatan amal kemanusiaan khususnya tim baksos yang berjumlah 65 orang untuk anak-anak jalanan sebulan dua kali dan mendatangi panti-panti di masa pandemi ini.

Daai Mama Tzu Chi School, Intan dan Iin mengajak mama-mama yang lain untuk mau bergabung dalam berbuat kebajikan. Mereka juga mengajak untuk menerapkan pola hidup vegetarian supaya dunia ini bebas dari segala bencana.


“Kita lakukan saja apa yang bisa kita lakukan, untuk biayanya nanti kita bagi rata ke tim yang 65 orang ini,” ujar Intan. Intan juga mengungkapkan bahwa tim Daai Mama ini tiap bulannya selalu bertambah yang awalnya hanya 13 orang hingga saat ini berjumlah 65 orang.

Intan berharap dengan bersatu hatinya para Daai Mama semoga semakin banyak mama-mama yang lain mau bergabung untuk berbuat kebajikan. “Jadi kita selain menggalang dana untuk DAAI TV dalam program Master Cheng Yen Bercerita kita juga bersumbangsih untuk anak-anak panti asuhan dan panti werda dengan menyiapkan nasi kotak vegetaris dan donatur kita juga bisa beramal melalui kita,” ungkap Intan. “Saya berharap semoga semakin banyak orang untuk berbagi kepada yang membutuhkan di masa-masa sulit seperti sekarang ini (masa Pandemi Covid-19),” tambahnya.

Nasi kotak vegetaris ini di kemas dalam satu kotak bersama lauk-pauk lainnya seperti lontong sayur, kentang, wortel, labu, tempe orek, rendang hotoku, dan kripik kentang.


Lain halnya dengan Sovianti, Daai Mama yang sudah menjadi relawan Tzu Chi ini terinspirasi oleh Ceramah-Ceramah Master Cheng Yen yang selalu mengajak muridnya dan orang-orang untuk menerapkan pola hidup vegetarian supaya dunia ini bebas dari segala bencana. “Bervegetaris itu banyak sekali manfaatnya selain untuk kesehatan kita dan tumbuh rasa welas asih kepada semua makhluk,” ujar Sovi.

Memasak adalah hobi Sovi sejak lama, namun memasak masakan vegetarian itu ternyata lebih ringkas, dan variasinya ternyata banyak tidak hanya sayuran hijau saja. Makanan pengganti hewaninya juga sangat beragam bukan dari tepung-tepungan. Sebagai contoh, tim Daai Mama sering menggunakan jamur hou tou gu (jamur monyet) yang tekstur dan rasanya menyerupai daging.

Nasi kotak vegetaris dari Daai Mama langsung diterima oleh anak-anak Panti Asuhan Immanuel.  


Hal ini di lakukan tim Daai Mama untuk mengenalkan makanan vegetaris agar lebih menyebar lagi dan orang bisa mencoba untuk memasak makanan vegetarian di rumah. “Jadi makanan vegetaris itu tidak hanya sayur hijau saja, kita variasikan,” jelas Sovi. “Jadi kita bisa ganti daging hewan itu dengan kaki jamur, kita bikin bihun bebek (kulit kembang tahu) dan untuk rasanya kita pilih saus-saus vegetarian,” ungkap Sovi.

Dalam memasak makanan vegetaris, Sovi yang hobinya memasak ini tidak ada menemukan kesulitan. “Saya itu hobinya masak dan dari dulu gak suka jajan makanan di luar, kan hanya menggantikan daging dengan jamur-jamuran saja, apalagi masak vege itu tidak butuh waktu lama,” jelas Sovi bersemangat.

Anak-anak Panti Guna Nanda Cilincing berdoa bersama sebelum menikmati 50 nasi kotak vegetaris dari Daai Mama.

Sovi menegaskan bahwa untuk memasak makanan vegetaris bahan-bahannya sangat mudah di dapat dan cara masaknya lebih cepat dan lebih praktis dibandingkan mengolah berbahan makanan hewani. Dengan menjalani pola hidup vegetarian, kita bisa hidup lebih sehat sekaligus ikut menjaga lingkungan. Tim dari Daai Mama berharap dengan bervegetarian akan tumbuh kebijaksanaan dalam diri agar dunia ini bebas dari segala bencana.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Menjaga Bumi Melalui Ethical Earth Eating Day

Menjaga Bumi Melalui Ethical Earth Eating Day

12 Januari 2017

Earth Ethical Eating Day turut disemarakkan oleh para relawan Tzu Chi yang tinggal di sudut-sudut wilayah terpencil. Seperti relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas yang bekerja di area operasional perkebunan Sinar Mas. Jarak yang begitu jauh dari pusat kota dan di tengah keterbatasan akses, tidak mematahkan semangat para relawan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Relawan Tzu Chi Adu Kebolehan Memasak Vegan, Hasilnya Semua Enak!

Relawan Tzu Chi Adu Kebolehan Memasak Vegan, Hasilnya Semua Enak!

12 Agustus 2024

Menyambut Bulan Tujuh Penuh Berkah, Tzu Chi Indonesia menyelenggarakan Tzu Chi Vegan Cooking Competition 2024 yang merupakan perlombaan memasak menu vegan yang pertama diadakan di Tzu Chi Center.

Berdonasi Melalui Bazar

Berdonasi Melalui Bazar

22 Oktober 2015 Rabu, 14 Oktober 2015, Tzu Chi Medan mengadakan Festival Produk Jing Si dan Bazar Vegetaris. Ada 160 stan yang ikut dalam kegiatan yang diadakan di halaman Kantor Tzu Chi Medan, kompleks Cemara Asri ini. Uniknya bazar ini tidak hanya melibatkan relawan Tzu Chi saja, namun para donatur pun turut berpartisipasi walau hasil penjualan 100 persen akan disumbangkan kepada Tzu Chi.
Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -