Makin Dekat dengan Orang Tua Tercinta
Jurnalis : Kho Ki Ho (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Tomy (Tzu Chi Pekanbaru)Anak-anak Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Pekanbaru membawakan isyarat tangan berjudul Mama dalam perayaan Hari Ibu.
Tzu Chi Pekanbaru memperingati Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia pada Minggu, 12 Mei 2019 di Lancang Kuning ball room hotel Furaya Pekanbaru. Untuk Hari Ibu Internasional diadakan sekitar satu jam setelah peringatan Hari Waisak. Acara yang diikuti oleh 35 keluarga ini terdiri dari persembahan isyarat tangan dengan judul lagu Mama, menonton video inspiratif tentang berbakti, mendengar lagu senandung Sutra Bakti, permainan mencari kaki mama, membersihkan tangan mama, menyuguhkan teh, peluk, dan sujud pada orang tua. “Biar anak-anak lebih banyak mengetahui bahwa mama itu, seperti orang bilang kasih ibu sepanjang masa. Walaupun mama itu gimana-gimana tetap mama itu the best,” kata Yanti, koordinator acara ini.
Lina (39) yang melewati momen acara ini bersama dengan anak tercintanya Sherling Aurora (13). Ia merasa terharu dengan sikap anaknya yang begitu menyanginya.
Suasana haru terlihat saat momen acara mencari kaki, membersihkan (lap) tangan, menyuguhkan teh, peluk, dan sujud pada orang tua. Seperti yang dirasakan oleh Lina (39) yang melewati momen acara ini bersama dengan anak tercintanya Sherling Aurora (13). “Ini momen yang jarang ada, jarang dilakukan, jadi begitu anak pegang tangan saya, merasa deg-degan, kayaknya usaha saya sekian lama itu tidak sia-sia untuk anak saya. Terasa anak (saya) betul-betul tulus menyayangi orang tuanya,” ungkap Lina yang terharu hingga meneteskan air mata.
Lina Chen, relawan pendidikan budi pekerti yang ikut serta dalam perayaan Hari Ibu bersama anaknya (Willy) merasa sangat tersentuh dengan acara ini. “Saya melihat dalam acara seperti ini banyak anak-anak sama orang tua (menjadi) sangat dekat. Ada ikatan emosional yang kuat di antara orang tua dan anak. Mereka bisa saling berpelukan, saling merangkul, dan mengungkapkan rasa sayangnya. Jadi acara ini membuat saya sangat tersentuh,” ungkap Lina Chen.
Lina Chen, relawan pendidikan budi pekerti menerima bunga dari Willy, putranya.
Dalam mendidik putranya (Willy), Lina selalu berpedoman pada ajaran Master Cheng Yen. “Harapan saya ingin Willy tumbuh besar menjadi anak yang berbudi luhur, kemudian setelah besar bisa menjadi relawan seperti saya bisa aktif di Tzu Chi, bisa bersumbangsih bagi masyarakat banyak, “kata Lina Chen, “saya juga belajar sabar setiap hari. Ketika saya mulai kehilangan kesabaran, saya kembali membaca kata-kata dari Master Cheng Yen supaya mengingatkan saya kembali menjadi mama yang sabar dan bijaksana dalam mendidik anak.”
Editor: Hadi Pranoto