Makna di Balik Cinta Kasih

Jurnalis : Irvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Irvan (Tzu Chi Bandung)
 
foto

Relawan Tzu Chi memotong rambut manula penghuni Panti Tresna Wreda Senjarawi, Bandung seperti melakukan kepada orangtua sendiri.

Suasana penuh cinta kasih yang hangat kembali terajut di pagi yang cerah itu ketika tanggal 17 Mei 2008, 13 relawan Tzu Chi mengunjungi Panti Wreda Senjarawi. Tepat pukul 09.30, relawan tiba di panti, dengan penuh cinta kasih dan niat yang tulus mereka siap membagi cinta kasih dengan para penghuni panti. Mereka seakan siap melayani dengan tanpa memandang siapa yang mereka layani.

Senyuman penghuni panti yang terdiri dari 36 opa dan 62 oma sangat menambah hangatnya cinta kasih pagi itu. Dengan senyum yang lebar dan penuh harapan, mereka menyapa para relawan. Tak sedikit oma yang terharu atas kedatangan kembali relawan Tzu Chi.

Kegiatan kali ini sama seperti kunjungan-kunjungan sebelumnya, yaitu cukur rambut, cukur jenggot, potong kuku, membagikan makanan, dan menghibur. Tetapi ada yang berbeda pada kunjungan kali ini, terutama bagi Oma Kuen. Ia baru saja merasakan makna sebenarnya di balik pesan cinta kasih yang selalu diemban oleh Tzu Chi.

Cinta kasih merekatkan kembali tali persaudaraan, kata-kata tersebut mewakili apa yang dirasakan Oma Kuen. Pesan cinta kasih yang diemban Tzu Chi ternyata membawa makna tersendiri bagi oma yang berumur 78 tahun ini. Oma yang bernama lengkap Yap Kuen Rung ini telah sekitar 7 bulan tinggal di Panti Wreda Senjarawi. Ia merasa betah tinggal di panti ini. “Di sini seneng banyak temen, makan cukup, tak ada susahnyalah,” ucap Oma Kuen dengan logat Jakarta yang kental. Oma Kuen diajak ke Panti Wreda Senjarawi oleh anaknya dari Jakarta. “Dulu saya sakit-sakitan karena anak saya sibuk mengurus tokonya dan tak sanggup merawat saya, jadi saya dibawa ke sini,” cerita Oma Kuen ketika ditanya tentang alasan anaknya membawanya ke panti wreda ini.

foto  foto

Ket : - Relawan memperagakan isyarat tangan yang memberikan pertunjukan dan kelembutan kepada para
           penghuni panti. (kiri)
         - Selain berbagi cinta kasih dengan para penghuni panti, relawan Tzu Chi juga membagikan sedikit bahan
           untuk kebutuhan hidup sehar-hari. (kanan)

Setiap bulan anak Oma Kuen mengunjunginya untuk menengok dan sekadar memberikan uang untuk bekal. Anaknya tidak membawa kembali oma ke Jakarta karena selain anaknya sibuk, oma pun lebih betah tinggal di panti. “Di sini banyak teman,” ucapnya dengan diiringi senyum riang.

Oma Kuen pun mengaku senang dengan kunjungan relawan Tzu Chi Bandung setiap 2 bulan sekali. Tak jarang oma dan teman-temannya sesama penghuni panti ini menanti kedatangan relawan Tzu Chi Bandung. Kedatangan relawan pun membawa berkah lain di hati oma yang mempunyai perawakan mungil ini. Berkah yang sangat berkesan di hatinya adalah ketika ia dikunjungi oleh saudaranya yang berasal dari Jakarta dimana keduanya sudah lama tak saling bertemu sekitar 2-3 minggu yang lalu. Pertemuan ini dijembatani oleh pesan cinta kasih yang selalu dibawa oleh relawan Tzu Chi.

Dalam setiap kedatangan relawan, tim dokumenatasi Tzu Chi selalu setia mendokumentasikan kegiatan cinta kasih yang dilakukan oleh relawan. Lalu, dokumentasi mengenai kegiatan cinta kasih tersebut disebarkan ke seluruh penjuru dunia melalui DAAI TV. Dan melalui stasiun tv yang telah melakukan siaran secara internasional itulah pesan cinta kasih tersebar ke seluruh penjuru dunia.

foto  foto

Ket : - Para penghuni panti selalu menantikan kehadiran relawan Tzu Chi karena selalu membawa cinta kasih dan
           sedikit keceriaan kepada mereka. (kiri)
         - Relawan Tzu Chi juga memotong kuku para manula agar kesehatan tetap terjaga. (kanan)

Dari tayangan di DAAI TV itulah saudara Oma Kuen melihat oma yang sedang tinggal di Panti Wreda Senjarawi. Lalu saudaranya pun mengetahui keberadaan oma dan segera menjenguknya. Oma mengaku senang dikunjungi oleh saudaranya itu. “Rasanya seneng ketemu sama saudara yang sudah lama tidak ketemu. Saudara saya melihat saya di DAAI TV, dari situ dia tau kalo saya ada di sini. Terus dia datang ke sini untuk nengok saya,” jelas Oma Kuen.

Tali persaudaraan pun kembali tersambung. Pesan cinta kasih yang selalu diemban oleh relawan Tzu Chi pun dapat kembali mempererat tali persaudaraan di antara keduanya.

 

Artikel Terkait

Kepedulian Kepada Masyarakat Sekitar

Kepedulian Kepada Masyarakat Sekitar

12 Agustus 2015

Sabtu, 8 Agustus 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinarmas mengadakan bakti sosial (baksos) kesehatan umum bagi masyarakat di sekitar Kelurahan Lubuk Gaung, Dumai, Riau. Sebanyak 210 orang warga memperoleh pengobatan secara gratis.

PAT 2018: Wu Liang Yi Jing, Peta Jalan Relawan Tzu Chi

PAT 2018: Wu Liang Yi Jing, Peta Jalan Relawan Tzu Chi

20 Januari 2019

Isyarat Tangan Wu Liang Yi Jing (Sutra Makna Tanpa Batas) yang menjadi tema utama Pemberkahan Akhir Tahun 2018 sesi relawan pekan lalu, kembali ditampilkan di Pemberkahan Akhir Tahun sesi umum hari ini, Minggu, 20 Januari 2019. 

Berbagi Sukacita Sambut Idul Fitri Bersama Pencari Suaka

Berbagi Sukacita Sambut Idul Fitri Bersama Pencari Suaka

05 Juni 2018
Memasuki bulan Ramadan hari ke-15, relawan Tzu Chi Sinar Mas bergerak menuju Cisarua, Kabupaten Bogor. Relawan menyalurkan 340 paket lebaran bagi para pengungsi dan pencari suaka di dua lokasi, yaitu Refugee Learning Center dan Refugee Learning Nest.
Memasuki bulan Ramadan hari ke-15, relawan Tzu Chi Sinar Mas bergerak menuju Cisarua, Kabupaten Bogor. Relawan menyalurkan 340 paket lebaran bagi para pengungsi dan pencari suaka di dua lokasi, yaitu Refugee Learning Center dan Refugee Learning Nest.
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -