Relawan Tzu Chi dari komunitas Hu Ai Mandala Medan membagikan parsel lebaran untuk 46 orang penerima bantuan khusus Tzu Chi sebagai wujud perhatian relawan bagi penerima bantuan khusus Tzu Chi dalam menyambut menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Bulan Ramadhan memiliki makna tersendiri bagi saudara kita umat Muslim karena merupakan bulan yang penuh berkah dan kemuliaan. Selain menahan haus dan lapar, juga diwajibkan untuk menjaga hati, pikiran, ucapan dan tindakan dari hal-hal yang bisa merusak kaidah puasa. Bulan Ramadhan tidak hanya menjadi momen spiritual bagi umat Islam, tapi juga sarat dengan tradisi yang mempererat tali persaudaraan, salah satunya buka puasa bersama.
Yayasan Tzu Chi sebagai organisasi Amal Kemanusiaan yang universal tidak membedakan agama, suku, bangsa senantiasa mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai antar umat beragama agar terbentuk masyarakat yang harmonis.
Memasuki hari ke-22 bulan di bulan Ramadhan Sabtu, 22 Maret 2025, relawan Tzu Chi Medan Hu Ai Mandala menggelar buka puasa bersama Gan en hu (penerima bantuan khusus Tzu Chi) di Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Mandala yang berlangsung dari pukul 17.30 hingga 19.30.
Lim Ik Ju Ketua He Qi Jati dalam sambutannya mengucapkan berterima kasih kepada para penerima bantuan khusus Tzu Chi atas kehadiran di acara buka puasa bersama. Lim Ik Ju berharap para penerima bantuan semakin berkah dan kelak dapat membantu orang lain.
Kegiatan ini dihadiri 46 orang penerima bantuan khusus Tzu Chi dari Medan dan Tanjung Morawa beserta pendamping. Tradisi buka puasa bersama bagi relawan Tzu Chi merupakan wujud toleransi dan kepedulian antar sesama. Berbuka puasa bersama memiliki makna dan nilai-nilai luhur. Berkumpul dengan orang-orang dari berbagai latar belakang membantu kita untuk memahami perbedaan dan saling menghargai. Kebersamaan ini mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal.
Buka puasa bersama ini mempererat rasa persaudaraan, menambah keakraban dan mempererat tali silaturahmi antara relawan Tzu Chi dan para penerima bantuan. “Para penerima bantuan sangat bahagia hadir di sini berkumpul bersama relawan dan saudara-saudara yang lain. Meskipun dengan latar belakang yang berbeda, semuanya bersuka cita satu dengan yang lain,” ucap Julin koordinator kegiatan.
Acara dimulai pukul 17.30 dan Simin pemandu acara menyambut para hadirin dengan sukacita. Ketua He Qi Jati, Lim Ik Ju, dalam sambutannya sangat berterima kasih atas kehadiran para penerima bantuan di acara buka puasa bersama dan mengagumi semangat yang tidak putus dalam menjalankan ibadah puasa. “Suatu kebahagiaan tersendiri bagi kami para relawan untuk berbuka puasa bersama saudara-saudara dan anak-anak asuh kita. Di bulan Ramadhan kami berbagi berkah dan memberi manfaat kepada orang yang lebih kekurangan. Semoga bapak, ibu dan adik-adik sekalian semakin berkah dan kelak dapat membantu orang lain,” ucap Lim Ik Ju dalam sambutannya.
Ustad Ir. Abdul Aziz untuk memberikan ceramahnya tentang sedekah (berdonasi). Dalam ceramahnya ustad Ir. Abdul Aziz menjelaskan berpuasa dapat memupuk rasa syukur dan menumbuhkan kasih sayang dan empati kepada orang lain.
Acara berbuaka puasa bersama kali ini mengundang Ustad Ir. Abdul Aziz untuk memberikan ceramah tentang sedekah. Ustad Ir. Abdul Aziz dalamm ceramah mengatakan bahwa hakikat puasa adalah meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan dan ketakwaan sosial terhadap sesama. “Puasa merupakan kesempatan yang diberikan Tuhan untuk melatih kejujuran minimal jujur terhadap diri sendiri. Puasa merupakan ibadah yang sangat istimewa karena sangat efektif untuk meningkatkan ketakwaan dan mendidik seseorang menjadi pribadi yang jujur,” tutur Ustad Ir. Abdul Aziz.
Selanjutnya Ustad Ir. Abdul Aziz menjelaskan berpuasa dapat memupuk rasa syukur dan menumbuhkan kasih sayang dan empati kepada orang lain. “Ketika orang yang berpuasa merasakan haus dan lapar, ia dapat membayangkan betapa berat penderitaan para fakir miskin yang serba kekurangan,” jelas Ustad Ir. Abdul Aziz .
Hal ini menimbulkan rasa syukur karena selama ini Tuhan telah melimpahkan rezeki kepada kita sehingga tidak menderita kelaparan dan kekurangan. Jika kita pandai bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang dimiliki, niscaya Tuhan akan menambahkan lagi nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada kita.
“Ketakwaan sosial inilah yang dilakukan Yayasan Tzu Chi karena telah terasah rasa empati dalam diri mereka (relawan). Yayasan Tzu Chi merasakan penderitaan yang dirasakan orang lain sehingga tergerak untuk berbagi berkah dan membantu orang yang tidak mampu,” terang ustad Ir. Abdul Aziz.
Ustad Ir. Abdul Aziz menambahkan, ada tiga langkah untuk memperoleh rezeki yang akan digunakan untuk sedekah. Pertama ikhtiar/usaha, yaitu belajar dan bekerja dengan tekun dan sungguh-sungguh, kedua bersyukur atas rezeki yang telah didapat, ketiga sedekah (berdonasi). Sedekah ini yang sulit dilakukan karena masih banyak orang berpikir bahwa rezeki yang diperoleh adalah sepenuhnya miliknya, padahal sebenarnya titipan Tuhan. Oleh karena itu, jangan merasa berat untuk bersedekah berapapun rezeki yang kita dapat,” ucap ustad Ir. Abdul Aziz menutup ceramahnya.
Penerima bantuan disuguhi makanan vegetarian yang sehat dan bergizi berupa sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, kue dan minuman segar yang disiapkan relawan tim konsumsi dengan cinta kasih dan kesungguhan hati.
Selain ceramah dari pemuka agama Islam, para hadirin juga dihibur dengan penampilan relawan Tanjung Morawa, yaitu Bella yang membawakan lagu berjudul Cahaya Kasih di Senja Ramadhan yang digubah oleh relawan Tanjung Morawa. Lagu ini tersirat makna tentang indahnya berbagi dengan penuh keikhlasan dan hangatnya kebersamaan serta pesan untuk merajut damai dan menebar cinta dan kebaikan tanpa perbedaan.
Pembacaan ayat suci Al Qur’an (tilawah) Surah Al Baqarah ayat 183 – 185 yang indah disertai terjemahan (saritilawah) oleh anak asuh Tzu Chi, Desita Sari dan Yelsi Aulia, menambah khidmat suasana. Ayat ini sebagai petunjuk untuk menjalankan puasa dengan benar dan sempurna.
Saat tiba waktunya berbuka puasa, para hadirin disuguhkan dengan menikmati makanan vegetarian yang sehat dan bergizi berupa sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, kue dan minuman segar yang disiapkan relawan tim konsumsi di lantai dua. Suasana penuh kekeluargaan sangat terasa dengan iringan musik bernuansa Ramadhan.
Para penerima bantuan berbuka dan menikmati makanan dalam suasana kekeluargaan yang hangat dengan iringan musik bernuansa Ramadhan.
Sebagian peserta melaksanakan Sholat Maghrib yang dipimpin ustad Ir. Abdul Aziz. Di penghujung acara, relawan membagikan parsel lebaran kepada penerima bantuan, yang terdiri dari dua buah apel, dua botol sirup, dua bungkus permen, dua bungkus roti kering dan dua toples kue kering yang dibuat oleh relawan Tzu Chi. Parsel ini sebagai wujud perhatian relawan kepada penerima bantuan untuk sedikit meringankan beban dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Anwar Fuadi (58) asal Bireuen, Aceh Utara, salah satu penerima bantuan khusus Tzu Chi sejak 2018 sangat bersykur dan terharu atas perhatian relawan Tzu Chi. “Saya sangat senang diundang buka puasa bersama. Acaranya bagus, ada ceramah dari ustad. Relawan sangat baik dan ramah, dapat bingkisan, hati terasa lapang,” ujar Anwar dengan ekspresi ceria. “Semoga Yayasan Tzu Chi semakin maju, membantu dan memberikan kebahagiaan kepada lebih banyak orang lagi, seperti buka puasa bersama ini,” harap Anwar.
Relawan Tzu Chi dan para penerima bantuan khusus Tzu Chi dan pendamping berfoto bersama dengan Ustad Ir. Abdul Aziz sebelum berbuka puasa. Relawan membagikan parsel lebaran yang berisi dua buah apel, dua botol sirup, dua bungkus permen, dua bungkus roti kering dan dua toples kue kering yang dibuat oleh relawan Tzu Chi.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Yelsi Aulia (16), anak asuh pendidikan Tzu Chi sejak 2024. Pendidikan Yelsi hampir terancam putus karena kesulitan biaya hingga akhirnya berjodoh dengan Tzu Chi. Yelsi sangat terbantu dengan bantuan pendidikan dari Tzu Chi. “Saya sangat bersyukur diberi kesempatan membacakan ayat suci Al Qur’an dan mendengar ceramah yang membuka hati dan pikiran saya. Relawan sangat tulus melayani. Semoga relawan Tzu Chi semakin solid dan murah rezeki, Yayasan Tzu Chi terus berkembang untuk membantu orang susah, terutama pendidikan anak-anak Indonesia,” pungkas Yelsi.
Ramadhan juga memberikan kesempatan untuk berbuka puasa bersama sehingga mengurangi keterasingan. “Semoga dengan acara berbuka puasa bersama ini, relawan dan penerima bantuan semakin akrab, para penerima bantuan merasakan keberkahan dalam menjalani ibadah puasa dan menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan sukacita. Semoga tali silaturahmi tetap terjalin dan diberi kesempatan oleh Yang Maha Kuasa untuk berkumpul bersama lagi pada acara buka puasa bersama berikutnya,” tutup Julin koordinator kegiatan.
Editor: Anand Yahya