Malam Keakraban Keluarga Tzu Chi

Jurnalis : Yunita Margaret (He Qi Utara), Fotografer : Anand Yahya, Dimin (He Qi Barat), Riana Astuti

Keakraban terasa kental manakala seluruh relawan bersukacita mengikuti pelatihan dan pelantikan relawan biru putih

Hari Sabtu 11 Oktober 2014 bertempat di Aula Jing Si Pantai Indah Kapuk, Jakarta Tzu Chi mengadakan camp pelatihan dan pelantikan relawan biru putih. Acara ini sangat penting karena selain pelatihan juga ada pelantikan bagi relawan abu putih dari berbagai kantor penghubung Tzu Chi di seluruh Indonesia untuk menjadi relawan biru putih. Relawan yang dilantik berarti sudah siap untuk memikul tanggung jawab lebih dan berjalan bersama di jalan Bodhisatwa. Berbagai persiapan dilakukan dengan sangat baik dan rapi, pendaftaran ulang pun sudah dibuka sejak pukul 12.30 WIB. Kemudian para peserta pelatihan dibagi dalam kelompok kecil yang masing-masing kelompok dibimbing oleh seorang mentor.

Materi pertama dibawakan oleh Like Hermansyah Shijie dengan tema “Keluarga Kita”. Like Shijie menjelaskan dengan lengkap tentang keluarga besar Tzu Chi, prinsip Tzu Chi, visi misi, dan pondasi semangat Jing Si, yaitu ketulusan, kebenaran, keyakinan dan kesungguhan. Lalu materi dilanjutkan oleh Oey Hoey Leng Shijie yang menerangkan bagaimana bersikap agar membentuk keluarga besar yang harmonis. Dan disambung Livia Shijie tentang doa sebelum makan. Dari sini kita belajar bersyukur, menghargai dan mengasihi semua hal yang kita dapatkan. Materi yang disampaikan cukup padat hingga tiba waktunya untuk makan malam. Setelah makan malam kami berkumpul untuk mengikuti malam keakraban. Semua peserta sangat tertarik menantikan acara ini begitu juga dengan saya yang baru pertama kali mengikuti pelatihan dan pelantikan relawan biru putih.

Relawan dibantu Tzu Ching tengah mempersiapkan hidangan untuk menyambut malam keakraban

Acara malam keakraban diadakan di lapangan teratai jadi para relawan bergegas turun menuju lapangan. Tiba di lapangan teratai para relawan terkesan dengan meja dan kursi yang sudah tertata rapi. Di setiap meja ada berbagai buah-buahan yang beralaskan daun pisang dan di tengah meja ada sebuah lampu teratai yang indah. Saya duduk bersama relawan lainnya seperti sedang tamasya keluarga menikmati keindahan langit di malam hari yang diterangi lampu teratai serta lampu Aula Jing Si. Dari sini kita juga dapat melihat kemegahan Aula Jing Si. Belum usai mengagumi pemandangan, tiba-tiba datang Tzu Ching dan relawan lain membuat kejutan. Secara serentak mereka menuruni tangga lalu memperagakan isyarat tangan berjudul “Tian Mi De Cia” yang memiliki arti keluargaku yang manis. Kami semua bertepuk tangan dengan gembira. Disambung isyarat tangan “Ren Shi Nin Zhen Hao” yang berarti sangat bersyukur mengenal anda. Kami pun turut memperagakannya bersama sehingga menambah keceriaan. Bahagia campur haru karena di Tzu Chi relawan datang dari berbagai tempat dan latar belakang yang berbeda, awalnya tidak saling mengenal tetapi dapat berkumpul di Tzu Chi dan saling mendukung, melatih diri dalam berbuat kebajikan, menjadikan Tzu Chi sebagai arah tujuan bersama.

Lalu tidak hanya itu, para Tzu Cheng (relawan komite pria Tzu Chi) pun turut memperagakan isyarat tangan berjudul “Tzu Cheng Dui” dengan makna dukungan anggota Tzu Cheng sebagai pelindung Dharma yang gagah dan mempunyai sifat luhur, senantiasa melatih diri menaati sila, selalu siap berdedikasi menciptakan dunia Tzu Chi yang indah.

Tzu Cheng ikkut berpartisipasi memperagakan isyarat tangan yang memiliki makna sebagai pelindung dharma

Setelah isyarat tangan acara diisi oleh sharing relawan. Hong Thay Shixiong relawan Tzu Chi dari Pekanbaru menceritakan bagaimana semangat dan kinerja relawan Pekanbaru dalam menyebarkan ajaran dan cinta kasih Master Cheng Yen. “Melalui pameran Jing Si kami bersatu hati mensosialisasikan tentang Tzu Chi, kata perenungan Master Cheng Yen, dan memperkenalkan barang-barang Jing Si. Hasilnya sangat membahagiakan. Intinya kita semua jangan takut melakukan hal yang besar. Asal ada niat pasti akan ada kekuatan”, ucap Hong Thay Shixiong. Sharing juga datang dari Nataniel Shixiong relawan Tzu Chi Biak. “Awalnya saya penerima bantuan, anak saya Joshua pernah dibantu Tzu Chi untuk mendapatkan biaya pengobatan. Relawan Tzu Chi selalu mendampingi saya selama proses pengobatan. Saya sangat berterima kasih dan dari kejadian ini saya banyak belajar lalu muncul tekad untuk kembali melanjutkan kebaikan. Selalu membantu orang, walau sedikit yang penting kita ikhlas”, ucap Nataniel Shixiong.

Kemudian Linda Budiman Shijie, relawan Tzu Chi He Qi Barat Jakarta juga membagikan pengalamannya pada waktu bekerja sama dengan Tzu Chi Padang untuk mengadakan acara waisak. Walau saat itu menemukan beberapa kendala, salah satunya cuaca namun berkat kerja sama yang baik acara tetap berjalan lancar. “Ternyata koalisi Jakarta dan Padang sangat menyenangkan dan mendatangkan kebahagiaan,”ucap Linda Shijie gembira. Terakhir Suriadi Shixiong dari Tzu Chi pusat menceritakan pengalamannya dalam mensosialisasikan SMAT. “Awalnya sempat tidak yakin namun misi ini harus dijalankan, disamping itu ada tekanan yang positif dan saya pun berusaha mencari solusi. Ternyata tekanan juga bermanfaat, yang penting berpikir positif”, terang Suriadi Shixiong.

Kebersamaan relawan terpancar pada saat mengikuti sesi malam keakraban. Mereka pun duduk rapih sembari menyimak sharing dari relawan lainnya

Semua sharing relawan memberi kami kekuatan tambahan. Dan setelah mendengar sharing kami berkesempatan untuk menikmati kue bulan yang dibawa oleh relawan Pekanbaru, juga ada buah-buahan dan onde dari tim konsumsi. Sambil santai kami menjalin keakraban antar relawan, saling memberi semangat dan bertukar pikiran. Saya merasa sangat bersyukur dapat mengikuti camp ini. Saya dapat merasakan setiap kebaikan dan dukungan yang shixiong shijie berikan. Semoga keakraban dan keharmonisan selalu terjalin dalam keluarga besar Tzu Chi sehingga visi misi dapat tercapai seperti yang Master Cheng Yen harapkan.


Artikel Terkait

Hal Baik Berbuah Baik

Hal Baik Berbuah Baik

21 Oktober 2015 Kamp Pelatihan dan Pelantikan Relawan Biru Putih 2015 telah berlalu. Namun, semangat dan tekad untuk mengemban misi masih terngiang dalam memori para peserta, seperti Wiyzhien (relawan muda asal Tanjung Balai Karimun) dan Tjoa Pau An seorang (relawan komunitas He Qi Barat).
Pelatihan Relawan Biru Putih 2015: Memikul Tanggung Jawab Menjadi Benih Tzu Chi

Pelatihan Relawan Biru Putih 2015: Memikul Tanggung Jawab Menjadi Benih Tzu Chi

12 Oktober 2015 “Saat saya berkesempatan untuk bertemu dan sharing dengan Master Cheng Yen, saya bercerita bahwa di Bireuen kami belum punya kantor dan belum pernah ada kegiatan Tzu Chi. Master Cheng Yen mengangguk-angguk dan berpesan bahwa saya harus pulang dengan membawa benih Tzu Chi untuk Bireuen,” kisahnya. Pesan itu sulit hilang dari ingatan Teo Siau Pieng yang akhirnya membuatnya bertekad menciptakan Tzu Chi di Bireuen, Aceh.
Janji Bakti untuk Berkomitmen

Janji Bakti untuk Berkomitmen

21 Oktober 2014 Ikrar dan janji bakti yang telah diucapkan relawan dalam Pelantikan Relawan Biru Putih harus selalu dijaga sehingga relawan bisa mewujudkan kalimat terakhir dari “Janji Bakti”: Jangan biarkan Master Cheng Yen merasa khawatir.
Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -