Malam Ramah Tamah

Jurnalis : Relawan Tzu Chi Padang , Fotografer : Relawan Tzu Chi Padang
 
 

fotoPara relawan Tzu Chi Padang mengadakan acara makan malam bersama dan ramah tamah untuk mengajak masyarakat dan pengusaha setempat lebih mengenal dan memahami visi misi Tzu Chi.

Dalam suatu kesempatan, untuk mengenal dan memahami visi misi Tzu Chi, relawan Tzu Chi Padang mengadakan malam ramah tamah dan makan malam bersama pada tanggal 3 maret 2010. Acara yang dipersiapkan dalam waktu 2 minggu itu, diadakan untuk saling membangkitkan semangat cinta kasih di antara para relawan dan masyarakat umum. Di antara 150 undangan yang hadir pada malam itu terdapat juga Walikota Padang, Kepala Sekolah SMU Negeri 1 Padang dan para guru, juga ada pimpinan-pimpinan bank yang ada di Kota Padang.

Acara dimulai pukul 18.30 WIB dengan makan malam bersama di Tung-Tung Indah Resto. Setelah itu, peragaan isyarat tangan Pu Tian San Wu (Tiga Tiada) membuka acara ramah tamah. Walikota Padang, Fauzi Bahar hadir dengan mengenakan seragam relawan Tzu Chi abu-putih. Ia menganjurkan agar para tamu undangan yang hadir lebih aktif ikut dalam semua kegiatan yang diadakan Tzu Chi. Menurutnya, di Tzu Chi tidak ada terjadi pembedaan atas agama, dan kegiatan Tzu Chi yang selalu mengutamakan kepentingan orang banyak. Bapak Walikota juga mendukung agar semua orang hidup hemat dan agar setiap ada uang logam yang berlebih dimasukkan ke dalam celengan bambu. Uang dalam celengan bambu itu nantinya dapat dipergunakan untuk biaya pendidikan dan pengobatan bagi masyarakat yang membutuhkan. 

Pada malam itu relawan Tzu Chi Padang memang juga mensosialisasikan celengan bambu kepada para tamu undangan yang hadir. Mereka mengutip Kata Perenungan Master Cheng yang berbunyi, “Tetesan air dapat membentuk sebuah sungai, kumpulan butiran beras bisa memenuhi lumbung. Jangan meremehkan hati nurani sendiri, lakukanlah perbuatan baik meskipun kecil.” Ini adalah semangat yang terkandung dalam celengan bambu, siapa pun dapat ikut membantu orang lain tanpa peduli besar nilainya.

foto  foto

Ket : - Cukup banyak masyarakat Padang yang hadir pada malam itu. Di antaranya terdapat Walikota Padang,             Kepala Sekolah SMAN I Padang beserta para guru, juga pemimpin bank di kota tersebut. (kiri)
       - Oma Hoenarti menderita penyakit darah tinggi dan diabetes. Ia menyampaikan terima kasih pada relawan             Tzu Chi Padang yang mendampinginya selama berobat. (kanan)

Salah seorang pasien yang mendapat pendampingan relawan Tzu Chi ikut maju untuk sharing. Oma Hoenarti yang berusia 76 tahun ini, menderita penyakit darah tinggi dan diabetes. Dalam sharing-nya Oma berterima kasih kepada relawan yang telah merawat dan membawanya berobat ke dokter dan fisioterapi. Hasilnya, sekarang Oma telah sehat dan bisa berjalan kembali tanpa bergantung pada kursi roda.             

Untuk menghangatkan suasana, relawan Tzu Chi Padang sekali lagi menampilkan isyarat tangan berjudul La Che Xiang Qian Xing. Semua hadirin ikut berbaur mengikuti gerakan yang diperagakan relawan dalam irama lagu yang ceria ini.

Sebelum malam ramah tamah selesai, para relawan mengajak semua hadirin untuk merenung dan berdoa bersama agar dunia terbebas dari bencana, dan melatih diri dalam kehidupan sehari–hari dan bersumbangsih demi orang banyak. 

  
 
 

Artikel Terkait

Gempa Lombok: Tegar Menghadapi Bencana

Gempa Lombok: Tegar Menghadapi Bencana

18 Juli 2013 Reruntuhan bangunan rumah para penduduk di salah satu Dusun Gol, Desa Medane, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara yang menjadi lokasi gempa terparah di Utara Kota Lombok, NTB telah berserakan dan rata dengan tanah.
Mengasah Hati Para Calon Dokter

Mengasah Hati Para Calon Dokter

26 Maret 2012 Sabtu, 3 Maret 2012 menjadi hari yang sangat istimewa bagi mahasiswa kedokteran Universitas Riau dan para relawan Tzu Chi Pekanbaru. Sebanyak 36 mahasiswa dan 3 dokter pendampingnya mengadakan kunjungan rumah ke rumah-rumah para penerima bantuan pengobatan Tzu Chi.
Wisata ke Aula Jing Si

Wisata ke Aula Jing Si

13 Januari 2015 Namun berbeda dengan kali ini, relawan mengajak mereka berkunjung ke Aula Jing Si Indonesia, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Ini lantaran sebagian besar dari para pasien sangat jarang keluar dari tempat tinggal mereka, terkecuali menjalankan pengobatan di rumah sakit.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -