Mari Kita Berdonor Darah
Jurnalis : Leo Samuel Salim (Tzu Chi Bali), Fotografer : Sheng Shih Feng, Maggie (Tzu Chi Bali) Pada bagian pemeriksaan kesehatan gratis, masyarakat sekitar Kantor Tzu Chi Bali juga memiliki kesempatan untuk memeriksakan kadar gula, kadar asam urat, kadar kolesterol, dan tekanan darahnya. |
| ||
Chandra adalah salah satu donor yang tiba paling awal. Bagi Chandra, ini adalah pertama kalinya ia mendonorkan darahnya, sehingga rasa takut dan gelisah muncul begitu namanya dipanggil. Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Denpasar mencoba mengajak Chandra berbicara untuk mengurangi rasa tegangngya. ”Bagaimana tidurnya semalam Pak?” tanyanya. Relawan yang melihat hal itu juga langsung menghiburnya dan memberi semangat. Sembari bersenda gurau dan membicarakan kesehariannya, tak terasa kantong darah sudah penuh dan dirinya dinyatakan sudah selesai mendonorkan darah. Wajah Chandra yang tadinya dipenuhi oleh kegelisahan berubah menjadi sebuah kebahagiaan karena telah berhasil mendonorkan darah dan memiliki kesempatan untuk menolong orang lain.
Keterangan :
Pada bagian pemeriksaan kesehatan gratis, masyarakat sekitar Kantor Tzu Chi Bali juga memiliki kesempatan untuk memeriksakan kadar gula, kadar asam urat, kadar kolesterol, dan tekanan darahnya. Seperti kita ketahui, kesehatan adalah harta yang termulia di dunia ini. Kebetulan rata-rata para donator Tzu Chi Bali adalah para pramuwisata yang sering sekali lupa menjaga kesehatan karena sering kali tidak cukup istirahat dan memakan makanan yang tidak selalu tergolong sehat sehingga pada kesempatan ini, setelah mengetahui hasil pemeriksaan kesehatannya, mereka dapat lebih memperhatikan kesehatannya.
Keterangan :
Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat, jam telah menunjukkan pukul 13.00 Wita yang berarti kegiatan ini akan berakhir. Kegiatan ini berlangsung selama 3 jam. Dari 43 orang calon donor yang datang, hanya 30 orang yang berhasil mendonorkan darahnya. Semoga dengan adanya kegiatan ini, banyak orang tergerak hatinya untuk saling peduli terhadap sesama. Setelah acara selesai, para anggota Palang Merah Indonesia (PMI) bertukar cinderamata sebagai wujud terima kasih dan syukur atas kesempatan yang telah diberikan. Menurut penanggalan Imlek, tanggal 14 Agustus 2011 merupakan tanggal 15 bulan ketujuh. Master Cheng Yen mengatakan pada tanggal tersebut Yang Arya Maudgalyayana (salah seorang murid ternama dari Sang Buddha Gautama) melakukan pelimpahan jasa atau lebih dikenal dengan Ulambana kepada ibunya yang terlahir di alam neraka. Setelah melakukan Ulambana tersebut, ibunya dapat bertumimbal lahir di alam yang menyenangkan atau alam sorga. Maka pada hari itu, semua relawan kembali berkumpul dan menyaksikan ceramah Master Cheng Yen akan makna Ulambana yang sebenarnya dan melakukan doa bersama agar hati dan pikiran manusia terjernihkan, masyarakat hidup aman dan damai, dan dunia terhindar dari bencana. | |||