Matras Bagi Warga Sinabung

Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lili Hermanto, Amir Tan (Tzu Chi Medan)

foto
Relawan memberikan bantuan matras agar para pengungsi tidak merasa sakit karena harus tidur di lantai posko pengungsian.

Sesuai dengan hasil survei tanggal 6 Februari 2014 yang lalu, maka pada tanggal 9 Februari 2014 jam 5 pagi, para relawan Tzu Chi Medan sudah beranjak dari kota Medan menuju Tanah Karo dengan membawa 495 buah matras untuk diberikan pada para pengungsi letusan Gunung Sinabung.

 

Saat melakukan survei, relawan melihat keadaan para pengungsi harus tidur di lantai posko pengungsian hanya berlapiskan tikar. Ini menyebabkan para pengungsi khususnya yang lanjut usia, badannya menjadi sakit. Untuk itulah 40 orang relawan Tzu Chi Medan, membawakan 495 buah matras untuk diberikan ke pengungsi.

Ketika perjalanan relawan melalui jalan setapak di bawah kaki Gunung Sinabung, suasana benar-benar menegangkan. Saat itu Gunung Sinabung sedang erupsi besar, sehingga nampak seolah-olah awan panas dari puncaknya berada dekat dengan mobil yang membawa rombongan relawan dan mobil yang membawa matras. Namun niat untuk membantu sesama menguatkan langkah para relawan meneruskan perjalanan mengelilingi Gunung Sinabung menuju ke posko pengungsian. 

foto  foto

Keterangan :

  • Saat relawan melalui jalan setapak di bawah kaki Gunung Sinabung, suasana menegangkan. karena ketika itu Gunung Sinabung sedang erupsi besar (kiri).
  • Relawan membagikan matras di 3 posko dengan jumlah sesuai hasil survei yang telah dilakukan sebleumnya (kanan).

Posko yang pertama dikunjungi oleh relawan adalah Posko Tanjung Pulo yang menampung 229 KK warga dari Desa Kota Mbaru. Relawan membagikan matras sesuai jumlah keluarga yang mengungsi di posko ini. Walaupun matahari begitu terik, para relawan dengan sukacita bekerja sama menurunkan matras dan membawanya ke posko kemudian membagikan matras tersebut kepada warga pengungsi.

Posko kedua yang dikunjungi adalah Posko Mblang, yang menampung 183 KK dari Desa Temberun. Di posko ini di samping matras, relawan juga memberikan kaos kaki dan topi bayi. Dan posko yang terakhir adalah posko GBKP Tanjung Mblang yang menampung 83 KK dari Desa Suka Meriah.

foto  foto

Keterangan :

  • Bukan hanya bantuan materi yang diperlukan para warga, tapi perhatian dan cinta kasih bisa membuat mereka lebih kuat menghadapi cobaan (kiri).
  • Relawan bersama warga pengungsian melakukan doa bersama, berharap semoga bencana ini cepat berlalu dan bisa kembali ke rumah masing masing (kanan).

Di setiap posko yang didatangi, relawan mengajak warga melantunkan lagu Satu Keluarga. Sewaktu menyanyikan dan memperagakan isyarat tangan lagu ini, banyak warga dan relawan yang merasa terharu. Mereka menangis dan saling berpelukan dengan relawan, bersama-sama merasakan penderitaan dari bencana erupsi Gunung Sinabung.

Relawan dan warga pengungsi juga berdoa bersama, berharap semoga bencana ini cepat berlalu dan semua warga bisa segera kembali ke rumah masing-masing."Gan en kepada shigu shibo yang telah bersumbangsih hari ini, dan telah meringankan beban Shigong Shangren dalam menyebarkan welas asih," demikian ungkap Yugo Wu, seorang Tzu Ching yang ikut membagian bantuan. Yugo dapat ikut merasakan betapa sedih nasib para pengungsi dan bagaimana para relawan berusaha menghibur para pengungsi dengan duduk bersama dan mendengar keluh kesah mereka. Sesungguhnya bukan hanya bantuan materi yang diperlukan para warga, tapi perhatian dan cinta kasih bisa membuat mereka lebih kuat menghadapi cobaan ini. Seperti kata Master Cheng Yen, "Bersyukur mendatangkan kehangatan di dalam hati. Kesungguhan hati membangkitkan kekuatan."                         


Artikel Terkait

Meringankan Derita Korban Kebakaran

Meringankan Derita Korban Kebakaran

03 Agustus 2013 Setelah menerima informasi tentang musibah kebakaran, relawan Tzu Chi melakukan survei ke lokasi dan memutuskan untuk memberikan bantuan untuk para korban pada tanggal 17 dan 18 Juli. Bantuan yang diberikan oleh Tzu Chi berupa paket bantuan dan santunan untuk para korban.
Suara Kasih: Keharmonisan dan Hidup Hemat

Suara Kasih: Keharmonisan dan Hidup Hemat

16 Agustus 2010 Bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia terjadi tanpa henti Alam tengah berbalik menyerang manusia Menenangkan batin dan memiliki niat yang bajik Hidup hemat demi menolong orang lain dan diri sendiri
Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -