Maukah Menjaga Bumi Tercinta?

Jurnalis : Erlina Wang (He Qi Utara 2), Fotografer : Erlina Wang (He Qi Utara 2)


Christine Tjen memandu kegiatan kelas budi pekerti yang diadakan pada Minggu pagi, 22 Juli 2018.

Kecenderungan manusia ingin memiliki semua yang belum dimiliki hanya karena tidak bisa menahan nafsu keinginan. Banyak orang yang membeli barang meskipun tidak begitu membutuhkan barang tersebut, sehingga tidak sedikit barang-barang itu pun menjadi sampah yang dibuang begitu saja. Pernahkah terpikirkan oleh kita, apa yang kita lakukan ini ternyata membuat bumi menanggung beban berat yang berakibat cuaca di bumi tidak teratur. Lalu bagaimana cara melestarikan keindahan alam di bumi? Melestarikan lingkungan bisa dimulai dari diri sendiri yakni dengan cara memilah sampah daur ulang.

Minggu pagi, 22 Juli 2018, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 kembali mengadakan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Qing Zhi Ban dan Tzu Shao Ban akan bersama-sama belajar mempraktikkan cara memilah sampah. Sebelum acara dimulai, sebanyak 80 anak kelas budi pekerti dan 31 relawan Tzu Chi berkumpul di Ruang Fu Hui Ting, Aula Jing Si PIK, Jakarta Utara untuk melakukan penghormatan kepada Master Cheng Yen dan melakukan Pradaksina yang dipimpin oleh relawan Tzu Chi, Tjoeng Mei Mie. Setelah itu anak-anak kelas Tzu Shao diarahkan untuk pindah ke kelas Tzu Shao yang ada di Gedung Gan En Lantai 1.


Anak-anak Tzu Shao dengan antusias mengikuti kegiatan kelas budi pekerti kali ini.

Relawan pendidikan, Christine Tjen memandu kegiatan kelas budi pekerti kali ini. Ia bertanya kepada para Tzu Shao yang hadir, “Apakah kamu sudah berpuas hati?”

Salah satu Tzu Shao, Joss Kent dengan spontan menjawab, “Tidak, karena kadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan.” Christine Tjen pun melanjutkan sharingnya bersama para Tzu Shao dengan penuh antusias.


Salah satu anak kelas budi pekerti Tzu Shao pun mengumpulkan buku tulis mereka.

Untuk memahami bagaimana melestarikan lingkungan, para Tzu Shao pun diajak terjun langsung untuk bersama-sama melakukan pemilahan sampah daur ulang di depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang berlokasi di komplek Tzu Chi Center, PIK. Anak-anak pun segera menuju lokasi pemilahan sampah.

Sebelum pemilahan sampah dilakukan, anak-anak dikenalkan terlebih dahulu macam-macam barang yang bisa di daur ulang seperti botol plastik minuman air mineral, botol kaca, kaleng, dan kertas. Dalam praktiknya, anak-anak mulai memisahkan botol dengan tutupnya. Jika dalam botol tersebut masih tersisa air, maka mereka akan membuang air tersebut ke dalam wadah yang disediakan. Setelah selesai memilah botol, anak-anak mencuci bersih tangan mereka, lalu kembali ke kelas.


Anak-anak melakukan kegiatan praktik pemilahan sampah daur ulang di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang berlokasi di komplek Tzu Chi Center, PIK.

"Dengan praktik hari ini, anak-anak Tzu Shao diharapkan bisa menceritakannya kepada orang tua dan bisa memulainya di rumah masing-masing yaitu memilah barang daur ulang dan belajar untuk mengurangi membeli benda-benda yang tidak benar-benar dibutuhkan," tutur Variaty, salah satu relawan pendidikan Tzu Chi.

Editor: Yuliati

Artikel Terkait

Membina Cinta Kasih Anak-anak Sejak Usia Dini

Membina Cinta Kasih Anak-anak Sejak Usia Dini

10 Oktober 2018

Kamp Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban telah berlangsung dua hari yaitu 6-7 Oktober 2018 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Puncak acaranya yaitu pada acara penutupan di sore hari kedua yang bertema “Aku datang, Aku senyum, Aku bahagia.

Menanamkan Rasa Simpati dan Empati Anak Sejak Dini

Menanamkan Rasa Simpati dan Empati Anak Sejak Dini

21 September 2022

“Menanamkan rasa kemanusiaan dalam diri anak sejak dini, sehingga mereka memiliki empati dan simpati terhadap sesama adalah salah satu tujuan adanya kelas budi pekerti,” ujar Lie Anne, selaku koordinator Kelas Budi Pekerti di He Qi Pusat.

Mendidik Anak-anak Kelas Budi Pekerti dengan Penuh Kasih

Mendidik Anak-anak Kelas Budi Pekerti dengan Penuh Kasih

05 April 2017

Kegiatan Er Tong Ban Camp digelar setiap tahun. Tahun ini kamp digelar di awal tahun supaya anak-anak kelas budi pekerti dapat mengenal teman-temannya lebih dalam lagi.

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -