Melangkah Lebih Pasti di Jalan Tzu Chi
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Anand Yahya * Anggota komite Tzu Chi mendampingi 24 calon anggota komite Tzu Chi dalam pelatihan calon komite Tzu Chi pada hari Sabtu, 18 Oktober 2008. | Tahun 2008 menjadi tahun yang bersejarah bagi Juliana, relawan Tzu Chi asal Medan. Bagaimana tidak, wanita yang telah bergabung di Tzu Chi selama 4 tahun ini mengalami tiga kejadian penting dalam hidupnya. Pertama, pada bulan April 2008, wanita (ibu) yang melahirkannya ke dunia, sekaligus pendorong semangatnya aktif di Tzu Chi, meninggal dunia. Kedua, tiga bulan berikutnya, bulan Juni 2008, ibu dari tiga anak ini memutuskan untuk bervegetarian seumur hidupnya. Dan ketiga, Sabtu, 18 Oktober 2008, ia menjadi salah satu dari 24 calon peserta anggota komite Tzu Chi yang akan dilantik. |
“Mama dulu sering tanya ke saya, kapan kamu pake qipao (pakaian wanita anggota Komite Tzu Chi –red)?” kata Juliana mengenang. Meski belum menjadi relawan, namun mendiang mama Juliana sangat suka menyaksikan DAAI TV. Bervegetarian untuk Mama Pelatihan calon komite yang kedua pada bulan Juni 2008 membuatnya mengerti bahwa dengan bervegetarian dapat menyelamatkan bumi dari bencana. “Waktu itu topiknya tentang global warming. Sejak itu saya putuskan untuk terus bervegetarian,” terang Juliana. Kesadaran akan manfaat hidup bervegetarian juga membuat Juliana memutuskan untuk bervegetarian seumur hidup dan selama-lamanya. “Waktu training di Taiwan, dikasih form isian, akan bervegetarian selama sebulan, setahun, atau seumur hidup dan selama-lamanya. Saya pilih yang ketiga,” tegasnya. Selain itu, sejak bervegetarian, Juliana merasa lebih dapat mengendalikan diri dan emosinya. “Saya menjadi lebih sabar,” akunya. Ket : - Juliana (paling kiri) dengan tekun mendengarkan materi dari instruktur pelatihan dan mencatatnya dalam Juliana yang juga aktif sebagai relawan dokumentasi di Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan ini mengisahkan tentang jalinan jodohnya dengan Tzu Chi. “Saya diajak teman, terus ikut pelatihan relawan abu-abu putih. Saya nggak tahu pelatihan apa, pokoknya datang aja. Waktu training, saya lihat foto Master Cheng Yen, saya langsung menitikkan air mata. Melihat Master Cheng Yen, saya langsung terharu,” terang Juliana. Jalinan jodohnya dengan Tzu Chi semakin erat setelah mengikuti pelatihan relawan. Dalam pelatihan itu, Master Cheng Yen menghimbau agar umat Buddha tidak hanya membaca paritta (ujaran tentang ajaran Buddha) saja, tapi juga harus mempraktikkan Dharma. “Saya merasa tersentil, karena keseharian saya ya itu, membaca paritta dan pelatihan diri sendiri aja, nggak mau tahu urusan orang,” aku Juliana. Dari situlah kemudian Juliana memutuskan untuk melatih diri dalam kehidupan nyata. Bahkan, setahun setelah ia bergabung sebagai relawan Tzu Chi, Juliana juga berhasil mengajak suaminya mengikuti jejaknya, melangkah di jalan kebajikan. Ketika ditanya tentang kesiapannya untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar setelah dilantik nanti, Juliana dengan cepat menjawab, “Saya siap menjadi murid Master Cheng Yen yang sesungguhnya.” Kemegahan Hati Master Cheng Yen Ket : - Para calon anggota komite Tzu Chi ini mendapatkan pelatihan tentang tata cara yang berlaku saat pelantikan Sementara Like Hermansyah, ketua he qi utara mengimbau para peserta untuk juga melatih dan mengembangkan diri dengan banyak membaca buku-buku ataupun menonton ceramah Master Cheng Yen. “Master tidak ingin kita hanya bekerja dan bekerja, tanpa bertambahnya kebijaksanaan dalam diri kita,” kata Like. Jadi selain memiliki komitmen yang tinggi sebagai relawan Tzu Chi, seorang anggota komite Tzu Chi juga harus terus-menerus mengembangkan kebijaksanaan dalam diri dan batinnya. “Semakin banyak kita belajar, makna kehidupan ini akan semakin berarti,” tambah Like. | |
Artikel Terkait
Memikul Tanggung Jawab
16 April 2012 Minggu, 8 April 2012 diadakan kegiatan Pendalaman Misi Tzu Chi yang dilakukan relawan Tzu Chi dari He Qi Barat.Menunjukkan Komitmen Peningkatan Mutu
10 April 2017Pada tahun 2016 lalu, Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi memperoleh status Akreditasi Kelas Utama. Dan untuk menuju Kelas Paripurna, tim survei akreditasi dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melakukan evaluasi satu tahun setelah akreditasi untuk menilik komitmen RSCK dalam menjalankan rekomendasi yang diberikan tim survei akreditasi sebelumnya pada tanggal 4 April 2017.
Semangat Juara untuk Keluarga
25 Mei 2016Sintawati, (45) seorang pedagang kue yang juga pelatih bela diri di salah satu sekolah swasta di Jakarta ini tidak menduga akan mengalami musibah. Dua tahun lalu di bulan Oktober, ia mengalami kecelakaan motor yang hampir membuat kaki kirinya diamputasi.