Melatih Batin dan Pikiran Lewat Seni

Jurnalis : Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Kamin, Julin (Tzu Chi Medan)

Stephanie dari Teen Class melakukan manual brew dengan konsentrasi dan perhatian penuh. Ia bersyukur dapat mengikuti outdoor class kali ini yang berbeda dari biasanya dan mendapat pembelajaran.

Minggu, 18 Agustus 2024, 17 orang murid Kelas Kata Perenungan Tzu Chi Medan Mandala terdiri dari delapan murid Teen Class dan sembilan murid Kids Class didampingi 12 orang relawan mengunjungi Yayasan Wisma Remaja Indonesia di Kompleks Lili Garden. Kegiatan ini merupakan pertemuan di luar kelas (outdoor) kedua dan terakhir pada kurikulum Kelas Kata Perenungan ditahun ajaran 2024.

Kegiatan outdoor class ini, murid-murid Kelas Kata Perenungan dibekali beberapa keahlian seni berupa menyeduh kopi secara manual (manual brew) dengan metode V60, yaitu menggunakan filter (kertas saring), dan kombinasi takaran air dan kopi yang sesuai.

Penyajian kopi ini membutuhkan ketelitian dan konsentrasi agar dapat menciptakan rasa kopi yangmaksimal. Selain itu, murid-murid juga dikenalkan seni doodle art, yaitu menggambar dengan gaya coretan bebas. Para murid-murid diberikan pola dan bentuk tertentu dan mereka bebas berimajinasi dan berkreasi melanjutkan pola-pola tersebut.

Strefri Zheng (baju hitam), menyambut kedatangan murid-murid dan relawan Tzu Chi dengan gembira. Kelas Kata Perenungan Tzu Chi Medan Mandala kali ini menggelr outdoor class dengan berkunjung ke Yayasan Wisma Remaja Indonesia.

Sedangkan pada seni kaligrafi (menulis indah) para murid mencoba dengan menulis nama sendiri dengan huruf bersambung menurut estetika agar menghasilkan tulisan yang indah dan artistik. Para murid dibagi dalam empat grup secara bergiliran mengikuti keempat kelas tersebut. Setiap grup didamipingi oleh staf pengajar dari remaja binaan Yayasan Wisma Remaja Indonesia.

“Tujuan mengisi outdoor class dengan kelas seni adalah memberikan wawasan dan pengalaman yang dapat melatih kesabaran dan ketelitian, meningkatkan konsentrasi dan konsistensi serta mengasah kreativitas yang pada akhirnya melatih batin dan pikiran secara tidak langsung,” ujar Tony Honkley, koordinator kegiatan.

Murid-murid Kelas Kata Perenungan mengikuti kelas manual brew (menyeduh kopi secara manual) yang melatih kesabaran, konsentrasi dan konsistensi dengan dibimbing staf yayasan.

Kelas seni yang diikuti murid connect dengan prinsip budaya humanis Tzu Chi. Menyeduh kopi manual merupakan pelatihan diri bagi para murid, yakni kesabaran dan konsentrasi. Latte art dan doodle art mengandung nilai-nilai humanis, sederhana, tetapi indah. Kaligrafi merupakan kreativitas dalam seni menulis, di dalamnya terkandung nilai kebajikan dan keindahan yang akan menjadi warisan teladan yang humanis dari generasi ke generasi. “Jika semua itu konsisten dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, tanpa disadari keseimbangan batin dan pikiran pun terlatih,” sambung Tony.

Yayasan Wisma Remaja Indonesia didirikan oleh Stefri Zheng pada awal 2019 sebagai wadah bagi kaum remaja SMP dan SMA untuk belajar dan mengembangkan bakat dan potensi diri. Remaja yang dibina berasal dari desa-desa luar kota Medan dengan fasilitas pendidikan yang masih sangat minim, di antaranya adalah Desa Bingkat dan Desa Nagalingga yang tengah menjadi fokus perhatian saat ini. Kelas rutin saat ini adalah pelatihan bermain alat musik gitar dan olah vokal (menyanyi).

Murid-murid mengikuti kelas kaligrafi dengan menulis nama sendiri dan dibimbing oleh Risti Mutiadevi (jilbab biru) yang juga salah satu remaja bimbingan Yayasan Wisma Remaja Indonesia dari Desa Bingkat.

Upaya kepedulian Stefri untuk masa depan generasi muda ini dianugerahi penghargaan DAAI Inspiration Award 2023 pada acara DAAI Night bulan Agustus 2023 lalu. Sejak itu Yayasan Wisma Remaja Indonesia dan Yayasan Buddha Tzu Chi Medan mulai terjalin. Stefri juga pernah mengajak remaja SMA dari Desa Bingkat untuk berkunjung ke Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi  Mandala pada Desember 2023. Mereka belajar tentang pelestarian lingkungan dan pemilahan barang daur ulang. Kunjungan relawan dan murid-murid Kelas Kata Perenungan ke Yayasan Wisma Remaja Indonesia dalam program outdoor class merupakan kebanggaan tersendiri bagi Stefri.

“Sangat bersyukur dan bahagia rasanya mendapat kunjungan dari anak-anak Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen dan relawan Tzu Chi ke Yayasan Wisma Remaja Indonesia untuk belajar. Semoga membawa manfaat yang baik dan pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak dan relawan,” ucap Stefri antusias. Stefri berharap jalinan jodoh baik ini terus berlanjut dan saling melakukan kunjungan untuk belajar sehingga semua generasi muda Indonesia bisa tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik.

Wakil Ketua Tzu Chi Medan He Qi (wilayah) Jati dan juga penanggung jawab materi Kelas Kata Perenungan tahun ajaran 2024, Yanny (tengah), didampingi koordinator kegiatan Tony Honkley (kanan), memberikan suvenir kepada Yayasan Wisma Remaja Indonesia yang diterima oleh pendiri yayasan, Stefri Zheng (kiri).

Anak-anak Kelas Kata Perenungan dan relawan sangat menikmati outdoor class ini. Seperti yang dirasakan kakak beradik Stephanie (Teen Class) dan Steffie (Kids Class), mereka mendapat pengalaman baru karena belajar hal baru yang belum pernah dipelajari sebelumnya. “Outdoor class kali ini terasa seru dan menyenangkan. Kami diajarkan pengetahuan dan keterampilan seni meracik kopi dan kaligrafi dan kami terlibat di dalamnya,” ungkap Stephanie bersemangat.

Hal yang sama dirasakan oleh Steffie, adik Stephanie. Ia sangat bersukacita ketika kopi hasil seduhannya mendapat pujian dari relawan dan staf yayasan. “Senang sekali ikut outdoor class kali ini. Terima kasih Shigu Shibo (panggilan kepada relawan yang lebih tua) yang selalu menyiapkan aktivitas kelas yang menyenangkan dan bermanfaat. Jika tidak bergabung dengan Kelas Kata Perenungan, mungkin saya tidak berkesempatan mengikuti dan belajar kelas seni ini,” ucap Steffie dengan ekspresi bahagia.

Lain halnya dengan Stella dari Teen Class yang lebih menyukai doodle art dan kaligrafi karena ia memang menaruh minat pada seni menggambar. “Kita disuruh menggambar berbagai bentuk seperti persegi, segitiga, bulatan, oval dan menambahkan ekspresi ke dalamnya, misalnya senang, sedih, marah, dan lain-lain. Kita juga diajarkan menulis nama sendiri dengan goresan huruf tebal tipis yang telah ditentukan. Memang tidak gampang, butuh kesabaran dan konsentrasi, hati dan pikiran mesti tenang, tetapi saya menikmatinya,” ujar Stella.

Murid-murid Kelas Kata Perenungan dan relawan beserta dengan para pendamping dari remaja Yayasan Wisma Remaja Indonesia berfoto bersama sebagai momen kebersamaan setelah kelas pembelajaran dan kreativitas selesai.

Pada akhir kegiatan Yanny Wakil Ketua Tzu Chi Medan dari komunitas He Qi menyerahkan suvenir kepada Yayasan Wisma Remaja Indonesia. Yanny sangat mengapresiasi tema kegiatan outdoor class kali ini.

“Anak-anak mengikuti kelas dengan senang dan antusias untuk mencoba hal baru. Semua yang dipelajari anak-anak merupakan pelatihan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam hal pikiran dan emosi. Kelas seni yang diikuti mengandung kebajikan dan keindahan yang selaras dengan budaya humanis Tzu Chi,” kata Yanny. Ia berharap batin dan pikiran anak-anak Kelas Kata Perenungan dapat berkembang lebih baik dan kreativitas mereka makin terasah.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Baking Class: Belajar Bekerja Sama dan Bertanggung Jawab

Baking Class: Belajar Bekerja Sama dan Bertanggung Jawab

26 Juli 2023

Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) di Tzu Chi Medan selalu menghadirkan materi yang tak pernah membosankan. Seperti kali ini, murid-murid belajar membuat kue klepon.

Kelas Kata Perenungan Kunjungi Panti Asuhan Berkat Tangan Kasih

Kelas Kata Perenungan Kunjungi Panti Asuhan Berkat Tangan Kasih

13 November 2023

Murid Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) Tzu Chi cabang Medan Mandala mengunjungi Panti Asuhan Berkat Tangan Kasih pada Minggu, 29 Oktober 2023. Kunjungan kasih ini untuk membina kebersamaan, menumbuhkan rasa syukur dan berbagi. 

Kemeriahan Penutupan Kelas Kata Perenungan di Tzu Chi Medan

Kemeriahan Penutupan Kelas Kata Perenungan di Tzu Chi Medan

29 November 2023

Tak terasa penghujung tahun 2023 sudah dekat. Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) Tzu Chi Medan Mandala tahun ajaran 2023 telah sampai di hari penutupannya, yang kali ini temanya adalah Menerobos rintangan diri.

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -