Melatih Diri untuk Menuju yang Lebih Baik
Jurnalis : Chensuning (Tzu Chi Batam), Fotografer : Chensuning (Tzu Chi Batam)Pada tanggal 16 November 2014. Tzu Chi Penghubung Tanjung Pinang mengadakan pelatihan.
Minggu pagi, 16 November 2014. Tzu Chi Tanjung Pinang mengadakan pelatihan relawan baru. Para relawan berkumpul sejak pukul 08.00 WIB untuk melakukan persiapan dan pendaftaran. Setelah proses pendaftaran selesai, langkah kaki barisan relawan mulai memasuki ruangan pelatihan. Pelatihan kali ini diikuti oleh sekitar 50 peserta. Peserta bukan hanya berasal dari Tanjung Pinang, melainkan ada juga yang datang dari Tanjung Uban.
Dewi Shijie, pada kesempatan ini menjelaskan kepada para peserta tentang Kisah Master Cheng Yen dan Tzu Chi Indonesia. Jalinan jodoh awal Master Cheng Yen menjadi Bhiksuni adalah karena orangtuanya yang sakit dan meninggal. Beliau kemudian mendirikan Tzu Chi, yang adalah organisasi kemanusiaan pada tahun 1966, berpusat di Hualien, Taiwan. Yayasan Buddha Tzu Chi beroperasi di Indonesia sejak 1993. Tzu Chi merupakan organisasi yang tidak berpolitik, membantu yang kurang mampu, mengajak semua orang untuk peduli melakukan kebajikan, berlandaskan cinta kasih tanpa membeda-bedakan agama, ras, etnis, negara dan bangsa.
Dewi shigu sedang menjelaskan kisah Master kepada peserta.
Relawan sedang menampilkan isyarat tangan “You Ni Zhen Hao”
Dewi Shijie juga menjelaskan dengan rinci tentang Misi Tzu Chi dan Jejak Dharma antara lain: Amal sosial, kesehatan, pendidikan, budaya humanis, bantuan internasional, donor sumsum tulang, pelestarian lingkungan, dan relawan komunitas. Harapan Master Cheng Yen adalah hati manusia suci, masyarakat aman damai dan dunia tanpa bencana. Tidak ketinggalan, Dewi Shijie juga menjelaskan mengenai celengan bambu. Cinta kasih harus dipupuk setiap hari agar mengingatkan kita sendiri untuk membantu orang. “Celengan bambu itu sangat luar biasa, dari yang kecil bisa menjadi besar. Sekecil apapun yang kita buat kalau kita lakukan dengan tekun, kita kumpul kan setiap hari, dari sisa belanja kita, kita kumpulkan. Itu akan menjadi suatu luar biasa,” ujar salah satu peserta pelatihan, Evelyn.
William shixiong sedang menjelaskan misi pelestarian lingkungan.
Para peserta diajak untuk mengikuti isyarat tangan “Satu Keluarga”
William Shixiong juga menjelaskan tentang misi pelestarian lingkungan. Cara melestarikan lingkungan yaitu dengan menggunakan 5R, yaitu: Refuse (menolak sesuatu yang bertentangan dengan prinsip pelestarian lingkungan), Reduce (mengurangi pemakaian barang yang tidak di perlukan dan menghemat pemakaian), Reuse (menggunakan kembali apa saja yang bisa digunakan), Repair (memperbaiki barang yang masih bisa di perbaiki dan menggunakan kembali) dan yang terakhir adalah Recycle. William Shixiong juga menjelaskan yel-yel 10 jari daur ulang . “Menurut saya pelestarian lingkungan itu sangat penting untuk di lakukan, karena bumi ini telah rusak parah. Jadi sebaiknya kita mencoba untuk menolak atau pun minimal berusaha untuk mengurangi membeli barang-barang yang hanya karena keinginan kita. Seperti kata Master Cheng Yen, jangan anggap enteng setiap perbuatan baik ataupun buruk. Sekecil apapun perbuatan itu, apabila terhimpun jadi satu bisa berefek besar,” Ujar William Shixiong.
Para peserta sangat bersyukur telah mengikuti training ini, karena sudah memperdalamkan pengetahuan tentang Tzu Chi, baik dari kisah Master Cheng Yen maupun dari misi Pelestarian Lingkungan.
Selain mengadakan pelatihan, juga melakukan pelantikan relawan abu putih.
Artikel Terkait
Menggenggam Waktu dan Berbuat Kebajikan di Tzu Chi
02 Desember 2022Pada Minggu, 27 November 2022, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 mengadakan pelatihan relawan Abu Putih yang pertama dan diikuti oleh 43 relawan Abu Putih.
Kesungguhan Hati Mendalami Tzu Chi
27 November 2018Sebanyak 131 relawan dari Komunitas He Qi Pusat datang dari beberapa Huai, yaitu Cikarang, Bekasi, PGC, Bogor dan Jakarta mengikuti Training Abu Putih, Minggu, 25 November 2018.