Melatih Jiwa Bodhisatwa

Jurnalis : Mie Li (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly, Calvin (Tzu Chi Tanjung balai Karimun)

Sukmawati mendampingi Agustini yang merasa terharu saat sharing mengenai perkembangan Tzu Chi di Tanjung Batu.

Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Pelatihan Relawan yang bertujuan menggalang relawan yang lebih banyak untuk memperluas barisan Bodhisatwa khususnya di Tanjung Balai Karimun pada Minggu, 28 Agustus 2016. Para relawan bersuka cita melantunkan lagu "Selamat Datang" menyambut kedatangan para calon relawan baik dari pulau Karimun sendiri maupun dari pulau Tanjung Batu yang perlu menempuh jarak selama kurang lebih 45 menit menggunakan transportasi laut.        

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun telah mempersiapkan diri untuk mengadakan pelatihan ini, para calon relawan dibagi kelompok masing-masing 10 orang yang dipandu oleh seorang mentor (Dui Fu) kemudian berbaris rapi dan memasuki ruang pelatihan. Setelah pemberian penghormatan kepada yang Master, sebanyak 38 calon relawan dan relawan yang hadir dibekali Sepuluh Sila Tzu Chi.


Elva Anggreani (baris depan, kedua dari kanan)  dan Vani Nimita (baris depan, kanan)  beserta para relawan saat menonton ceramah Master yang mengingatkan ketidakekalan yang sering terjadi diantara umat manusia yang ada di bumi ini.

Kegiatan dilanjutkan dengan sejarah singkat Tzu Chi yang disampaikan oleh Sukmawati, kemudian  mendengarkan dan melihat ceramah Master Cheng Yen yang mengingatkan tentang ketidakekalan yang selalu mengikuti kita. Selain itu relawan pelatihan juga dibekali tentang tata krama cara duduk dan makan agar nantinya setiap hal yang dilakuakan sesuai dengan budaya humanis Tzu Chi.

Kata-kata dalam ceramah Master Cheng Yen yang disampaikan dalam pelatihan relawan Tzu Chi Tanjung balai Karimun adalah “Ada dua hal yang tidak dapat di tunda di dunia ini, berbuat kebajikan dan berbakti kepada orang tua. Kata-kata tersebut merupakan perenungan Master Cheng Yen yang perlu diimplementasikan oleh setiap insan manusia dimana waktu tidak akan berhenti untuk siapapun ia akan terus berjalan sehingga tidak ada kesempatan untuk menunggu sebelum ketidakkekalan menyapa. Lakukanlah semasa masih diberi kesempatan, genggamlah waktu sebelum menyesal, berbuatlah kebajikan sebanyak mungkin untuk memupuk berkah untuk menabung bukan hanya semata-mata untuk menutupi Karma buruk yang telah diperbuat.


He Zhi Ling (kiri), mengaku ingin bergabung bersama Tzu Chi untuk berbuat kebajikan kepada semua orang yang membutuhkan bantuan.

Bahagiakanlah kedua orang tuamu semasa mereka masih ada, semasa mereka masih dapat merasakannya, semasa mereka membutuhkannya, jangan sampai timbul penyesalan setelah mereka tiada. Seperti yang diungkapkan master genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan bila hanya menunggu kesempatan itu akan berlalu dan semuanya sudah terlambat terang Master Cheng Yen dalam ceramahnya.

Salah satu bentuk berbakti kepada orang tua yang terbaik adalah bersama-sama di jalan Bodhisatwa, seperti yang diwujudkan oleh relawan asal Tanjung Batu, Agustini Shijie (40) dan kakaknya yang mengajak ibundanya, He Zhi Ling Shijie (71) bergabung dalam barisan Bodhisatwa dalam pelatihan kali ini. “Saya sudah lama mengenal Tzu Chi dari kedua putri saya, mereka sering menceritakan Tzu Chi, dulu tidak ada waktu dan sekarang sudah ada waktu. Saya mengikuti pelatihan menjadi relawan abu putih, dan selama ini saya aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan di Tanjung Batu” pungkas He Zhi Ling.


Pengisian formulir calon relawan Tzu Chi sekaligus foto bersama peserta pelatihan relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Berbeda dengan dua bersaudara yang masih belia, Elva Anggreani (16) dan Vani Nimita (15). “sebenarnya sudah lama kami tau Tzu Chi, sebelumnya hanya ikut-ikutan saja. Akhirnya kami tertarik untuk bergabung dan sekarang sudah mengikuti pelatihan relawan yang kedua di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun,” ungkap dua bersaudara tersebut. Mereka juga menambahkan, senang bisa bergabung dengan Tzu Chi karena bisa membantu orang dan bisa belajar banyak dari para relawan.

Diakhir kegiatan seluruh relawan yang hadir melantunkan doa bersama demi keselamatan bumi dan semua makhluk. Para calon relawan yang telah mengikuti pelatihan dua kali dengan antusias mengisi formulir relawan yang dibagikan. Semoga dengan kegiatan pelatihan ini dapat memperluas dan memperpanjang barisan Tzu Chi agar nantinya calon Bodhisatwa dapat membantu meringankan beban penderitaan semua makhluk.


Artikel Terkait

Menjadi Komunikator yang Baik

Menjadi Komunikator yang Baik

24 Juli 2017

Kemampuan menjadi pendengar yang baik menjadi salah satu goal dalam pelatihan relawan pendidikan, pada Minggu, 23 Juli 2017 di Tzu Chi Center Jakarta. Pelatihan ini diikuti oleh 253 orang yang berlatar belakang guru dan relawan misi pendidikan.

 Generasi Penerus Cinta Kasih

Generasi Penerus Cinta Kasih

11 Agustus 2014 Untuk kedua kalinya Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan kamp anak asuh. Lagu “Selamat Datang ke Tzu Chi” mengalun melalui pengeras suara, menyambut peserta yang telah tiba di lantai 1 gedung Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk.
Memberdayakan Generasi Penerus Bangsa dengan Cinta Kasih

Memberdayakan Generasi Penerus Bangsa dengan Cinta Kasih

29 September 2014 Gathering anak asuh dilangsungkan di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk. berkumpulnya anak asuh membuat keceriaan tersendiri. Pada program ini tiap anak asuh dapat mengenal lebih dekat dengan orang tua asuh mereka.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -