Melatih Kemandirian Sejak Dini
Jurnalis : Jensen Alimukti (He Qi Pusat), Fotografer : Suwandi (He Qi Pusat)Relawan He Qi Pusat yang tergabung dalam Tim Teratai kembali mengundang 56 penerima bantuan pendidikan Tzu Chi untuk mengikuti gathering anak asuh pada hari Minggu, 7 Agustus 2016.
Memasuki tahun ajaran baru 2016/2017, sebanyak 13 relawan He Qi Pusat yang tergabung dalam Tim Teratai kembali mengundang 56 penerima bantuan pendidikan Tzu Chi untuk mengikuti gathering anak asuh pada hari Minggu, 7 Agustus 2016 di Kantor Tzu Chi He Qi Pusat yang terletak di gedung ITC Mangga 2 Lantai 6, Jakarta Pusat.
Untuk mengingatkan kembali kegiatan bulan lalu, tim teratai kembali memutar video kilas balik kamp pelatihan anak asuh He Qi Pusat 2016. Para anak asuh antusias menonton kembali kilas balik kamp tersebut. Mengingat akan pentingnya setiap gathering maupun kegiatan Tzu Chi, para anak asuh kembali diingatkan untuk selalu hadir mengikuti kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kedisplinan, sikap jujur dan yang terpenting dapat menghormati orang tua.
Dalam kegiatan kali ini relawan mengingatkan bahwa terdapat empat hal yang harus diperhatikan setiap anak asuh dalam tahun ajaran baru, terutama bagi anak asuh yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Umum ataupun sederajat. Keempat hal tersebut adalah nilai rapor, SPP, Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan daftar perincian harga buku pelajaran sekolah. Hal ini diingatkan kepada setiap anak asuh agar mereka dapat menumbuhkan sikap kemandirian, keaktifan, dan tidak bergantung pada orang tuanya. Sebagai contoh, sebelum tahun ajaran baru dimulai, setiap anak asuh diharapkan dapat menyerahkan rapor nilai terakhirnya kepada yayasan agar Tzu Chi dapat memberikan perhatian kepada setiap anak asuh yang perlu diperhatikan lebih lanjut dalam segi pelajaran sekolah nantinya. Pada kenyataannya, hingga saat ini sikap kemandirian dan keaktifan sepertinya belum tertanam baik di dalam setiap anak asuh. Banyak dari mereka yang masih belum menyerahkan rapor meskipun telah diingatkan sebelumnya.
Lie Fu Che, Koodinator Tim Teratai memberikan pesan cinta kasih kepada seluruh anak asuh yang hadir.
Salah satu anak asuh memberikan sharing di depan puluhan anak asuh lainnya dan relawan Tzu Chi.
Lie Fu Che, Koodinator Tim Teratai kembali menegaskan bahwa setiap anak asuh Tzu Chi terutama yang telah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Umum hendaknya bisa bersikap mandiri dan proaktif. "Bagi anak asuh Sekolah Dasar yang masih belum setor rapor, kami masih bisa memakluminya karena usia masih muda, tetapi yang anak asuh tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Umum sudah seharusnya tidak menyulitkan orang tua," ujar Lie Fu Che.
Dalam hal ini Program Kartu Jakarta Pintar dari pemerintah dan program beasiswa Tzu Chi adalah bantuan saling melengkapi. Tzu Chi memberikan bantuan biaya pendidikan berupa SPP. Bantuan pemerintah berupa Kartu Jakarta Pintar diberikan untuk meringankan biaya sekolah kepada warga Jakarta. Selain mendapatkan SPP dari pemerintah, juga mendapat perlengkapan sekolah seperti sepatu, dan buku pelajaran serta kebutuhan gizi. “Kami harap adik-adik bisa jujur angkat tangan jika telah mendapatkan Kartu Jakarta Pintar. Janganlah takut dan berpikir bahwa bantuan Tzu Chi akan diberhentikan bila sudah mendapat KJP dari pemerintah,” tutur Lie Fu Che.
Relawan Tzu Chi Tim Teratai terus mengingatkan kepada setiap anak asuh agar dapat hadir tepat waktu dan selalu berpenampilan rapi pada setiap kegiatan gathering anak asuh. "Di kantor saya, semua karyawan diharapkan datang tepat waktu sesuai jam kerja yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Di sini kami mengharapkan teman-teman juga dapat menerapkan sikap kedisiplinan dan berkelakuan baik di mana pun adik-adik berada," ucap Jensen Alimukti memberikan sharing.