Bertempat di ITC Mangga Dua lantai 6, komunitas tunas relawan He Qi Pusat mengadakan workshop DARE TO SPEAK, DARE TO ACT pada Sabtu 26 November 2022 ini dihadiri oleh 39 relawan baru.
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik memegang peranan penting untuk terjun di masyarakat. Melalui komunikasi yang baik pula, kita dapat menjalin jodoh yang baik dengan sesama. Berpegang pada tujuan inilah, komunitas tunas relawan He Qi Pusat mengadakan workshop DARE TO SPEAK, DARE TO ACT. Bertempat di ITC Mangga Dua lantai 6, kegiatan yang diadakan pada Sabtu 26 November 2022 ini dihadiri oleh 39 relawan baru.
Acara yang dimulai pukul 09.30 ini dibawakan oleh Muara dan menghadirkan dua orang narasumber, salah satunya adalah Nancy Marduli yang merupakan seorang konselor, certified hypnotherapist, dan memiliki segudang pengalaman sebagai pengajar dan coach. Nancy membuka workshop ini dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya sudut pandang akan sesuatu hal.
Nancy Marduli membawakan sesi tips dan trik dalam meregulasi hati dan pikiran. Ia merupakan merupakan seorang konselor, certified hypnotherapist, dan memiliki segudang pengalaman sebagai pengajar dan coach.
Titin menanyakan mengenai hypnotherapy di sesi Nancy Marduli.
“Sudut pandang itu penting, cara kita melihat segala sesuatu dan menciptakan segala sesuatu itu dapat menjadi kenyataan walau belum tentu hal itu benar adanya. Kondisi pikiran kita menentukan langkah kita, jadi jika kita belum mempunyai skill kita harus upgrade skill kita,” jelas Nancy. “Masalah yang terjadi hadapi dengan senyum karenaa dalam kehidupan selalu ada pilihan. Kita yang memilih tetapi setiap pilihan ingat ada konsekuensinya. Apabila mau hidup baik dan sukses, tanamlah yang baik. Kita juga harus siap karena di masa depan, masalah dan tantangan akan datang kepada kita dari segala segi kehidupan,” lanjutnya.
Sesi pertama tersebut ditutup dengan tanya jawab, terlihat antusias peserta untuk bertanya salah satunya Titin, anggota Tzu Ching (Muda Mudi Tzu Chi). “Apakah hypnotherapy bisa mengubah pikiran bawah sadar seseorang? tanya Titin. “Bisa, hypnotherapy bisa mengubah pikiran bawah sadar seseorang untuk menjadi lebih baik. Pikiran adalah yang utama dari seluruh tubuh kita, pikiran mengendalikan tubuh kita oleh karena itu kita harus selalu memiliki pikiran yang positif,” jawab Nancy.
Leo Samuel Salim berada di tengah-tengah peserta workshop untuk mengarahakan apa yang harus dibahas oleh masing-masing kelompok.
Setelah break, workshop dilanjutkan dengan praktik publik speaking yang dipandu narasumber kedua, yakni Leo Samuel Salim yang merupakan relawan Tzu Chi Medan yang juga berkecimpung dalam dunia public speaking. Dalam sesi ini, peserta yang hadir dibagi menjadi 6 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 6 orang untuk membahas sebuah topik yang dipilihan sendiri oleh setiap kelompok dan hasilnya dibacakan setelahnya.
“Saya memang tidak memberikan materi ke peserta, namun lebih pada langsung melakukan praktik karena dengan praktik langsung kita dapat melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika ada yang kekurangan, kita dapat perbaiki sama-sama dan dapat belajar dari kelebihan masing-masing juga,” papar Leo menjelaskan praktik yang dijalankan bersama para peserta.
Suryawan Golino tampak serius mendengarkan arahan mengenai apa yang akan dibahas dalam kelompok.
Gayung bersambut, hal ini lah yang memang dirasakan Suryawan Golino, relawan Hu Ai JB yang sendiri awal mengikuti workshop ini dengan kesungguhan hati. “Bagus, yang materi kedua juga mengena, lebih enak langsung praktik jadi tahu kekurangannya dimana, saya pernah mendapat pelatihan public speaking makanya saya semangat banget mengikuti workshop kali ini, untuk selalu upgrade skill saya,” ujarnya.
Sera, koordinator workshop ini berharap melalui workshop ini dapat memberikan wadah pelatihan untuk mengasah skill public speaking dan juga mental setiap peserta yang hadir untuk berani berbicara di depan umum. “Jadi semuanya bisa menjalin jodoh baik melalui public speaking yang baik,” katanya.
Editor: Metta Wulandari