Melawan Rasa Takut untuk Mendonorkan Darah

Jurnalis : Camelia Febriani (He Qi Barat), Fotografer : Camelia Febriani (He Qi Barat)

Sabtu, 21 November 2015, relawan Tzu Chi Komunitas Kebon Jeruk kembali bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan kegiatan donor darah yang rutin diadakan setiap tiga bulan sekali.

Sabtu, 21 November 2015, relawan Tzu Chi Komunitas Kebon Jeruk kembali bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan kegiatan donor darah yang rutin diadakan setiap tiga bulan sekali. Kegiatan ini bertempat di kantor RW 06, Kelurahan Bojong, Kecamatan Rawa Buaya.

Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, relawan mengadakan sosialisasi di Pasar Bojong agar para pengunjung maupun pedagang di pasar dapat mengetahui adanya kegiatan donor darah di kantor RW. Saat itu Tarza Infra Halim dan kedua putrinya, Tarina dan Tiffani, mengetahui adanya kegiatan donor darah. Timbullah niat mereka untuk mendonorkan darahnya.

Keinginan si anak didukung penuh oleh sang Ayah yang langsung menemani mereka untuk mendonorkan darahnya. Bagi Tarina dan Tiffani, pengalaman ini merupakan pengalaman pertama namun tak ada rasa takut dalam diri mereka. Setelah melakukan serangkaian tes oleh PMI, hanya Tarina seorang yang bisa mendonorkan darahnya. Gadis berusia 21 tahun ini, merasa senang dapat mendonorkan darahnya karena menurutnya banyak manfaat yang bisa didapat dari donor darah antara lain bisa membuat badan tambah sehat dan bagus untuk sirkulasi darah.

Tarza Infra Halim dan kedua putrinya, Tarina (baju coklat) dan Tiffani (baju hitam), mengikuti donor darah. Pengalaman ini merupakan pengalaman pertama mereka.

Di pertengahan kegiatan, hujan turun dengan derasnya dan berlangsung cukup lama, namun hal ini tidak mengurangi niat dari para donor. Terbukti dari jumlah donor mencapai 83 orang. Ketika hujan turun, relawan pun dengan sigap merapikan barang-barang agar tidak terkena air hujan, membantu membersihkan lantai yang kotor demi kenyamanan donor dan pihak PMI.

Salah satu donor, Yayang bersama dua orang tetangganya melewati kantor RW dan melihat ada kegiatan donor darah saat mereka hendak pulang. Kemudian tanpa sungkan dan ragu mereka turut menyumbangkan darah untuk pertama kalinya. Mereka terlihat sangat antusias. Ia berharap orang yang belum pernah mendonorkan darahnya agar tidak takut karena darah yang kita donorkan akan sangat berguna bagi yang membutuhkan.

Sebagaimana Master pernah mengatakan bahwa, “Sebuah kehidupan menjadi tidak ternilai harganya apabila kita mampu memanfaatkannya dengan baik. Bila tidak dimanfaatkan dengan baik maka kehidupan akan berlalu dengan sia-sia.”

Yayang (jilbab biru) berharap orang yang belum pernah mendonorkan darahnya agar tidak takut karena darah yang didonorkan akan sangat berguna bagi yang membutuhkan.

Demikianlah dengan melakukan donor darah, para donor yang telah memberikan darahnya untuk menyelamatkan kehidupan orang lain, juga bermanfaat bagi dirinya sendiri karena sel-sel darah merah yang telah dikeluarkan itu akan tergantikan dengan sel-sel darah merah yang baru.


Artikel Terkait

Donor Darah dengan Penuh Cinta Kasih

Donor Darah dengan Penuh Cinta Kasih

27 Januari 2023

Relawan Tzu Chi di Komunitas Xie Li Tamken Palembang menjalankan Misi Kesehatan dalam kegiatan Donor Darah di Sekolah Kusuma Bangsa Jl. Residen Haji Abdul Rozak, 8 Ilir Kec. Ilir Timur II, Kota Palembang.

Donor Darah dan Tuang Celengan di Sekolah Ehipassiko

Donor Darah dan Tuang Celengan di Sekolah Ehipassiko

24 November 2016
Sekolah Ehipassiko kembali mengadakan kegiatan donor darah. Selain donor darah, Sekolah Ehipassiko juga menyelenggarakan Tuang Celengan Tzu Chi. Ehipassiko ingin membudayakan kebiasaan berdana kepada semua warga sekolah mengingat berdana merupakan wujud cinta kasih.
Donor Darah Demi Kesehatan

Donor Darah Demi Kesehatan

16 Desember 2011 Mendonorkan darah dapat membantu tubuh mempercepat pasokan sel darah merah baru. Sel darah merah adalah sel yang bertugasnya mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Jika mengikuti alur alami, sel darah merah baru akan diperbarui oleh tubuh setiap 120 hari.
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -