Melayani dengan Bersungguh Hati dan Gembira

Jurnalis : Suyanti Samad (He Qi Pusat), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)
 
 

foto
Relawan mempersiapkan burger mini vegetarian sebanyak dengan antusias, makanan kecil ini akan disajikan di sesi break pertama di Training Relawan Pendidikan

Pada pukul 8 pagi, sebanyak 15 relawan dari Huai Jembatan V telah menapakkan kaki di Aula Jing Si. Mereka langsung menuju ke ruang dapur untuk mempersiapkan burger mini vegetarian sebanyak 150 buah. Mulai mencetak telur yang sudah digoreng, memotong sayur, dan mengisi roti dengan sayur hijau, saus tomat, keping daging vegetarian dan telur. Makanan kecil ini akan disajikan di sesi break pertama di Training Relawan Pendidikan.

Minggu pagi, 7 Juli 2013, Tzu Chi Indonesia mengadakan Pelatihan Relawan Pendidikan (Da Ai mama) di Xi She Ting, pelatihan ini diikuti oleh 143 relawan berasal dari Jakarta, Bandung, Pekan Baru, Medan, Batam, Palembang dan Tangerang. Terdapat 4 laoshi (guru) dari Taiwan yang berbagi pengalaman sebagai seorang Da Ai mama.

Training Da Ai Mama, He Qi Pusat mendapat ladang berkah sebagai Shen Huo Cu (Bagian Pelayanan). 2 hari sebelumnya, Sufiani (A Chen) Shijie berdiskusi dengan bagian Siang Ci Cu (Bagian Konsumsi) dan Like Shijie. Mereka membahas makanan sehat dan asinan buah sebagai pengganti buah di sesi makan siang, burger mini vegetarian dan kue lumpang di sesi break pertama dan minuman se kuo teng di sesi break kedua. Sabtu kemarin sekitar jam tiga sore, terjadi serah terima alat-alat makan, kopi dan teh sachet dari He Qi Barat kepada He Qi Pusat. Makanan kecil yang disajikan di training ini adalah sumbangan sebanyak 150 pcs kue lumpang yang dibuat sendiri oleh Elfin Sesio Shijie, seorang donatur Tzu Chi. Burger mini vege dari Xie li Jakarta Pusat 1, asinan buah dari Suk Hua Shijie, relawan Hu Ai Jembatan 5 dan minuman se kuo teng dari Jessica Shijie, relawan Xie Li Jakarta Pusat 1.

foto  foto

Keterangan :

  • Minggu pagi, 7 Juli 2013, Tzu Chi Indonesia mengadakan Pelatihan Relawan Pendidikan (da ai mama) di Xi She Ting, pelatihan ini diikuti oleh 143 relawan berasal dari Jakarta, Bandung, Pekan Baru, Medan, Batam, Palembang dan Tangerang (kiri).
  • Pada Training da ai Mama kali ini, He Qi Pusat mendapat ladang berkah sebagai Shen Huo Cu (Bagian Pelayanan) (kanan).

Diantara para Shijie, juga terdapat 6 Shixiong yang ikut di training ini, yang duduk di meja no.14. Johnsen Wijaya Yauw Shixiong (57), relawan He Qi Utara, bercerita bahwa training ini sangat bermanfaat untuk memperbaiki diri sendiri sebagai orang tua terhadap anak dalam sebuah keluarga. Selama ini kita sebagai orang tua kurang memperhatikan anak, selalu menuntut dan memaksa anak mengikuti semua keinginan orang tua. Kadang terjadi komunikasi tidak sehat diantara orang tua dan anak. Hal ini akan memperburuk hubungan anak dengan orang tua dalam sebuah keluarga. Berbeda dengan Andreas Shixiong (27), relawan Hu Ai Kelapa Gading, seorang guru di Er Tong Ban (kelas TK – kelas 2 SD) yang terdapat 20 anak, juga seorang guru di Sekolah International khusus privat bagi anak-anak Luar Negeri belajar bahasa Indonesia.

“Saya senang melihat berbagai karakter anak kecil setiap hari. Di kelas kecil ini, ada canda tawa dari anak-anak, mereka sudah menganggap kita sebagai orang tua juga teman mereka. Mereka sering bercerita setiap kejadian lucu ataupun kegiatan yang dialami di rumah, dan pengalaman anak yang terjadi selama sebulan kepada kita. Kadang anak bercerita bahwa kemarin ia dimarahi oleh mamanya, saat itu saya menyarankan bahwa orang tua marah bukan karena benci tetapi memberikan kasih sayang. Di pelatihan hari ini, 3 hal penting yaitu Jangan mendidik anak dengan kemarahan dan kekerasan karena ini akan membuat anak menjadi sakit hati, Bagaimana cara menjadi seorang Da Ai mama dan Da Ai papa yang baik? Bagaimana mengenal dan memahami isi hati seorang anak? Sebelum bergabung di barisan Tzu Chi, saya memiliki tabiat yang suka marah, dan keras terhadap anak kecil. Bila ada anak yang malas belajar, saya akan langsung memukul meja ataupun memukul anak tersebut. Kita harus bisa membuat anak-anak dapat menghargai kita sebagai guru, teman dan orang tua mereka. Dengan media guru, hubungan anak dengan orang tua dapat bersatu kembali, dan orang tua harus menyediakan waktu buat anak-anaknya.”

Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan’ kutipan Kata Perenungan Master Cheng Yen.

foto  foto

Keterangan :

  • tim shen huo cu mulai menata makanan agar terlihat indah dan mengundang selera makan juga sebagai penambahan energi untuk mengikuti kelas pelatihan selanjutnya (kiri).
  • Dengan dukungan 29 relawan dari He Qi Pusat dan kerjasama yang baik antar relawan menciptakan training da ai Mama berjalan dengan sukses (kanan).

Sekitar pukul 11.00 siang, tim shen huo cu mulai menata makanan di atas meja yang terdiri nasi, 4 jenis sayur, dan 1 asinan buah, agar terlihat indah dan mengundang selera makan juga sebagai penambahan energi untuk mengikuti kelas pelatihan selanjutnya.

“Saya sudah mengenal Tzu Chi pada tahun 2010. Awalnya saya hanya mengantar dan menemani anak saya, mengikuti kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Pekanbaru. Tidak berselang lama, saya terpanggil dan tergerak untuk bergabung di barisan Tzu Chi. Di kelas budi pekerti (se sau ban), kita menjadikan diri kita sebagai teman mereka. Tidak mudah bagi semua anak untuk berbagi kepada kita, perlu waktu dan kedekatan kita terhadap mereka. Di kelas ini terdapat 7 kelompok kecil yang terdiri 10 anak yang ditemani oleh 2 Da Ai Mama. Kita tidak hanya belajar di dalam ruangan, tetapi kita mengajak mereka mengunjungi Panti Jombo dan Panti Asuhan. Pelajaran ini sangat disenangi oleh anak-anak,” cerita Lusi Shijie, relawan Pekanbaru. “Biasanya di sesi sharing ceramah Master Cheng Yen, kita selalu meminta xiau pu sha (Bodhisatwa kecil) sharing apa yang didengar saat itu. Setelah pulang dari pelatihan ini, saya akan memberdayakan dui fu mama juga bisa sharing di depan anak-anak. Sekarang anak-anak sudah lebih berani keluar untuk sharing di depan anak-anak lainnya. Di misi pendidikan, adalah sarana buat anak untuk belajar mengekspresikan diri untuk hal-hal baik. Kita ajak mereka dan menemami mereka agar lebih berani berbuat hal baik,” tambah Lutiana Luk Shijie (46), relawan Pekanbaru.

Dengan dukungan 29 relawan dari He Qi Pusat dan kerjasama yang baik antar relawan menciptakan training Da Ai Mama berjalan dengan sukses.

  
 

Artikel Terkait

Menumbuhkan Rasa Bersyukur

Menumbuhkan Rasa Bersyukur

16 Maret 2012
Tanggal  4 Maret 2012 yang jatuh pada hari minggu pertama bulan ini, kembali diadakan kegiatan Kunjungan Kasih (Guan Huai) ke rumah pasien (Gan En Fu). Jarum jam menunjukkan pukul 07.30 ketika saya sampai di Jing Si Book & Café Pluit sudah terlihat banyak relawan yang datang.
Bekerjasama Membantu Sesama

Bekerjasama Membantu Sesama

15 Oktober 2015

Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian kepada masyarakat kurang mampu, pada tanggal 23 September 2015, Tzu Chi Makassar bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD mengadakan bakti sosial dalam rangka HUT TNI ke-70.

Bantuan Paket Kebakaran di Kampung Gusti

Bantuan Paket Kebakaran di Kampung Gusti

17 Maret 2015 Tiada firasat jika pada siang itu, bencana kebakaran sedang melanda komplek perumahannya yang terletak di Jalan Kebon Pala, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Rumah yang  ia huni  bersama putri dan ibunya  beserta 40 rumah sekitar hangus terbakar.
Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -