Melayani dengan Cinta Kasih

Jurnalis : Meiliana (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Yunus Andi Salimin, Meiliana (Tzu Chi Pekanbaru)

Baksos Kesehatan ke-31 Tzu Chi Pekanbaru diadakan pada Minggu tanggal 15 Juni 2014. Sebanyak 31 Bodhisatwa Tzu Chi Pekanbaru turun ke lapangan untuk bersumbangsih bagi masyarakat Rumbai, tepatnya Jl. Nelayan. Lapangan sepak bola yang luas memberikan kenyamanan mobilisasi bagi relawan maupun warga yang akan melakukan pengecekan kesehatan.

Memberi Semangat
Di bawah teriknya matahari, seorang ibu yang telah berusia 63 tahun duduk di kursi roda tiba di lokasi baksos. Rosnita, nama ibu itu, menderita stroke. Pernah sekali ada yang mereferensikannya untuk mengonsumsi obat luar, dan dijamin akan sembuh. Rosnita pun dengan penuh semangat membeli dan mengonsumsi obat yang dimaksud. Namun penyakitnya tak kunjung sembuh. Rosnita mencoba menghubungi orang yang mereferensikan obat, dan nomor teleponnya sudah tidak dapat dihubungi. Rosnita rela memakan obat apa saja asalkan bisa memberikan ia kesembuhan. Tersirat sedikit kekecewaan di wajahnya ketika menceritakan sakit yang dideritanya kepada dr. Johannes dan Mei Kiaw Shijie. Merasa lega karena sudah berkonsultasi dengan dokter dan relawan Tzu Chi, Rosnita dengan semangat bangkit dari kursi roda untuk mencoba berjalan dengan dibantu oleh Mei Kiaw dan Ummi Salmah Shijie. Agar semangat dan motivasi Rosnita senantiasa terbangkitkan, relawan Tzu Chi berjanji akan meminjamkan pegangan 4 kaki supaya dapat melakukan latihan jalan setiap hari di rumah dan tidak bergantung pada kursi roda lagi.

Bisa karena biasa. Kesungguhan hati adalah profesionalitas. Tampak telaten, Nani Shijie memeriksa gula darah seorang pasien (Meiliana).

Sebanyak 266 jumlah pasien yang datang untuk berobat, disambut hangat oleh relawan Tzu Chi dan dilayani dengan penuh perhatian oleh 6 dokter dan 10 perawat. Salah satu dokter yang turut bersumbangsih adalah dokter Laila. Untuk menjangkau Pekanbaru, beliau menempuh jarak sekitar 2 jam dari Kandis. Namun sepertinya jarak tidak menjadi suatu hambatan bagi dokter Laila agar bisa melayani masyarakat. Berprofesi sebagai dokter di kebun perusahaannya PT. Ivomas Tunggal tentunya sudah merupakan pekerjaan yang sudah tidak asing untuk mengobati pasien. Namun bagi dokter Laila, cara mengobati di Tzu Chi berbeda. Berbeda dari segi bagaimana mendengarkan keluh kesah pasien yang berlandaskan cinta kasih dan perhatian. Baksos ini pun merupakan baksos pertama bagi dokter dan sangat memotivasi beliau untuk giat bersumbangsih dalam setiap kegiatan baksos yang diadakan oleh Tzu Chi.

Dokter Johannes yang didampingi oleh beberapa relawan Tzu Chi, mendengarkan dengan penuh perhatian kronologis penyakit yang diderita oleh Ibu Rosnita (Yunus Andi Salimin).

Baksos pun ditutup dengan sharing relawan dan makan siang bersama. Aan, Kardono, Kok Peng, Alec, Apong, Han Wie, Taufan, Vicry, Flemming, Min Shixiong, dan tak kalah juga Shijie-shijie mulai sigap bergotong-royong merapikan dan menyimpan semua peralatan kegiatan baksos dengan rapi agar dapat dipergunakan lagi pada baksos berikutnya.


Merasa lega karena sudah berkonsultasi dengan dokter dan relawan Tzu Chi, Rosnita dengan semangat bangkit dari kursi roda untuk mencoba berjalan dengan dibantu oleh Mei Kiaw dan Ummi Salmah Shijie (Yunus Andi Salimin).



Dokter Laila untuk pertama kalinya bersumbangsih dalam kegiatan baksos Tzu Chi (Meiliana).






Artikel Terkait

Melayani dengan Cinta Kasih

Melayani dengan Cinta Kasih

20 Juni 2014 Salah satu dokter yang turut bersumbangsih adalah dokter Laila. Untuk menjangkau Pekanbaru, beliau menempuh jarak sekitar 2 jam dari Kandis. Namun sepertinya jarak tidak menjadi suatu hambatan bagi dokter Laila agar bisa melayani masyarakat.
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -