Melayani dengan Hati

Jurnalis : Willy, Fotografer : Agus Darmawan (He Qi Barat). Vimala Sura (He Qi Timur), Teddy Lianto, Henry Tando

Peletakkan batu pertama RS Tzu Chi

Pada Minggu, 31 Mei 2015, insan Tzu Chi melakukan peletakan batu pertama Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia  yang berada di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Rumah Sakit Tzu Chi di Indonesia yang pembangunannya dimulai pada Minggu, 31 Mei 2015 ini merupakan rumah sakit skala besar pertama yang dibangun oleh Tzu Chi di luar Taiwan. “Rumah sakit ini nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas transplantasi sumsum tulang. Prosedur ini untuk mengobati leukemia atau lebih dikenal dengan kanker darah. Banyak kasus penyakit ini yang harus kita kirim ke luar negeri. Hal ini karena di Indonesia belum ada rumah sakit yang bisa menangani penyakit leukemia. Padahal di Taiwan, Tzu Chi memiliki bank data sumsum tulang yang bisa dikatakan salah satu terbesar di Asia,” ujar Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam sambutannya.

Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia ini akan dibangun di atas lahan seluas 2,68 hektar dengan luas bangunan 97.000 m2. Pembangunan rumah sakit ini direncanakan akan rampung dalam waktu tiga tahun dan mengusung prinsip menghargai jiwa dan mengutamakan kehidupan, dengan misi menjaga kesehatan, menyelamatkan kehidupan, dan mewariskan cinta kasih. Rumah sakit dengan konsep patient oriented ini memiliki kapasitas 528 ranjang, di mana pembangunannya akan disertai dengan pembangunan apartemen dokter dan asrama perawat yang diyakini keberadaaannya akan mendukung pelayanan yang lebih maksimal.

Peletakkan batu pertama RS Tzu Chi

Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma (tengah) berharap Rumah Sakit Tzu Chi di Indonesia dapat memberikan pelayanan kesehatan yang prima sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu berobat ke luar negeri.

Selain itu, menurut Sugianto Kusuma, Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia ini juga memiliki fasilitas ruang paliatif.  Ruang ini digunakan bagi para penderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan sehingga dapat menjalani hari-hari terakhir dengan lebih bermartabat dan dapat mendekatkan diri dengan Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Melayani dengan Hati

Senada dengan itu, CEO Tzu Chi Internasional, Stephen Huang menuturkan bahwa pembangunan Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia ini merupakan sebuah batu loncatan besar dalam pengembangan misi kesehatan Tzu Chi di Indonesia. “Misi kesehatan di  Tzu Chi adalah melayani para pasien seperti melayani diri sendiri, itu semangat yang pertama. Kedua, kemampuan profesional dan saya berharap, Tzu Chi dapat meraih standar tertinggi di dunia. Dan yang ketiga adalah membawa semangat budaya humanis Tzu Chi ke dalam rumah sakit sehingga rumah sakit tidak hanya sebuah tempat pengobatan belaka. Namun, layaknya rumah sendiri,” ujar pria yang murah senyum ini.

Peletakkan batu pertama RS Tzu Chi

CEO Tzu Chi Internasional, Stephen Huang (kiri) berharap rumah sakit ini juga memperkenalkan budaya humanis Tzu Chi sehingga dapat menjaring Bodhisatwa dunia yang baru.

Menambahkan hal tersebut, dr. Gunawan, Sp. BS., Direktur Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia, menuturkan bahwa selain transplantasi sumsum tulang, Rumah Sakit Tzu Chi juga dilengkapi dengan desain yang ramah lingkungan. “Setiap ruangan mendapat sinar matahari dan ventilasi yang baik. Selain itu, rumah sakit ini dilengkapi dengan penghijauan sebanyak mungkin. Rumah sakit ini juga bukan hanya untuk mengobati orang sakit saja, tetapi juga untuk saat terjadi bencana. Satu setengah lantai disiapkan jika suatu saat terjadi bencana,” ujar dokter yang mengenal Tzu Chi sejak tahun 2008 itu.

Peletakkan batu pertama RS Tzu Chi

Direktur Rumah Sakit Tzu Chi, dr. Gunawan, Sp. BS. (kiri), menambahkan bahwa rumah sakit yang dibangun oleh Tzu Chi di Indonesia juga memiliki fasilitas yang disiapkan jika suatu saat terjadi bencana.

Desain rumah sakit ini tidak lepas dari upaya Kazumitsu Fujihashi, arsitek yang merancang denah Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia ini. Meski harus beberapa kali mengubah desainnya, Kazumitsu tetap antusias menjadi salah satu bagian dalam pembangunan rumah sakit. “Saat membuat bangunan, saya yakin pasti tidak akan bisa seratus persen sempurna seperti saya yang tidak sempurna. Kita semua tidak sempurna. Namun, bangunan rumah sakit yang akan berdiri nanti akan menjadi sangat sempurna dengan adanya sentuhan semangat dan ketulusan dari para relawan Tzu Chi yang terus bersumbangsih untuk orang yang membutuhkan.,” ujar arsitek dari Nihon Sekkei itu.


Artikel Terkait

Rumah Sakit yang Humanis

Rumah Sakit yang Humanis

31 Mei 2015

Semua Rumah Sakit Tzu Chi dibangun berdasarkan prinsip menghargai jiwa dan mengutamakan kehidupan, dengan misi menjaga kesehatan, menyelamatkan kehidupan, dan mewariskan cinta kasih. Rumah Sakit Tzu Chi juga berusaha mewujudkan pelayanan kesehatan yang berbudaya humanis, berteknologi tinggi, dan bertaraf  internasional.

Melayani dengan Hati

Melayani dengan Hati

31 Mei 2015 “Saat membuat bangunan, saya yakin pasti tidak akan bisa seratus persen sempurna seperti saya yang tidak sempurna. Kita semua tidak sempurna. Namun, bangunan rumah sakit yang akan berdiri nanti akan menjadi sangat sempurna dengan adanya sentuhan semangat dan ketulusan dari para relawan Tzu Chi yang terus bersumbangsih untuk orang yang membutuhkan.,” ujar arsitek dari Nihon Sekkei itu.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -