Melenyapkan Ego dan Menciptakan Keharmonisan

Yayasan Buddha Tzu Chi Medan mengadakan Pelatihan Relawan 4 in 1 untuk memahami struktur kerelawan 4 in 1 pada Minggu, 8 April 2018.

Dalam menjalankan visi dan misi Tzu Chi yaitu menyebarkan cinta kasih ke seluruh penjuru dunia serta tekad melatih diri dan melatih batin, maka relawan Tzu Chi selalu berpegang pada empat prinsip dasar kehidupan yaitu Cheng (Ketulusan), Zheng (Kebenaran), Xin (Keyakinan), Shi (Kesungguhan) dan empat kondisi batin tidak terhingga sebagai landasan Tzu Chi yaitu Ci (cinta kasih), Bei (welas asih), Xi (turut bergembira atas kegembiraan makhluk lain) dan She (ketenangan batin).

Dengan semakin berkembangnya komunitas relawan maka tahun 2004, Master Cheng Yen menggalakkan struktur kerelawanan 4 in 1 dengan tujuan mewariskan ajaran Jing Si dan Master berharap agar setiap orang adalah inti dari Tzu Chi yang bisa memberitahukan orang lain tentang konsep dan semangat Master sebagaimana aslinya dan mampu menyampaikan ajaran dari Master secara otentik.

Tujuan Master Cheng Yen menggalakkan struktur kerelawanan 4 in 1 ialah demi mengurangi dampak negatif dari tabiat buruk setiap individu terhadap organisasi. Melalui struktur 4 in 1 memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk membina diri.

Pelatihan ini diikuti sebanyak 82 peserta yang kesemuanya adalah pengurus Yayasan Buddha Tzu Chi Medan.

Struktur 4 in 1 disusun berdasarkan fungsi, terdiri atas tim He Xin, He Qi, Hu Ai dan Xie Li dan cara kerja sistem kerelawanan 4 in 1 adalah berdasarkan fungsi dan peran, dimana tim He Xin berperan mewariskan ajaran Jing Si, Tim He Qi berperan melakukan penyampaian program, pendampingan dan pemberian perhatian, tim Hu Ai berperan merencanakan kegiatan, dan team Xie Li berperan merealisasikan kegiatan.

Agar relawan terutama yang memegang tanggung jawab (pengurus) bisa lebih memahami struktur kerelawanan 4 in 1 maka Minggu, 8 April 2018, Yayasan Buddha Tzu Chi Medan mengadakan Pelatihan Relawan 4 in 1 yang diikuti 82 peserta, dimana semua peserta adalah pengurus Yayasan Buddha Tzu Chi Medan.

Pelatihan 4 in 1 kali ini agak berbeda seperti yang dipaparkan Handra Sikoko selaku koordinator pelatihan. “Biasanya pelatihan 4 in 1 itu pemaparan materi dalam bentuk satu arah, dimana pembicara menyampaikan dan mengupas tuntas materi sedangkan peserta hanya mendengar dan mencatat saja, tetapi pelatihan kali ini kita buat dalam bentuk dua arah,” ujar Handra Sikoko.

Handra Sikoko, Koordinator kegiatan pelatihan menjelaskan bahwa pemaparan materi yang disampaikan bukan dalam bentuk satu arah melainkan dua arah dengan diskusi interaktif.

“Pada sesi pendahuluan, saya akan menyampaikan materi mengenai sistem 4 in 1 dan nanti ada sesi diskusi mengenai struktur 4 in 1, dimana terjadi interaktif dua arah antara peserta yang akan kita bagi 4 kelompok dan masing-masing ada moderator, satu orang mencatat hasil diskusi. Kemudian sesi terakhir nantinya kita akan rangkum semua jawaban dari 30 pertanyaan yang didiskusikan keempat kelompok tadi,” paparnya.

Suasana pelatihan hari ini memang terlihat agak berbeda, mungkin karena pesertanya semuanya pengurus, sehingga ketika Handra Sikoko mengupas tentang sistem 4 in 1, semua peserta menyimak dengan serius dan pada saat sesi diskusi, peserta yang terbagi atas 4 kelompok itu menempati ruangan yang telah ditetapkan dipandu oleh moderator. Masing-masing kelompok mengupas tuntas 30 pertanyaan dalam waktu 120 menit mengenai permasalahan yang sering terjadi di komunitas dengan berpedoman pada struktur 4 in 1.

Dalam sesi diskusi, para relawan dibagi ke dalam empat kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi masalah atau kejadian yang sering ditemukan relawan di lapangan.

“Ada canda tawa juga dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, namun memang benar-benar pertanyaan itu kita temui di dalam praktik menjalankan misi dan visi Tzu Chi,” tukas Desnita, Ketua He Qi Cemara Tzu Chi Medan.

Tidak terasa 120 menit berlalu dengan begitu cepat dan semua kelompok menyelesaikan diskusi yang membahas 30 pertanyaan atas masalah atau kejadian yang sering relawan temukan selama berkegiatan. Ada jawaban yang serius dan sesuai dengan 4 prinsip dasar kehidupan dan 4 kondisi batin tidak terhingga, namun ada pula jawaban yang lucu-lucu, yang membuat seluruh ruangan penuh canda tawa.

“Pelatihan dalam bentuk workshop seperti ini bagus sekali, suasana harmonis dan akrab. Ada beberapa jawaban yang bisa diluruskan dan bisa diterima oleh semua peserta,” tutur Agnes, Ketua He Qi Jati Tzu Chi Medan. 

Pada penghujung acara, semua relawan bersama-sama memeragakan isyarat tangan Satu Keluarga.

“Pelatihan 4 in 1 seperti ini jadi tidak monoton, dan lebih bisa diserap karena pembahasannya dari fakta yang ditemui di lapangan. Semuanya begitu semangat dan antusias, bagus sekali bisa mengubah kondisi kepengurusan yang terkesan membeku menjadi mencair dengan semangat yang baru He He Hu Xie (合和互恊) bersinergi dalam kebersamaan dan keharmonisan,” ungkap Endang Kamal, Wakil Ketua He Qi Cemara Tzu Chi Medan.

Dengan Struktur 4 in 1 hanya ada pembagian peran bukan pembagian jabatan. Yang terpenting adalah filosofi dari peran tersebut. He Xin, He Qi, Hu Ai, dan Xie Li bukanlah atasan ataupun bawahan, bukan kekuasaan lebih besar atau lebih kecil, bukan jabatan lebih tinggi atau lebih rendah, juga bukan besar kecilnya kelompok dalam organisasi melainkan apakah setiap orang mampu mengimplementasikan semangat dan filosofi Tzu Chi di dalam kehidupan sehari-hari. Melalui tindakan nyata, ucapan kita dan mampu melenyapkan ego, bisa membuat masyarakat umum, para donatur dan keluarga penerima bantuan merasakan keharmonisan dari Tzu Chi. Pelatihan 4 in 1 ini diakhiri dengan peragaan isyarat tangan Satu Keluarga oleh semua peserta pelatihan.