Melestarikan Lingkungan dan Batin

Jurnalis : Beti Nurbaeti (He Qi Tangerang), Fotografer : Binawan Tandanu, Wanda Pratama, Vivi Angel (He Qi Tangerang)
Peserta Pelatihan Relawan Abu Putih Ketiga He Qi Tangerang dengan tekun mendengarkan materi tentang Pelestarian Lingkungan dan Pelestarian Batin oleh Irawaty pada Minggu 24 Juli 2022.

Minggu, 24 Juli 2022 adalah hari istimewa bagi 118 relawan abu putih di relawan komunitas He Qi Tangerang karena pada hari itu, mereka melakukan Pelatihan Abu Putih Ketiga di Tzu Chi Center PIK. Tema Pelatihan Abu Putih Ketiga kali ini adalah Pelestarian Lingkungan dan Batin, tujuannya agar relawan dapat turut serta dalam pelestarian lingkungan di masyarakat serta memiliki batin yang welas asih untuk selalu menyebar kebaikan di dunia.

Kegiatan ini dibuka dengan materi misi Pelestarian Lingkungan yang disampaikan oleh Irawaty. Irawaty memaparkan pada 23 Agustus 1990 Master Cheng Yen memberi ceramah di Taichung, Taiwan yang berisi pengalaman beliau dalam perjalanan melihat sampah yang terlempar akibat angin kencang.

Di akhir ceramahmnya, para hadirin bertepuk tangan, “Saudara sekalian, dengan kedua tangan yang bertepuk tangan ini, kalian bisa melakukan apa? Pemilahan barang daur ulang, benar tidak?” ujar Master Cheng Yen.

Ceramah yang sangat inspiratif ini memberi dampak yang luar biasa pada barisan relawan yang hinnga kini bersumbagsih dalam misi pelestarian lingkungan. Lebih lanjut Irawaty memaparkan bahwa keadaan Bumi semakin lama semakin memprihatinkan sehingga kita harus semakin giat dalam 5 R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti), dan Replant (menanam kembali) untuk mengurangi timbunan sampah.

Johnny Chandrina menjelaskan materi tentang budaya humanis di Tzu Chi di hadapan para peserta Pelatihan Relawan Abu Putih Ketiga He Qi Tangerang.

Peserta Pelatihan Relawan Abu Putih Ketiga He Qi Tangerang dengan tekun mencatat dengan teliti penjelasan relawan saat tur Aula Jing Si.

Materi selanjutnya dibawakan oleh Johnny Chandrina yang memberikan materi Keindahan Budaya Humanis. Dalam paparannya, Johnny Chandrina menerangkan bahwa Misi Budaya Humanis Tzu Chi ada berdasarkan pada prinsip mencari kebenaran, keindahan, dan kebaikan, serta bertujuan untuk menjadi saksi semangat kebaikan manusia dalam sejarah.

Master Cheng Yen sering memaparkan, bahwa budaya humanis ada di dalam semua misi Tzu Chi. Semua misi Tzu Chi dilandasi oleh budaya humanis yakni, Bersyukur (gan en), Menghormati (zhong zung), dan Mengasihi (ai). Dalam praktiknya budaya humanis Tzu Chi terlihat dari cara berpakaian, cara berjalan, cara duduk, cara makan dan sebagainya. “Budaya Humanis ada dalam tiap aspek kehidupan relawan karena misi ini terus menyebarkan nilai-nilai humanis yang mengarahkan orang menuju jalan kebaikan,” papar Johnny.

Pada pelatihan ini, seluruh peserta juga diajak untuk tur Aula Jing Si. Salah satu peserta pelatihan Devinta, asal Serpong, Tangerang merasa sangat bersyukur mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan ini. “Saya sangat terkesan dengan pelatihan kali ini, saya tersadar dan makin bersemangat untuk bersumbangsih dalam bidang Pelestarian lingkungan,” ucapnya. Lebih jauh Devinta bertekaf bahwa ia akan memulai mengganti tisu yang sering ia pakai dengan sapu tangan. Terekam jelas di dalam batinnya untuk menyelamatkan bumi ini, “Dengan menghemat 10 kilogram tisu kita dapat menyelamatkan 1 pohon pinus berusia 20 tahun.”

Para Pelatihan Relawan Abu Putih Ketiga He Qi Tangerang dengan khidmat mendengarkan penjelasan relawan di Aula Jing Si.

Para Pelatihan Relawan Abu Putih Ketiga He Qi Tangerang dengan tekun mendengar ceramah Master Cheng Yen.

Hal senada juga diamini oleh Steven, relawan dari Tangerang yang mengenal Tzu Chi dari sang istri Deti yang lebih dulu menjadi relawan Tzu Chi. “Saya bersyukur dapat mengikuti pelatihan pada hari ini, takjub dengan apa yang telah Tzu Chi lakukan dalam bersumbangsih dengan penuh cinta kasih,” kata Steven. “Saya sangat terharu Ketika diajak berkeliling oleh relawan senior dari lantai 1 ke lantai 4. Rasa dalam dada ini membuncah melihat perjuangan Master Cheng Yen dalam mendirikan Tzu Chi sampai pada akhirnya Tzu Chi dapat hadir di Indonesia dan memberikan sumbangsih pada sekitarnya,” imbuhnya.

Penutupan dari rangkaian Pelatihan Abu Putih Ketiga ini diisi dengan Ceramah Master Cheng Yen yang selalu mengingatkan relawan agar melakukan pelestarian lingkungan seperti kata perenungan Master Cheng Yen, “Gunakanlah tangan yang Anda gunakan untuk bertepuk tangan untuk saya dengan mengambil sampah, menyapu jalan-jalan, dan mendaur ulang, sehingga kami dapat mengubah barang-barang daur ulang itu menjadi emas. Dengan mengubah sampah menjadi emas, kita dapat mengubah emas menjadi hati yang penuh kasih”.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Tata Krama dan Sila sebagai Landasan Berorganisasi

Tata Krama dan Sila sebagai Landasan Berorganisasi

06 Oktober 2023

Manajemen Cinta Kasih menjadi tajuk acara Pelatihan Relawan Abu Putih ke-4, yang diadakan oleh relawan komunitas He Qi Utara 2 pada Minggu 1 Oktober 2023.

Memperpanjang Barisan Pencatat Sejarah Tzu Chi

Memperpanjang Barisan Pencatat Sejarah Tzu Chi

09 Juli 2019

Pelatihan video bagi relawan Zhen Shan Mei (ZSM) diadakan di Gedung Tzu Chi Kompleks Jati Junction, Medan, diikuti oleh 11 relawan. Tujuannya agar para relawan ZSM bisa meliput sebuah kegiatan dengan menggunakan kamera Dslr dan mirroles, yang hasilnya dapat menjadi sebuah tayangan bergerak (video).

Menggenggam Waktu dengan Berbuat Kebajikan

Menggenggam Waktu dengan Berbuat Kebajikan

03 November 2022

Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan Pelatihan Relawan Baru di Tanjung Batu. Sebanyak 58 relawan ikut berpartisipasi pada kegiatan yang berlangsung Minggu, 23 Oktober 2022 ini.

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -