Melestarikan Lingkungan, Mempraktikkan 1 Hari 5 Kebajikan
Jurnalis : Aris Widjaja (He Qi Utara 2), Fotografer : Aris Widjaja (He Qi Utara 2), Joe Suati ( He Qi Utara 2 )Nelley Shijie yang memandu kegiatan pelestarian lingkungan dengan mengajak warga untuk mulai memilah barang-barang yang bisa di daur ulang di rumah. Kegiatan ini disambut baik oleh warga Komplek Duta Harapan Indah.
Bachtiar menjelaskan Program Satu Hari Lima Kebajikan kepada relawan dan warga komplek perumahan Duta Harapan Indah.
Suryadi sedang menjelaskan cara membuat Eco-Enzym dan manfaatnya. Eco-Enzym ini sangat ramah lingkungan dan mudah dibuat dari bahan-bahan buah-buahan dan sayuran yang sudah tidak layak untuk dimakan.
Selain sampah nonorganik, salah satu sampah yang sering berada di rumah adalah sampah organik. Sosialisasi pelestarian lingkungan ini dilanjutkan oleh Suryadi yang menjelaskan cara membuat eco-enzym dan manfaatnya. “Kita bisa mengganti sebutan sampah organik menjadi sisa organik (sisa sayuran, kulit buah dan lainnya) karena ternyata sisa organik mempunyai banyak sekali manfaat jika diolah dengan benar, misalnya dibuat menjadi eco-enzyme yang sangat ramah lingkungan dan murah,” jelas Suryadi.
Eco-Enzym bisa digunakan sebagai cairan pembersih membersihkan air, dan menghilangkan bau; insektisida; antiseptik, dan pupuk tanaman.
Relawan bersama warga Komplek Duta Harapan Indah dengan bersuka cita memilah barang-barang yang bisa didaur ulang dan dikelompokan berdasarkan jenis barangnya.
Eco-enzyme sendiri merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula merah, dan air. Sedangkan cara mengolah sampah nonorganik, salah satunya, dengan melakukan daur ulang.
Lim Fa Kim sedang memperagakan masak masak Vegetarian dengan bahan bihun bebek herbal. Semua bahan resep masakan semuanya terbuat dari bahan nabati yang alami dan menyehatkan.
Relawan Tzu Chi secara bersama-sama menata, dan menyajikan bihun bebek vegetarian untuk dimakan bersama-sama pada para peserta yang mengikuti pelestarian lingkungan.
Artikel Terkait
Kolaborasi dalam Perbedaan
28 November 2014 konsep pelestarian lingkungan yang diterapkan di Tzu Chi salah satunya adalah konsep re-think (memikirkan kembali). “Re-think itu bagaimana berpikir ulang sebelum melakukan sesuatu yang ujung-ujungnya akan menimbulkan sampah. Kalau kita beli barang yang kita ingin atau butuh?Bakti Sosial Cinta Kasih di Depo Pelestarian Lingkungan Titi Kuning Medan
11 September 2019Mewujudkan Cinta Kasih Kepada Bumi
21 April 2017Kelas budi pekerti Tzu Chi Batam mengadakan kegiatan outdoor dengan membersihkan wilayah Pantai Nongsa, Batam. Kegiatan ini diikuti oleh 78 peserta, termasuk 49 murid kelas budi pekerti Tzu Chi Batam.