Melestarikan Lingkungan, Mempraktikkan 1 Hari 5 Kebajikan

Jurnalis : Aris Widjaja (He Qi Utara 2), Fotografer : Aris Widjaja (He Qi Utara 2), Joe Suati ( He Qi Utara 2 )

Nelley Shijie yang  memandu kegiatan pelestarian lingkungan dengan mengajak warga untuk mulai memilah barang-barang yang bisa di daur ulang di rumah. Kegiatan ini disambut baik oleh warga Komplek Duta Harapan Indah.

Kegiatan pelestarian lingkungan di lingkungan perumahan, Kapuk Muara kembali dilakukan oleh relawan Tzu Chi Komunitas Hu Ai Angke pada Minggu 16 Oktober 2022. Mereka  dengan semangat mempersiapkan segala sesuatunya seperti keranjang, tenda dan barang-barang yang akan di pilah.

Kegiatan ini rutin dilakukan pada minggu ketiga setiap bulan yang berlokasi di Kompleks Duta Harapan Indah, Kapuk Muara. Pada hari itu, sebanyak 56 orang yang meliputi relawan, warga, serta pengurus RT dan RW. 02 Kapuk Muara, hadir berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Tepat pukul 08.15 Wib kegiatan pemilahan barang daur ulang ini di pandu oleh Nelley Shi jie yang menyapa para warga dengan ramah. Nelley juga menyampaikan tema kegiatan pelestarian lingkungan ini adalah “Satu Hari Lima Kebajikan”.

Bachtiar menjelaskan Program Satu Hari Lima Kebajikan kepada relawan dan warga komplek perumahan Duta Harapan Indah.

“Program Satu Hari Lima Kebajikan adalah hemat air, hemat listrik, membawa alat makan sendiri, penggunaan transportasi yang efektif, dan bervegetaris,” jelas Bachtiar relawan Tzu Chi yang membawa materi pelestarian lingkungan lebih mendalam.

Dengan menjalankan program “Satu Hari Lima Kebajikan” membantu menjaga kelestarian lingkungan, juga memberikan dampak positif, manfaat dalam kehidupan, seperti lebih berhemat dalam pengeluaran biaya hidup, mengurangi emisi karbon, lebih bersih dan higienis, menjadikan tubuh lebih sehat, dan menumbuhkan welas-asih dengan pola makan bervegetaris.

Suryadi sedang menjelaskan cara membuat Eco-Enzym dan manfaatnya. Eco-Enzym ini sangat ramah lingkungan dan mudah dibuat dari bahan-bahan buah-buahan dan sayuran yang sudah tidak layak untuk dimakan.

Selain sampah nonorganik, salah satu sampah yang sering berada di rumah adalah sampah organik. Sosialisasi pelestarian lingkungan ini  dilanjutkan oleh Suryadi yang menjelaskan cara membuat eco-enzym dan manfaatnya. “Kita bisa mengganti sebutan sampah organik menjadi sisa organik (sisa sayuran, kulit buah dan lainnya) karena ternyata sisa organik mempunyai banyak sekali manfaat jika diolah dengan benar, misalnya dibuat menjadi eco-enzyme yang sangat ramah lingkungan dan murah,” jelas Suryadi.


Eco-Enzym bisa digunakan sebagai cairan pembersih membersihkan air, dan menghilangkan bau; insektisida; antiseptik, dan pupuk tanaman.

Relawan bersama warga Komplek Duta Harapan Indah dengan bersuka cita memilah barang-barang yang bisa didaur ulang dan dikelompokan berdasarkan jenis barangnya.

Eco-enzyme sendiri merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula merah, dan air. Sedangkan cara mengolah sampah nonorganik, salah satunya, dengan melakukan daur ulang.

Relawan Tzu Chi tidak henti-hentinya menyosialisasikan Reduce, Reuse, Recycle (3R) dalam setiap kegiatan pelestarian lingkungan. Agar dapat didaur-ulang, barang-barang harus dipilah berdasarkan jenis dan kategori barang, seperti plastik, kertas, kaleng, logam, merupakan barang-barang nonorganik tetapi dapat diolah kembali.

Lim Fa Kim  sedang memperagakan masak masak Vegetarian dengan bahan  bihun bebek herbal. Semua bahan resep masakan semuanya terbuat dari bahan nabati yang alami dan menyehatkan.

Relawan Tzu Chi secara bersama-sama menata, dan menyajikan bihun bebek vegetarian untuk dimakan bersama-sama pada para peserta yang mengikuti pelestarian lingkungan.

Sosialisasi program “Satu Hari Lima Kebajikan” ini menjadi makin lengkap dengan diadakannya demo masak vegetarian, yang dibawakan oleh Lim Fa Kim, relawan senior Tzu Chi. Lim Fa Kim kerap bersumbangsih dalam bebagai kegiatan berskala besar yang melibatkan ratusan peserta sehingga sangat berpengalaman dalam menyajikan hidangan vegetaris yang lezat, sehat dan bergizi.  Lim Fa Kim Shi Jie berbagi resep cara membuat sop herbal yang lezat untuk disajikan dalam hidangan bihun bebek yang semuanya terbuat dari bahan nabati yang alami dan menyehatkan.

Gerimis kecil tidak menyurutkan semangat warga yang hadir, dari usia muda sampai tua. Mereka tetap antusias mengikuti dan mempraktekan langsung proses pemilahan barang yang bisa di daur ulang sampai selesai. Kegiatan pemilahan barang daur ulang ini ditutup dengan acara ramah tamah dan menyantap bihun bebek vegetarian bersama-sama.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Kolaborasi dalam Perbedaan

Kolaborasi dalam Perbedaan

28 November 2014 konsep pelestarian lingkungan yang diterapkan di Tzu Chi salah satunya adalah konsep re-think (memikirkan kembali). “Re-think itu bagaimana berpikir ulang sebelum melakukan sesuatu yang ujung-ujungnya akan menimbulkan sampah. Kalau kita beli barang yang kita ingin atau butuh?
Bakti Sosial Cinta Kasih di Depo Pelestarian Lingkungan Titi Kuning Medan

Bakti Sosial Cinta Kasih di Depo Pelestarian Lingkungan Titi Kuning Medan

11 September 2019
Bakti sosial kesehatan bagi Gan En Hu atau penerima bantuan Tzu Chi merupakan salah satu program dari relawan tim medis Tzu Chi atau TIMA Medan. Akhir pekan kemarin, Minggu 8 September 2019, baksos diadakan di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Titi Kuning Medan. 
Mewujudkan Cinta Kasih Kepada Bumi

Mewujudkan Cinta Kasih Kepada Bumi

21 April 2017

Kelas budi pekerti Tzu Chi Batam mengadakan kegiatan outdoor dengan membersihkan wilayah Pantai Nongsa, Batam. Kegiatan ini diikuti oleh 78 peserta, termasuk 49 murid kelas budi pekerti Tzu Chi Batam.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -