Melestarikan Lingkungan sambil Mempraktikkan Dharma
Jurnalis : Chrestella Budyanto (Tzu Chi School), Fotografer : Chrestella Budyanto (Tzu Chi School)Botol-botol minuman yang sudah dihias dengan Kata Perenungan Master Cheng Yen.
Menyambut Pekan Amal Tzu Chi 2019 yang akan diadakan pada tanggal 19-20 Oktober 2019, para DAAI Mama (relawan Tzu Chi di Misi Pendidikan) juga turut sibuk bersiap-bersiap demi mensukseskan acara pekan amal ini, yang hasil penjualannya akan digunakan untuk mendukung pembangunan Tzu Chi Hospital di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Selain membantu mempersiapkan venue acara dan menjual kupon, ada satu hal menarik yang dipersiapkan Law Anik, DAAI Mama, ibu dari Athens Angsana, siswa kelas 8 Respect di Tzu Chi School. Law Anik, atau yang akrab disapa Suan Shijie, menerima dan mengatur donasi sumbangan barang yang akan dijual untuk Pekan Amal Tzu Chi 2019. Salah satu donatur yang juga kawan dari Suan Shijie, Ibu Margareth, menyumbang berbagai alat kebutuhan rumah tangga yang terdiri dari panci masak, kotak rantang, set alat makan, alat penggiling pasta, dan berbagai jenis botol minuman dengan total sejumlah 400 barang, dengan nilai jual total mencapai puluhan juta rupiah.
Penggunaan Kata
Perenungan Master Cheng Yen
Salah satu kiat Suan shijie untuk menarik perhatian pembeli adalah dengan mendekor tumbler minuman dua lapis, dengan memasukkan
Kata Perenungan Master Cheng Yen. Total ada 50 botol minuman yang bisa dihias
dengan kata perenungan.
Law Anik atau Suan Shijie (kedua dari kanan), bersama para DAAI Mama yang lain.
“Kita DAAI Mama waktu itu ngobrol dan mikir, bagus ya kayaknya kalau dimasukan Kata Perenungan Master Cheng Yen. Akhirnya kita pilih-pilih dan akhirnya ada 4 yang kita pakai,” kata Suan Shijie.
Kata perenungan yang dicetak di botol minum adalah:
● Dengan hati yang indah, segala sesuatu akan terlihat.
● Ada dua hal yang tidak bisa ditunda di dunia ini: pertama, berbakti kepada orangtua, kedua, berbuat kebajikan.
● Speak kind words, think good thoughts, do good deeds, and walk the right path.
● Only with a loving heart can there be blessings in life, only with acts of generosity can there be gains in life.
“Tapi kita sih lebih banyak cetak yang bahasa Indonesia, biar lebih menjangkau siapa aja. Saya suka kata-kata perenungan Master Cheng Yen itu kan sebenarnya simpel ya, sederhana, tapi maknanya dalam gitu. Misalnya kalau nanti yang beli minuman atau botolnya anak-anak, kan bisa diingatkan akan bakti orang tua,” jelas Suan Shijie.
Dengan adanya niat baik dari kata-kata perenungan ini, diharapkan nantinya dapat menyentuh hati pembeli maupun orang yang melihat. Selain indah dan menarik, penggunaan botol minum juga turut membantu pelestarian lingkungan serta mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
Salah satu desain hiasan botol berisikan Kata Perenungan Master Cheng Yen.
Suan shijie juga memastikan bahwa botol-botol yang dijual ini sudah dicuci bersih supaya langsung bisa dipakai. “Saya udah minta tolong orang di rumah untuk cuci bersih, apalagi kalau nanti ada anak-anak pakai minum ya kan kita juga harus hati-hati. Nanti mungkin kita bisa juga jual botol ini dengan minuman, selain menambah nilai jual, orang bisa langsung minum juga.”
Suan shijie juga merasa senang dan beruntung karena bisa menjual banyak kupon bazar. Walaupun enggan mengakui jumlah voucher yang dijual, tapi lingkungan Suan sendiri memudahkan beliau dalam menjual kupon. “Saya bersyukur banget karena hampir semua lingkungan saya tuh udah mengenal Tzu Chi. Beberapa kawan mertua saya di kompleks juga udah dengar acara ini dan langsung tanya saya soal kupon. Selain itu kita ajak juga Mbak dan sopir di rumah, nanti kita rame-rame berangkat ke bazar, sekalian jadi acara kumpul-kumpul,” ungkapnya.
Hati yang
Sukacita Bersama DAAI Mama
Menjadi bagian dari keluarga DAAI mama sudah
dijalani Suan sejak anaknya duduk di bangku kelas 3 SD. “Saya sih jujur, awalnya gabung DAAI mama itu
biar bisa ngintip kegiatan anak di
sekolah. Tapi lama-lama saya sangat bersyukur, mama-mama ini luar biasa care, baik satu sama lain maupun ke
anak-anak,” ungkap Suan.
Botol-botol dibersihkan dan dicuci sebelum dihias.
Selain kegiatan bersama dalam komunitas, DAAI Mama juga membawa banyak manfaat bagi Suan, terutama ketika ikut membantu kegiatan kelas budi pekerti (Ren Wen) di sekolah, “Di kelas merangkai bunga saya diajarkan bahwa tangkai tertinggi itu mewakili orang tua. Orang tua harus kita respek, saya senang sekali pas tahu nilai-nilai ini ada di kelas, jadi bisa saya terapkan ke anak saya juga di rumah.”
Menurut Suan, lingkungan DAAI Mama dan relawan yang ia kenal adalah lingkungan yang penuh cinta kasih. “Bayangkan ketika kita tugas ikut field trip, itu kita harus mengasuh dan memperhatikan anak orang lain. Kita belajar mengasihi anak orang lain aja itu udah indah loh. Saya happy banget sih,” tegasnya.
Suan shijie beserta DAAI mama yang lain berharap yang terbaik untuk pekan amal ini. “Bagaimanapun juga ini dana yang terkumpul nanti kan buat pembangunan rumah sakit ya, hal-hal baik yang kayak gini sih saya harap supaya semuanya sukses dan lancar. Saya juga nanti akan jaga stand barang-barang rumah tangga sumbangan Ibu Margareth, semoga sih semua laku keras,” kata Suan Shijie.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Melestarikan Lingkungan sambil Mempraktikkan Dharma
15 Oktober 2019Menyambut Pekan Amal Tzu Chi 2019, DAAI Mama juga ikut berpartipasi dengan menyiapkan botol-botol minuman yang telah dihias dengan Kata Perenungan Master Cheng Yen.