Melewati Perayaan Imlek dengan Hati yang Damai

Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan) , Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)


Keadaan rumah A Lin sebelum direnovasi.

Sudah bertahun-tahun, Fung Tjoen Lin yang biasa dipanggil A Lin melewati perayaan Imlek dengan hati penuh was-was. Rumahnya yang berada di Kompleks Namori Blok 4 Nomor 19/6 Namorambe bocor di sana-sini. Akibatnya, air hujan membasahi semua isi rumah di kala hujan lebat. Apa daya, ia pun harus melewati malam Imlek dengan nuansa ember di sana-sini.

Atap rumahnya mulai bocor sepuluh tahun yang lalu. Karena tidak mempunyai dana yang cukup, maka dibiarkan begitu saja, sehingga semakin hari semakin bertambah celah-celah yang bocor. Lima tahun yang lalu, suami tercinta A Lin sakit dan meninggalkan ALin dan sepasang anaknya untuk selama-lamanya. Semakin lengkaplah penderitaan A Lin sehingga setahun kemudian, karena sebagai orang tua tunggal, A Lin tidak sanggup menyekolahkan anak bungsunya Steven yang sekolah di Sekolah Sriwijaya. Maka A Lin meminta bantuan biaya sekolah ke Yayasan Buddha Tzu Chi Medan.

 

Langit-langit bagian depan rumah A Lin yang terbuat dari triplek telah rusak.


Relawan bergotong royong membantu proses renovasi rumah. 

Sejak itulah A Lin mengenal Tzu Chi, dan karena sekolah anaknya tidak jauh dengan Depo Pelestarian Tzu Chi Titi Kuning, maka sembari menunggu anaknya pulang sekolah, A Lin sering membantu memilah barang daur ulang di Depo Titi Kuning sepulang dari kerjanya membantu di tempat jual mie pangsit.

Tahun 2017, ALin diberikan seragam relawan pelestarian lingkungan sehingga A Lin pun resmi menjadi relawan pelestarian lingkungan Depo Titi Kuning. Dengan mengenakan seragam relawan pelestarian lingkungan membuat ALin semakin bertanggung jawab pada dirinya sendiri untuk lebih rajin membantu di Depo Titi Kuning. Setiap hari Jumat dan Minggu, A Lin membantu memilah barang daur ulang dari pagi hingga sore hari.

 

Rumah yang telah direnovasi pun tampak baru dan sangat rapi.


Kini Hujan lebat tak lagi membuat A Lin gundah seperti yang selalu dirasakan selama bertahun-tahun sebelumnya. 

Sejak bulan Juni 2018 yang lalu A Lin sering menceritakan masalah rumahnya yang bocor. Karena A Lin hanya bekerja sebagai pembantu di tempat penjualan mie pangsit, ia pun tidak punya biaya untuk memperbaiki atap rumahnya. Mendengar keluhan dari A Lin maka menjelang Imlek, pada tanggal 14 Januari 2019, relawan komunitas Medan Selatan berkunjung ke rumah A Lin. Memang sangat memprihatinkan keadaan rumahnya, ember ada di sana-sini. Jendela rumahnya tertutup dan terpaku mati dengan tripleks. Adajuga yang ditutupi dengan terpal agar air hujan tidak merembes masuk melalui jendela. Sementara itu di atas jendela tidak ada overstek yang menahan air hujan sehingga rumah A Lin terasa sangat pengap.

Melihat keadaan rumah A Lin yang demikian, Antony selaku kordinator renovasi rumah, atas kesepakatan bersama diputuskan untuk membantu merenovasi rumah A Lin yang bocor.

 

Relawan memberikan kenang-kenangan kepada A Lin (tanpa seragam Tzu Chi) berupa foto rumah yang belum direnovasi dan terdapat Kata Perenungan Master Cheng Yen.


Relawan Tzu Chi juga membelikan tempat tidur baru untuk A Lin.

“Kita merasa senang bisa membantu meringankan beban A Lin. Soalnya kalau hujan, rumahnya bocor sana bocor sini. Jadi ke depannya semoga A Lin bisa tinggal di rumah yang lebih layak dan  semoga tahun ini A Lin bisa merayakan hari Imlek dengan tenang” tutur Antony.

Kamis, 31 Januari 2019, relawan kembali mengunjungi rumah A Lin untuk membantu A Lin membersihkan rumahnya yang direnovasi. Namun saat itu rumah A Lin masih dalam proses pengecatan sehingga barang-barang milik A Lin masih belum bisa disusun rapi. Para relawan agak sedikit kecewa, karena rumah A Lin belum siap direnovasi sedangkan Imlek sudah semakin dekat. Namun A Lin tidak berpikir demikian. “Sudah sangat bersyukur saya sekarang tidak merasa khawatir lagi kalau hujan lebat dan Imlek tahun ini saya juga bisa rayakan dengan tenang tanpa was-was walaupun belum bisa tertata rapi,” ujarnya penuh syukur.

 

Relawan Tzu Chi membawa makanan seperti mie dan sayur untuk makan bersama di rumah A Lin sebagai wujud syukur atas kelancaran renovasi rumah A Lin. 

Akhirnya Senin, 18 Februari 2019, sebanyak 8 orang relawan kembali berkunjung ke rumah A Lin yang sudah selesai direnovasi. Dengan hati penuh suka cita para relawan membantu Fung Tjoen Lin menata dan membersihkan rumahnya. Sebagai tanda ikut bersyukur atas kelancaran renovasi rumah tersebut, relawan juga membawa makanan seperti mie dan sayur untuk makan bersama di rumah A Lin. 

Suasana terlihat begitu kekeluargaan karena A Lin sudah lama bergabung sebagai relawan pelestarian lingkungan di Depo Titi Kuning. A Lin terlihat begitu bahagia karena penderitaannya akibat atap rumah yang bocor sudah tidak ada lagi dan rumahnya sekarang sudah tidak pengap lagi. A Lin sekarang juga sudah menjadi donatur Tzu Chi dan ke depannya akan menjadi relawan,  tekadnya. Sebagai wujud terima kasih atas kelancaran perbaikan rumah serta suasana kebahagiaan yang dirasakan semua orang hari itu, maka acara penyerahan kembali rumah yang sudah diperbaiki kepada A Lin  ditutup dengan Doa Bersama.

 

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Melewati Perayaan Imlek dengan Hati yang Damai

Melewati Perayaan Imlek dengan Hati yang Damai

19 Februari 2019

A Lin terlihat begitu bahagia karena penderitaannya akibat atap rumah yang bocor sudah tidak ada lagi dan rumahnya sekarang sudah tidak pengap lagi. A Lin sekarang juga sudah menjadi donatur Tzu Chi dan ke depannya akan menjadi relawan, tekadnya.

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -