Melindungi Bumi dengan Langkah Sederhana

Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Harry Tedjo (Tzu Chi Surabaya)
 
 

fotoTina dan Fang Fang Shijie sebagai Penanggung Jawab Depo Daur Ulang sedang menerangkan cara memilah sampah.

Terjadinya gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter yang kemudian diikuti oleh datangnya gelombang tsunami sangat mengguncang Jepang bulan Maret 2011 ini. Bencana itu sungguh mengguncang dunia. Korban jiwa berjatuhan dan kerugian materi tak terhitung banyaknya. Kesadaran kita langsung tergugah betapa sudah tua usia bumi yang kita diami ini. Betapa kita harus menjaga kelestariannya demi kelangsungan hidup kita sendiri, tiada waktu lagi untuk melakukannya selain dari saat ini juga, dengan segala kekuatan yang kita miliki.

Semangat inilah yang coba terus digalakkan oleh para relawan Tzu Chi Surabaya. Pada tanggal 12 Maret 2011, para relawan dari karyawan PT. Aneka Coffe Industry mengundang para relawan Tzu Chi untuk mengadakan sosialisasi daur ulang serta cara memilah sampah daur ulang.

Penanggung jawab depo daur ulang, Fang Fang Shijie dan 10 relawan lainnya memberikan tips dan panduan mengenai bagaimana cara memilah sampah daur ulang yang baik. “Pada dasarnya cukup mudah memilah-milah, namun harus telaten. Karena masing-masing jenis memiliki harga sendiri-sendiri,” kata Fang Fang Shijie sambil memeragakan cara memilah sebuah botol dengan memisahkan label, tutup, dan botolnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Para staff Aneka Coffee dengan sungguh-sungguh mendengarkan pengarahan dari relawan Tzu Chi. (kiri)
  • Becky Shijie saat memperagakan tata cara membuat tempat sampah yang terbuat dari kertas daur ulang. (kanan)

Saat itu, dipertunjukkan juga berbagai jenis kertas yang bisa didaur ulang agar nantinya para relawan dari PT. Aneka Coffee bisa memilah-milah sendiri di pabriknya. Di sela-sela acara, pimpinan pabrik Yenny Tandiono menyampaikan bahwa ini masih merupakan sebuah langkah kecil misi pelestarian lingkungan yang dilakukan di pabriknya. “Saat ini kami masih dalam skala kecil dengan mengajak sekitar 30-an orang karyawan. Di setiap hari Jumat akan dilakukan pengumpulan sampah daur ulang dari rumah oleh para karyawan untuk kemudian di hari Sabtunya diadakan pemilahan. Untuk ke depannya kita akan menggalakkan hal ini kepada seluruh karyawan,” tambahnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Staff Aneka Coffee dengan sepenuh hati coba mempraktikkan cara memilah sampah. (kiri)
  • Sampah plastik, kertas, dan sebagainya perlu dipilah karena masing-masing memiliki nilai yang berbeda. (kanan)

Hari sebelumnya, setelah mengetahui terjadinya bencana di Jepang, para karyawan pun berinisiatif mengggalang dana untuk membantu pemulihan korban bencana di sana. Dana itu pun secara simbolis diserahkan langsung kepada Ketua Tzu Chi Surabaya, Vivian Fan shijie. Semoga cinta kasih yang dihimpun mampu melipur lara dunia yang sedang terluka.

  
 

Artikel Terkait

Kehangatan Keluarga Besar Tzu Chi

Kehangatan Keluarga Besar Tzu Chi

05 September 2019

Kehangatan sebuah keluarga sudah dirasakan ketika 29 insan Tzu Chi komunitas He Qi Timur menyambut 10 insan Tzu Chi asal Taiwan. Sejak turun dari pesawat hingga tiba di Kantor Sekretariat He Qi Timur, Mall of Indonesia (MOI) lantai P3, Minggu, 25 Agustus 2019.

Meneguhkan Keyakinan di Jalan Bodhisattwa

Meneguhkan Keyakinan di Jalan Bodhisattwa

25 September 2012 Subuh jam 4, alarm berbunyi, saya pun segera bangun. Hari ini, Minggu, 23 September 2012 adalah hari yang penting bagi sejarah Tzu Chi Indonesia karena untuk pertama kalinya sekitar 420 relawan Tzu Chi akan berkumpul di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, untuk mengadakan ritual Chao Shan.
Memperingati 30 Tahun Jing Si Yu

Memperingati 30 Tahun Jing Si Yu

18 Februari 2020

Masih dalam semangat Imlek, 62 relawan Tzu Chi Medan berkumpul untuk mengadakan kegiatan bedah buku. Kegiatan bedah buku kali ini dibuat berbeda karena karena sekaligus membuat gathering imlek serta memperingati 30 tahun Jing Si Yu (Kata Perenungan) di Taiwan.khusus peserta maupun relawan yang mengikuti bedah buku hari ini.

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -