Melindungi Bumi, Menyelamatkan Kehidupan
Jurnalis : Valentina, Wismina (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Kho Ki Ho, Surianto (Tzu Chi Pekanbaru)Relawan Tzu Chi berkumpul di Toko Duta Diesel milik relawan setiap bulannya pada minggu keempat untuk melakukan pemilahan sampah daur ulang. Kegiatan pelestarian ini dinamakan Bakti Lingkungan.
Sebuah tempat yang indah yang senantiasa menopang kehidupan semua makhluk adalah Bumi. Bumi ibarat rumah, tempat tinggal bagi semua makhluk termasuk manusia di dalamnya. Bumi juga seperti Ibu yang telah memberi kita kehidupan, jadi sudah seharusnya kita merawat dan menjaga keberadaan bumi dengan baik. Namun kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari, manusia banyak menciptakan sampah yang berujung merusak bumi.
Karena mengetahui efek yang ditimbulkan oleh sampah, jika tidak diolah dengan baik akan menyebabkan polusi, banjir, dan bencana lainnya. Tzu Chi Pekanbaru membuka satu titik pengumpulan barang daur ulang di jalan Tuanku Tambusai, di depan toko Duta Diesel, milik relawan Tzu Chi yang bernama Herman. Titik pengumpulan ini dinahkodai oleh para Bodhisatwa komunitas Nangka. Di tempat ini relawan menerima sumbangan barang-barang bekas yang bisa didaur ulang dan langsung melakukan pemilahan di tempat. Relawan menyebut kegiatan ini sebagai Bakti Lingkungan dan diadakan setiap bulannya pada minggu keempat dari jam 8 pagi sampai 12 siang.
Dalam kegiatan pemilahan sampah ini juga diadakan sosialisasi pelestarian lingkungan dengan berkeliling kompleks.
Minggu, 28 Agustus 2016 sekitar jam 8 pagi para relawan sudah berkumpul di depan Toko Duta Diesel. Bakti lingkungan hari itu merupakan kali kedua terlaksana. Bakti lingkungan yang pertama diadakan pada tanggal 24 Juli 2016 lalu. Pada kesempatan itu sebagian relawan melakukan pemilahan, sebagian lagi melakukan sosialisasi door to door di Perumahan Global Mas dan Komplek Villa Duyung. Lebih kurang sebanyak 15 rumah memberi respon positif mengenai daur ulang barang bekas untuk melindungi bumi dan menyelamatkan kehidupan. Relawan berbagi info mengenai contoh barang-barang yang bisa di daur ulang melalui brosur dan juga berbagi jadwal kegiatan daur ulang. Relawan juga membagikan buletin Tzu Chi supaya masyarakat dapat lebih mengenal Tzu Chi. Sembari melakukan sosialisasi , relawan juga mengumpulkan barang-barang yang bisa didaur ulang di sekitar komplek dan kemudian dibawa ke titik pengumpulan. Saat melakukan pemilahan, ada beberapa masyarakat menghampiri dan sebagian dari mereka juga sudah mengenal Tzu Chi lewat DAAI TV.
Sosialisasi pelestarian lingkungan yang dilakukan relawan mendapat tanggapan positif dari para warga.
Seminggu sebelum Bakti Lingkungan yang kedua, pada tanggal 21 Agustus 2016, relawan kembali melakukan sosialisasi door to door di komplek Villa Duyung, berharap agar lebih banyak lagi masyarakat yang mengetahui, mengumpulkan dan bisa turut berpartisipasi memilah barang bekas. Pada sosialisasi ini, relawan mengunjungi 17 rumah. Relawan juga mendata nama dan telepon ehingga bisa menginfokan kegiatan Tzu Chi lebih lanjut.
Relawan juga menyediakan tempat sampah yang sudah dibedakan sesuai dengan jenis sampah untuk memudahkan pemilahan.
Demikian juga pada saat Bakti Lingkungan yang kedua di tanggal 28 Agustus 2016, disela-sela relawan melakukan pemilahan mereka juga tetap aktif melakukan sosialisasi di perumahan yang ada di sekitar titik pengumpulan daur ulang. Tanggapan masyarakat pun sangat baik. Bahkan selesai sosialisasi warga sekitar ada yang langsung mengantar kardus dan botol oli sebanyak satu mobil pick up.
Relawan Tzu Chi bersama-sama melakukan pemilahan sampah pada Minggu, 28 Agustus 2016.
“Saya sangat tertarik dan terinspirasi ikut pelestarian lingkungan karena saya sering menonton DAAI TV dan mendengar ceramah Master Cheng Yen. Master sering mengatakan bahwa unsur alam sudah terganggu. Kita harus melakukan pelestarian lingkungan menyelamatkan bumi dan kehidupan,” ungkap Valentina yang sudah dua kali ikut dalam kegiatan Bakti Lingkungan. “Yang bisa saya lakukan saat ini adalah mengumpulkan barang-barang yang bisa di daur ulang dari rumah saya, toko saya dan dari tetangga saya (warga kompleks Villa Duyung-red). Mereka sangat mendukung dan setelah sosialisasi mereka selalu mengumpulkan barang daur ulang dan diletakkan di depan rumah saya. Setelah terkumpul banyak saya akan mengantar ke depo. Saya juga berharap setiap relawan bisa melakukan seperti itu karena untuk pelestarian lingkungan kita butuh partisipasi dari orang banyak dan tidak bisa berjalan sendiri. Kita mulai dari lingkungan sekitar kita. Mulai dari melakukan hal-hal kecil, dan jangan takut repot ataupun merasa susah. Lakukan dengan sukarela dan senang hati karena kita tidak sendiri,“ tambahnya.
Asalkan semua mau memulai dari diri sendiri, mau menggunakan kedua tangan untuk melakukan pelestarian lingkungan, maka dunia yang bersih nan indah sehingga bisa diwariskan dari generasi ke generasi.
Artikel Terkait
Melindungi Bumi, Menyelamatkan Kehidupan
13 September 2016Kegiatan pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi setiap bulannya pada minggu keempat diberi nama bakti Lingkungan. Selain pemilahan sampah, relawan melakukan sosialisasi pelestarian lingkungan dari rumah ke rumah warga.