Memahami Kanker, Menepis Mitos

Jurnalis : Indri Hendarmin (He Qi Utara), Fotografer : drg. Ganny (TIMA Indonesia), Yuliati

Seminar Sehari Kanker

dr. Rebbeca N Angka M.Biomed menjelaskan mengenai pentingnya mendeteksi kanker sejak dini dalam seminar sehari mengenai kanker pada 29 Maret 2015 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Memperingati World Cancer Day atau Hari Kanker Dunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari lalu, Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia pada tanggal 29 Maret 2015 mengadakan seminar sehari dengan tema “Berjuang Bersama Menghadapi Kanker” di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Seminar ini dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok tenaga medis dan kelompok umum. “Pengelompokan ini untuk mencapai sasaran dengan tepat yakni pengelompokan untuk golongan tenaga medis dan golongan umum,” ujar drg. Linda Verniati, koordinator acara.

Penyakit kanker sudah pasti tidak asing bagi sebagian besar bagi kita, tetapi harus kita akui saat ini masih sedikit yang benar-benar memahami apa sebenarnya penyakit kanker itu. Hal inilah yang kemudian membentuk mitos-mitos yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.

“Dari riset penelitan setiap tahun kasus kanker semakin bertambah jumlahnya, kanker merupakan penyebab kematian tertinggi ke 2 di dunia,” ujar dr. Rebbeca N Angka M.Biomed, salah satu pembicara. Wanita yang menjabat sebagai Penanggung Jawab Klinik Yayasan Kanker Indonesia ini juga menjelaskan bahwa pada tahap deteksi dini kanker, sebenarnya setiap orang berpeluang terkena penyakit kanker di setiap bagian tubuhnya. Hal ini juga berlaku pada semua golongan usia. Meski begitu, penyakit kanker cenderung menimpa orang berusia diatas 40 tahun.

Seminar Sehari Kanker

Seminar ini dibagi dalam dua kelompok sehingga materi yang disampaikan dapat tepat sasaran.

Lebih lanjut, risiko juga mengalami peningkatan beriringan dengan pola hidup dan lingkungan yang kurang baik seperti kebiasaan merokok, malas berolahraga, mengonsumsi makanan yang mengandung zat karsinogen (zat penyebab kanker), dan lain sebagainya.  Tak hanya itu, penyinaran atau terpaan sinar matahari yang berlebihan juga dapat membahayakan dan memicu munculnya kanker. Hal ini karena pengaruh pemanasan global yang merusak bumi sehingga kandungan sinar ultraviolet yang berbahaya dari matahari menembus bumi. “Sebaiknya pada siang hari pakai payung atau topi  untuk melindungi tubuh,” saran dr. Rebecca.

Seminar ini juga menjelaskan mengenai mitos-mitos yang dipercayai sebagian masyarakat seperti data yang dirilis oleh World Health Organization atau WHO. Mitos-mitos tersebut antara lain:

 1. Kanker adalah masalah kesehatan semata

Faktanya, kanker bukanlah semata-mata masalah kesehatan. Kanker berdampak buruk terhadap ketahanan keluarga karena pengobatannya memerlukan biaya yang tinggi dan pada saat yang sama, kurang tersedianya layanan kesehatan untuk pasien kanker.

2. Kanker adalah penyakit yang diderita orang kaya, orang yang sudah tua, dan di negara  maju.

Faktanya, kanker merupakan epidemi global yang dapat menyerang beragam kalangan usia dan sosial ekonomi. Justru jumlah penderita terbanyak berada di negara berkembang dan 50 % penderita kanker di Indonesia berusia dibawah usia 50 tahun.

3. Kanker selalu berakibat kematian

Pendeteksian dini dengan perawatan dan pengobatan yang efektif dapat menyembuhkan kanker.

4. Kita tidak perlu membicarakan tentang kanker

Pemahaman mengenai kanker yang benar dapat membantu kita dalam melakukan pencegahan dan membantu orang di sekitar kita untuk memahami kanker.

5. Kanker tidak memiliki tanda dan gejala

Faktanya, pada hampir semua kanker terdapat tanda dan gejala awal yang khas jika kita memperhatikannya.

6. Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk kanker

Satu dari tiga penderita kanker sebenarnya bisa dicegah dengan sinergi dari individu, komunitas, maupun pembuat kebijakan untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan.

7. Saya tidak punya hak dalam pengobatan kanker

Setiap orang berhak mendapatkan pengobatan medis, kita semua sejajar untuk mendapatkan layanan medis.

Pola hidup sehat juga membantu dalam pencegahan kanker. Misalnya dengan menerapkan pola makan yang teratur dan seimbang, minum cukup air putih, olahraga secara teratur, dan menghindari alkohol, rokok, dan bahan kimia dalam makanan.

Seminar Sehari Kanker

Para relawan Tzu Chi diharapkan dapat menjadi seorang caregiver yang memahami kondisi psikologis pasien.

Tak sampai di situ, seminar ini juga menghadirkan Drs. Psi. Adjie Bintaro, MM, yang menjelaskan mengenai sisi psikologis dan peran caregiver (pemerhati) pasien penderita kanker.  Adjie menuturkan bahwa ada tiga hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang caregiver yaitu ketenangan, komunikasi yang baik, dan banyak mendengar.

Memiliki kegiatan sosial juga merupakan hal positif bagi untuk kemajuan kesehatan bagi para pasien kanker karena adanya interaksi sosial dapat mengurangi ketegangan dan membuat pasien kanker ikhlas. Tak hanya itu, pasien kanker dapat memiliki wadah mengungkapkan keluh kesahnya sehingga tercegah dari depresi.


Artikel Terkait

Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -