Memahami Pelaksanan Misi Amal Tzu Chi
Jurnalis : Siti (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Dwi Hariyanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)Minggu, 18 Maret 2018, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan Mendalami SOP Misi Amal Tzu Chi, sebanyak 35 relawan yang berpartisipasi pada kegiatan ini.
Langkah pertama Tzu Chi dimulai dari misi amal dengan berpedoman pada ajaran dan niat luhur Buddha yaitu, “Welas asih kepada sesama tanpa harus sedarah serta sependeritaan, sepenanggungan, dan menjunjung tinggi komitmendemi ajaran Buddha dan semua makhluk.” yang diamanatkan oleh Master Yin Shun, guru dari Master Cheng Yen. Misi amal bertujuan memberi kebahagiaan dengan hati yang welas asih dan melepaskan penderitaan yang ada.
Terkait dengan Misi Amal Tzu Chi tersebut,
pada tanggal 18 Maret 2018,Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung
Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan mendalami SOP (Standard Operation Produce) dari Misi Amal Tzu Chi yang diikuti
oleh 35 relawan. Kegiatan ini punbertujuan untuk menambah pengetahuandalam
menjalankan misi amal. Kegiatandimulai dengan memberi Penghormatan kepada
Master dan membacakan Sepuluh Sila Tzu Chi, setelah itu dilanjutkan dengan
mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen yang berjudul "Cinta Kasih Sebagai
Panduan Hidup."
Dalam ceramah ini, Master Cheng Yen menyampaikan bahwa negara Sri Langka pernah dilanda bencana besar yakni gempa bumi dan tsunami. Relawan Tzu Chi bukanhanya membangun desa tetapi juga membangun sekolah,pusat pelatihan keterampilan, dan fasilitas lainnya di negara tersebut. Dari cermah ini kita juga harus menolong orang yang kurang mampu serta membangkitkan kekayaan batin mereka, memanfaatkan kehidupan, dan mengembangkan potensi kebajikan mereka.
Para relawan menyaksikan video ceramah Master Cheng Yen yang berjudul "Cinta Kasih Sebagai Panduan Hidup.” Dalam ceramah ini, Master Cheng Yen menginginkan kita untuk menolong orang yang membutuhkan sekaligus membangkitkan kekayaan batin, memanfaatkan kehidupan, dan mengembangkan potensi kebajikan mereka.
Sukmawati (Fungsionaris Bakti Amal Tzu Chi Tanjung Balai Karimun) membawakan materi SOP Misi Amal Tzu Chi pada kegiatan ini.
Setelah mendengarkan ceramah Master Cheng Yen, kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan SOP Misi Amal Tzu Chi yang dibawakan oleh Sukmawati (Fungsionaris Bakti Amal Tzu Chi Tanjung Balai Karimun). Kegiatan ini pun mengulas tentangmisi amal sebagai misi utama dalam Tzu Chi memiliki prinsip untuk memberi bantuan dengan cepat, tepat, dan langsungdengan pedoman Tzu Chi:Ketulusan, Kebenaran, Kepercayaan, dan Kejujuran. Dengan kebijaksanaan yang berbeda pada setiap orang maka diperlukan suatu standar operasional agar relawan tetap pada jalur yang sama.
Setiap komunitas wajib menjalankan misi amal di komunitas masing-masing. Dalam SOP Misi Amal Tzu Chijuga dijelaskan mengenai jenis-jenis bantuan yang dapat diajukan ke Tzu Chi. Pemberian bantuan juga harus memenuhi kriteria yang dapat digunakan sebagai acuan seperti kelayakan pasien yang perlu dibantu, bentuk bantuan yang diberikan, jumlah biaya yang diberikan, serta waktu pemberian bantuan dan lain-lain.
Kartono salah satu relawan Tzu ChiTanjung Balai Karimunjuga menjelaskan tentang bagaimana tata cara memberikan bantuan.“Jika kita memberi bantuan kepada Gan En Hu(penerima bantuan Tzu Chi) kita juga harus mengajarkan mereka untuk bersumbangsih kembali danmenggunakan kebijaksanaan.Jangan sampai penerima bantuan menganggap bantuan yang Tzu Chi berikan itu sebagai dana pensiun,” jelasnya.
Sukmawati (Fungsionaris Bakti Amal Tzu Chi Tanjung Balai Karimun) membawakan materi SOP Misi Amal Tzu Chi pada kegiatan ini.
Beberapa relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun juga membacakan buku panduan SOP Misi Amal Tzu Chi yang sudah dibagikan.
Pada kesempatan ini beberapa relawan yang biasanyamengikuti kunjungan kasih juga menanyakan bagaimana cara menjalankan tugas dan mendampingi pasien kasusdengan baik. “Bantuan yangdiberikanTzu Chi itu hanya meringakan keluarga penerima bantuan dan kita harus memberikan perhatian kepada keluarga merekadengan berkomunikasi. Jadi bukan hanya datang kerumah, kemudian berikan santunan, setelah itu tanda tangan surat serah terima dan pulang. Relawan yang melakukan kunjungan ke rumah para penerima bantuan juga harus mendalami kasus mereka," ujar Sukmawati.
Relawan misi amal juga harus memperlihatkan beberapa foto-foto para Gan En Hu yang penuh dengan semangatdan pantang menyerah untuk sembuh kembali.Seperti kasus Beby Ananda Rosaldi yang baru selesai pengobatan Kaki Bengkok (Congenital Talipes Equinus Varus Bilateral) di Jakartadan Awang (Kasus Tanjung Batu), walaupun matanya tidak bisa melihat tapi beliau tetap semangat setiap harinya untuk mengambil puluhan ember air dibelakang rumahnya.
Dengan diadakannya kegiatan pendalaman materi SOP Misi Amal Tzu Chi ini, diharapkan bisa menambah pengetahuan relawan khususnya yang fokus di Misi Amal Tzu Chi supaya lebih semangat dan tidak menunda saat menjalankan misi amal. Hal tersebut tercermin dalam salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen.“Ketika hidup kita penuh berkah, kita harus segera menciptakan kembali berkah dan jangan pernah menunda, sebab kita tak dapat memprediksi masa depan."
Editor: Arimami Suryo A