Memahami Pola Anak Asuh Zaman Now

Jurnalis : Dwi Haryanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Wais (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)


Minggu, 24 November 2019, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Sebanyak 64 orang mengikuti kegiatan ini.

Pola asuh anak adalah suatu proses yang ditujukan untuk meningkatkan serta mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, finansial, dan intelektual seorang anak sejak bayi hingga dewasa. Hal ini menjadi tanggung jawab orang tua, sebab orang tua merupakan guru pertama bagi anak dalam mempelajari berbagai hal, baik secara akademik maupun kehidupan secara umum. Itulah mengapa, orang tua punya tanggung jawab besar dalam memberikan asuhan yang tepat untuk anak. Setiap orang tua perlu punya dasar pola asuh yang baik agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik dan sesuai dengan harapan masyarakat.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga bepengaruh kepada kepribadian anak. Apabila orang tua tidak mengikuti perkembangan dalam mendidik anaknya maka kita sebagai orang tua akan mengalami kesulitan dalam mengawasi perilaku anak-anak kita. Untuk itu, mengingat betapa pentingnya pola asuh anak maka Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Seminar Pola Asuh Anak Zaman Now. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Minggu, 24 November 2019, bertempat di kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dan diikuti oleh 64 orang peserta.


Dr. Dzulfikar menjelaskan betapa pentingnya pola asuh ana, Bapak atau ibu pola asuh ini memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian anak, Karena selama ini pasien-pasien yang ia tangani kebanyakan latar belakangnya akibat pola asuh yang salah.


Anisa F Rahmawati (39) salah seorang yang hadir pada kegiatan tersebut, ia merasakan manfaat yang dia dapatkan setelah mengikuti kegiatan ini. Ibu Anisa, ia juga merupakan pemilik salah satu Bimbingan belajar untuk anak-anak.

Kegiatan ini menghadirkan Dokter Dzulfikar, SpKJ, M.Kes, seorang psikiater yang setiap hari bekerja di RSUD Muhammad Sani Tanjung Balai Karimun. Di awal Sharing-nya beliau menyampaikan bahwa kebanyakan pasien yang ditangani selama ini penyebabnya adalah akibat pola asuh yang salah dari keluarganya. Hal ini menandakan bahwa pola asuh memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian anak kedepannya. “Bapak atau ibu, pola asuh ini memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian anak, mengapa? Karena selama ini pasien-pasien yang saya tangani kebanyakan latar belakangnya akibat pola asuh yang salah,” kata dr. Dzulfikar. Dokter juga menekankan orang tua dalam mengasuh anak jangan hanya mengedepankan pada aspek Intelektual saja, tetapi juga harus memperhatikan aspek lainnya seperti emosional dan kepribadian anak. Selain itu juga Dokter Dzulfikar menekankan keteladanan orang tua dalam mendidik anak. “Orang tua jangan memberikan contoh yang tidak baik di depan anaknya. Misalkan saja melarang anaknya untuk tidak merokok sedangkan dirinya masih menghirup sebatang rokok,” tegas Dokter Zulfikar. 


Fitri Ariyanti (29), guru play grup, yang juga merasakan dampak langsung dari kegiatan ini. Kegiatan ini dapat menjadi tambahan pengetahuan baginya dalam mendidik anak-anak.

Kegiatan ini diikuti dengan sangat antusias oleh peserta. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang ingin bertanya tentang masalah-masalah pola asuh yang mereka hadapi. Anisa F Rahmawati (39), salah seorang yang hadir pada kegiatan tersebut merasakan manfaat yang ia dapatkan setelah mengikuti kegiatan ini. Anisa yang juga merupakan pemilik salah satu Bimbingan Belajar (Bimbel) untuk anak-anak, setiap harinya selalu bertemu dengan banyak karakter anak yang harus ia hadapi. “Karakter anak bukan hanya ditentukan dari bawaan saja, selain itu ada faktor pola asuh dan lingkungan. Jadi kita tidak bisa menyalahkan seratus persen ke anak apabila melihat ada anak yang bandel atau nakal,” ujar Anisa. Pengetahuan baru yang didapatkan dari kegiatan ini dapat diaplikasikan langsung dalam proses pembelajaran di Bimbel saat ini. “banyak pengetahuan yang bisa saya aplikasikan dalam pekerjaan saya, sekarang saya tahu bahwa setiap anak punya latar belakang keluarga berbeda dan karakter anak sendiri-sendiri. Jadi kita bisa memperlakukan anak sesuai dengan karakter anak masing-masing, jadi tidak bisa kita samakan,” tambah Anisa.


Pemberian sertifikat dan cinderamata oleh Sukmawati kepada Dokter Dzulfikar dikarenakan ia telah sudi untuk hadir di kegiatan kali ini.

Salah satu peserta yang hadir Fitri Ariyanti (29) yang merupakan guru Play Grup juga merasakan manfaat langsung dari kegiatan ini. Kegiatan ini dapat menjadi tambahan pengetahuan baginya untuk mendidik anak-anak yang mereka hadapi di play grup yang dia ajar. “dengan adanya kegiatan ini dapat menambah wawasan saya bagaimana cara menangangi anak di sekolah nantinya. Dan dari pemahaman dokter tadi perlunya kerja sama antara orang tua dan guru di sekolah agar terjadi kesepahaman dalam mendidik anak,” terang Fitri. Contohnya bagaimana cara penanganan anak yang memiliki sifat lebih banyak bergeraknya telah banyak disampaikan oleh dokter sehingga pemahaman baru yang disampaikan dokter dapat menjadi referensi baru dalam mendidik anak.

Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memeberikan pemahaman dan pengetahuan yang baru bagi para orang tua dalam mendidik anak-anaknya sehingga anak-anak dapat menjadi anak yang berbudi pekerti dan memiliki tata krama yang baik. Seperti kata  Master Cheng Yen dalam kata perenungannya, ”Pendidikan anak adalah mengajarkan tata krama, mengasuh budi pekerti, menunjukkan jalan dan memandu mereka ke arah yang benar”.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Memahami Pola Anak Asuh Zaman Now

Memahami Pola Anak Asuh Zaman Now

03 Desember 2019

Minggu, 24 November 2019, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Sebanyak 64 orang mengikuti kegiatan ini. Kegiatan yang dimulai pada Pukul 09.00 WIB.

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -