Memaknai Akar Semangat Tzu Chi
Jurnalis : Ciu Yen (He Qi Utara 2), Fotografer : Ciu Yen, Teksan Luis, Ivan Darren (He Qi Utara 2)Talk show Misi Amal dalam Training Abu Putih ke-1 tahun 2017 ini menghadirkan nara sumber Anna Tukimin, Liwan, Nhoer dengan dipandu oleh moderator Lo Hok Lay.
Pada Minggu, 13 November diadakan kegiatan Training Relawan Abu Putih pertama tahun 2017 yang bertempat di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk. Kegiatan training ini mengusung tema “menyadari berkah, menghargai berkah, dan menciptakan berkah kembali ” yang bertujuan untuk selalu mengingatkan bahwa roda kehidupan ini terus berputar beriringan dengan berjalannya waktu dan hendaknya kita dapat selalu menyadari berkah. Dalam kegiatan ini juga tercatat sebanyak 86 relawan yang mengikuti training kali ini.
Berkah tersebut tercermin dari pelaksanaan Misi Amal yang menjadi akar dari Tzu Chi. Yayasan Buddha Tzu Chi merupakan sebuah wadah yang melalui misi amalnya dapat menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Sesungguhnya saat membantu orang lain kita juga sedang membantu diri sendiri karena kita telah diberikan sebuah kesempatan untuk melakukan kebajikan.
Sebanyak 86 relawan mengikuti Training Abu Putih ke-1 tahun 2017 di Aula Jing Si PIK, Jakarta Utara.
Hal itulah yang dirasakan oleh Anna Tukimin, salah satu relawan Tzu Chi yang telah berkecimpung di Misi Amal selama 12 tahun. “Saat melakukan survei kasus kita melihat orang-orang yang menderita, lalu kita bantu. Melihat perubahan pasien dari awal hingga akhirnya pasien tersebut dapat tersenyum kembali, saya merasa sangat bersyukur. Terlebih lagi saat pasien tersebut dapat bersumbangsih kembali untuk masyarakat dengan ikut bergabung ke dalam barisan relawan Tzu Chi, rasanya sangat bahagia,” ungkap Anna Tukimin dalam sesi talk show kegiatan tersebut.
Semangat Anna Tukimin sungguh patut di contoh karena tidak pernah terpikir untuk berhenti atau pun merasa lelah setelah menjalani Misi Amal selama 12 tahun. Ia pun mengungkapkan, banyak sekali pembelajaran kehidupan yang di peroleh melalui kasus di misi amal. “Misi Amal itu menarik karena saat ikut dalam kegiatan, kita bisa merasakan hidup lebih berarti dan bermanfaat. Kita pun dapat belajar serta membantu orang lain,” tambahnya.
Pada kesempatan ini relawan mempelajari tata krama budaya humanis Tzu Chi yang selalu diterapkan dalam setiap kegiatan.
Tanpa menghadapi suatu masalah, kebijaksanaan tidak akan bertumbuh kembang. Kebijaksanaan adalah hasil tempaan dalam menghadapi hubungan antar manusia dan mengatasi permasalahan. Bilamana kita berusaha menghindar dari kenyataan, menjauhkan diri dari hubungan antar manusia dan menghindari masalah, maka kebijaksanaan tidak akan dapat tumbuh.
Dengan tulus bersumbangsih demi masyarakat, kita dapat melihat langsung penderitaa serta segala aspek permasalahan kehidupan dari para penerima bantuan di Tzu Chi. kita pun akhirnya dapat menyadari berkah, sehingga kebijaksanaan pun bertumbuh.
Semangat relawan Cianjur
Momen training kali ini pun menjadi berkah tersendiri bagi relawan di Cianjur, meskipun harus menempuh perjalanan yang cukup jauh yakni sekitar 6-7 jam perjalanan tidaklah memudarkan semangat dari 11 relawan dari Cianjur yang hadir hari dalam kegiatan ini.
Menurut Atat Sutardi Sopandi, salah satu relawan Cianjur yang mengikuti kegiatan ini, perkembangan relawan di Cianjur saat ini memang belum signifikan karena sosialisasi tentang Tzu Chi belum menyebar di wilayahnya.
Semangat Dana Kecil Amal Besar ditunjukkan melalui peragaan isyarat tangan Celengan Bambu.
“Saya pikir perlu waktu untuk mensosialisasikan Tzu Chi ke masyarakat Cianjur. Saat ini upaya yang kami lakukan adalah dengan mengajak mereka ikut terlibat langsung ke dalam kegiatan-kegiatan sosial yang diadakan oleh Tzu Chi,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, pelatihan seperti ini dirasakan sangat penting dan bermanfaat karena mendapatkan suatu bekal yang nantinya dapat diterapkan kembali di Cianjur karena, pelatihan ini dapat menjadi pintu gerbang bagi relawan untuk terus berjalan di jalan bodhisatwa.