Memaknai Bulan Tujuh Penuh Berkah

Jurnalis : Zoe Cerlynn Xu (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly Clara, Vincent, Calvin, Mie Li (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)


Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan sosialisasi Bulan Tujuh Penuh Berkah. Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat Karimun untuk memaknai dengan baik bulan tersebut.

Menurut tradisi kuno, bulan tujuh (penanggalan lunar) adalah bulan untuk melepas ruh ke dunia dari penderitaaan di neraka dan menghormati para leluhur. Tetapi beberapa pandangan masyarakat umum bulan tujuh ini bukanlah bulan dimana ruh-ruh tersebut kembali ke dunia manusia. Melainkan bulan tujuh ini sendiri adalah bulan yang penuh berkah sehingga masyarakat disarankan untuk bervegetaris, mencintai bumi, dan membalas budi luhur orang tua ataupun leluhur dengan cara pelimpahan jasa.

Kemudian pada Minggu, 29 Juli 2018, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan sosialisasi Bulan Tujuh Penuh Berkah, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Tanjung Balai Karimun untuk bervegetarian dan mengurangi penggunaan sampah plastik agar bumi yang kita tinggal ini selalu sehat. Bayangkan kalau manusia sakit saja biasanya merasa tidak nyaman, sama halnya dengan bumi yang kita huni saat ini, kalau sudah tercemar (sakit) maka pasti akan merasakan tidak nyaman (Pemanasan Global). Untuk tema Bulan Tujuh Penuh Berkah tahun ini adalah “爱地球 很簡單 135” yang artinya 1筷省水 (Satu Sumpit Menghemat Air),  3 (makanan vegetarian ada 3 baik), 随身5(Membawa 5 Mustika).


Wiyzhien selaku pembawa materi menjelaskan tema sosialisasi Bulan Tujuh Penuh Berkan tahun ini yang berjudul “爱地球 很簡單 135”.

Kegiatan sosialisasi ini pun dimulai dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen dan melantunkan Gatha Pendupaan. Setelah itu, para partisipan diajak untuk menonton tayangan Lentera Kehidupan yang bertema “Menginspirasi Orang-orang, Menapaki Jalan Kebajikan.” Dalam tayangan tersebut, Master Cheng Yen berharap agar insan Tzu Chi dapat menginspirasi orang-orang agar bisa sepaham, sepakat, dan menapaki Jalan Bodhisatwa bersama. Meski tidak bisa melihat hasilnya dalam waktu singkat, hal ini tetap harus dijalankan dengan segenap hati dan tenaga.

Setelah itu, Wiyzhien selaku pembawa materi menjelaskan perihal tentang Bulan Tujuh Penuh Berkah kepada para partisipan. “Bulan tujuh bulan hantu?” tanya Wiyzhien kepada partisipan. “Bulan tujuh adalah bulan penuh berkah, bulan suka cita, bulan berbakti, dan bulan balas budi,” jawab Wiyzhien menyambung pertanyaannya. Seusai materi, untuk menghangatkan suasana kegiatan, para partisipan pun disuguhkan sebuah drama singkat yang diperankan oleh para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. “Tujuan dari drama itu, kita ingin menghimbau masyarakat agar tidak memakai barang yang sekali pakai. Kalau bisa kita bawa sendiri barang yang bisa dipakai berkali-kali setiap hari, seperti kita membawa mangkok sendiri, gelas, dan perlengkapan makan sendiri, serta membawa sapu tangan jangan pakai tisu,” ujar Susi, salah satu pemeran drama. Barang-barang seperti tisu, sedok plastik, ataupun kantong plastik adalah barang-barang yang  tidak bisa didaur ulang dan sangat sulit terurai sehingga dapat mengotori bumi dan mencemari lingkungan. Dalam kegiatan sosialisasi Bulan Tujuh Penuh Berkah kali ini juga disampaikan kepada relawan mengenai kebiasaan 153.


Untuk menghangatkan suasana, para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun  membawakan sebuah drama yang sesuai dengan tema “爱地球 很簡單 135”. 

Kebiasaan 135 ini pun mengajarkan bagaimana sebagai relawan Tzu Chi harus tau cara menghemat air supaya tidak ada lagi pemborosan air, dan air yang kita gunakan bisa bermanfaat kembali. Misalnya untuk  bekas cucian bisa digunakan untuk  membersihkan toilet sedangkan air bekas cucian beras bisa digunakan untuk menyiram tanaman.

Bervegetarian juga diajarkan dalam kebiasaan 135 karena sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Berpola hidup vegetarian bisa mengurangi resiko penyakit berat seperti resiko penyakit kanker, resiko diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas serangan jantung, dan lainnya. “Vegetarian itu membuat sehat, badan menjadi gemuk bukan karena lemak. Selain itu, vegetarian juga lebih murah sehingga bisa menghemat pengeluaran,” ungkap Mesinta, salah satu relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Dan yang terakhir disampai dalam sosialisasi kali ini adalah membawa 5 mustika. Hal ini artinya kita harus selalu membawa peralatan makan, tas ramah lingkungan, sapu tangan, dan hal-hal lainnya untuk mengurangi sampah serta menjaga kebersihan bumi dari barang-barang yang tidak bisa didaur ulang ataupun barang-barang yang sulit terurai.


Arpina (37), salah satu partisipan yang terinspirasi dari kegiatan sosialisasi Bulan Tujuh Penuh Berkah.

Setelah mendengar materi tentang 135, beragam komentar dan tanggapan pun dilontarkan oleh para partisipan yang mengikuti kegiatan ini. “Kebiasaan yang telah saya ubah yaitu selalu membawa kotak makan dan botol air, kebiasaan lain yang ingin saya perbaiki lagi itu membawa tas kain agar dapat mengurangi penggunaan kantong dan juga menghemat air,” ungkap susi, salah satu peserta. Sama halnya dengan Arpina yang mengungkapkan tanggapannya setelah ikut kegiatan sosialisasi Bulan Tujuh Penuh Berkah ini. “Saya terinspirasi untuk membawa bekal makanan sendiri dari rumah,” ujarnya.

Semoga dengan diadakan kegiatan sosialisasi ini, kita semua dapat mengingat kembali makna dari Bulan Tujuh Penuh Berkah yang sesungguhnya. Sehingga kita semua dapat membalaskan budi kepada kedua orang tua, serta kita bisa mengubah kebiasaan yang buruk menjadi kebiasaan yang lebih baik sesuai dengan materi 135 yang telah disampaikan.


Ketua Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Sukmawati juga ikut memberikan  materi dengan menggunakan alat bantu berupa beberapa mainan sayuran dan kantong buatan tangan untuk mengurangi pencemaran Bumi.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Membuang Mitos Bulan Hantu

Membuang Mitos Bulan Hantu

22 September 2014 Mitos bahwa bulan tujuh penanggalan Imlek adalah bulan hantu sudah lama dipercayai oleh masyarakat etnis Tionghoa. Hal ini yang mendasari Kantor Penghubung Tzu Chi di Kota Tebing Tinggi untuk menggelar acara doa bersama pada tanggal 7 September 2014 di Sekolah Djuanda.
Menjauhi Takhayul tentang Bulan Tujuh Lunar

Menjauhi Takhayul tentang Bulan Tujuh Lunar

19 Agustus 2016
Relawan He Qi Pusat menggelar acara Bulan Tujuh Lunar Penuh Berkah untuk memberikan pemahaman yang benar tentang Bulan Tujuh. 110 orang mengikuti kegiatan ini.
Bulan Tujuh Penuh Berkah: Bulan Bakti dengan Membasuh Kaki Orang Tua

Bulan Tujuh Penuh Berkah: Bulan Bakti dengan Membasuh Kaki Orang Tua

25 Agustus 2022

Dalam rangka Bulan Tujuh Penuh Berkah, relawan Tzu Chi Makassar mengadakan kegiatan basuh kaki dan persembahan teh kepada orang tua. Kegiatan ini dihadiri oleh 59 relawan dan tamu.

Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -