Memaknai Semangat Celengan Bambu
Jurnalis : Yuliati , Fotografer : Yuliati
Senyum bahagia para karyawan Hotel Borobudur setelah menerima celengan bambu Tzu Chi. Mereka bisa bersumbangsih untuk membantu sesama yang membutuhkan.
Berawal dari jodoh peluncuran buku kata perenungan Master Cheng Yen pada Februari lalu, kini Tzu Chi menjalin jodoh kembali dengan pihak manajemen Hotel Borobudur untuk melakukan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi. “Pada saat peluncuran (buku kata perenungan Master Cheng Yen) kita ngobrol-ngobrol (celengan bambu) dengan pengurus dan relawan, dan ada ide (sosialisasi) kenapa tidak kita lakukan. Potensi karyawan di sini banyak dan banyak yang berminat jadi kita adakan pengenalan ini,” tutur Priyanto, Director of Human Resource. Selasa, 15 April 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi bersama-sama memberikan pemahaman tentang misi amal Tzu Chi kepada 52 karyawan Hotel Borobudur.
Sebanyak 52 karyawan yang ikut serta dalam sosialisasi ini merupakan mereka yang memiliki cinta kasih yang sangat luar biasa. Mereka datang rata-rata belum mengenal dan memahami terhadap misi Tzu Chi. “Awalnya mereka (karyawan) memang pada agak skeptis karena tidak tahu, tapi setelah mendengar sendiri pemaparan dari relawan, para karyawan terlihat antusias,” ungkap Priyanto sumringah. Bahkan tidak jarang dari para karyawan yang meminta celengan bambu lebih dari satu. Sebanyak 68 celengan bambu telah berhasil dibagikan kepada para karyawan. “Mudah-mudahan ini menjadi momen untuk berkontribusi terhadap kegiatan yang baik ini,” ucap Priyanto. Lima puluh dua karyawan bukan jumlah yang besar, karena pada dasarnya Hotel Borobudur sendiri memiliki ribuan karyawan. Priyanto menuturkan jumlah karyawan Hotel Borobudur yang permanen mencapai sekitar 800 orang dan karyawan harian sebanyak sekitar 500 orang. “Ke depan kita akan schedule-kan lagi (sosialisasi) supaya mereka bisa mendengar langsung dari sumbernya (Tzu Chi),” ujarnya.
Sebanyak 52 karyawan mengikuti sosialisasi misi amal Tzu Chi di salah satu ruangan Hotel Bodorbudur pada tanggal 15 April 2014.
Priyanto, Director of Human Resourse mengaku senang dengan respon positif para karyawannya. Bahkan ada yang meminta celengan lebih dari satu.
Salah satu peserta, Kresna Pramana Putra dengan perhatian mendalam mencermati kalimat per kalimat penjelasan dari relawan untuk mengenal dan memahami tentang misi amal Tzu Chi. Meskipun ini baru kali pertama mengenal Tzu Chi, namun ia langsung tersentuh akan kegiatan yang telah dilakukan Tzu Chi. Baginya Tzu Chi merupakan organisasi sosial kemanusian tinggi. “Tingkat kepeduliannya sangat tinggi dan bersifat universal,” ungkap Kresna. Bukan hanya itu, Kresna juga mengaku bahwa apa yang ia ikuti selama lebih kurang dua jam sosialisasi memberikan kesan tersendiri baginya. “Ini sangat berarti dan bermanfaat buat saya, keluarga saya, juga lingkungan sekitar. Apalagi (sosialisasi) juga sudah diberikan kepada anak-anak sekolah untuk melakukan amal,” kata karyawan departemen Kitchen, Food Preparation. “Karena amal itu sangat penting juga bermanfaat menolong mereka yang membutuhkan,” tambahnya.
Semua para karyawan mengisi form yang diberikan setelah pengambilan celengan bambu Tzu Chi.
Kresna (baju putih) turut memperagakan bahasa isyarat tangan "Satu Keluarga" usai sosialisasi misi amal Tzu Chi.
Melihat pentingnya berbagi kasih dengan orang lain yang membutuhkan, Kresna merasa tersentuh hati dan ia pun meminta dua celengan bambu sekaligus. “Yang satu saya berikan ke ayah, karena ayah juga di bagian pariwisata sehingga bisa diberikan informasi dan bisa mengajak yang lainnya,” aku pria 25 tahun ini. Ia berharap ayahnya yang juga merupakan koki di salah satu hotel yang berbeda di Jakarta juga bisa memberikan informasi tentang semangat celengan bambu Tzu Chi. Semangat Kresna dalam melakukan kebajikan setiap hari membuatnya ingin setiap bulan untuk mengumpulkan celengan bambu yang dimilikinya. “Celengan bambu tidak perlu menunggu tiga bulan karena kalau memang sudah penuh dalam satu bulan bisa dikumpulkan, cuma sudah ada ketentuan dari manajemen seperti ini ya tidak apa-apa,” ucap Kresna sambil tersenyum.
Kresna mengaku hasil kumpulan cinta kasih yang terhimpun dalam celengan bambu berguna bagi sesama manusia. Selain melatih melakukan kebajikan setiap hari juga bisa memberikan manfaat bagi sesama yang membutuhkan. “Supaya mendapatkan amal juga bagi diri kita dan sangat berguna bagi mereka yang membutuhkan bantuan dari kita,” ungkap pria asal Pondok Gede, Bekasi ini. Bahkan ia sendiri mengaku tertarik untuk menjadi relawan Tzu Chi setelah mendengar penjelasan tentang kiprah Tzu Chi dalam amal sosialnya selama ini.
Artikel Terkait
Berkah dan Cinta Kasih Yang Berkelanjutan
30 Januari 2018Gemerencing Celengan Bambu
19 Agustus 2015Menumbuhkan kepekaan sosial kepada generasi muda merupakan satu cara efektif untuk membangun kebersamaan di masyarakat. Hal inilah yang dilakukan Sekolah Dharma Budi Bhakti di Sunter, Jakarta Utara yang terus mengajak muridnya bersumbangsih melalui celengan bambu Tzu Chi pada 14 Agustus 2015.