Memanfaatkan Waktu dan Kesempatan

Jurnalis : Christine Desyliana, Fotografer : Rudy Darmawan ; Christine Desyliana
 
 

fotoSerius tetapi santai, itulah yang dirasakan oleh para relawan yang hadir dalam bedah buku yang dibawakan oleh Rosa Shijie.

Setiap orang mempunyai kegiatan sehari-hari dalam hidupnya, begitupun dengan 30 relawan Tzu Chi yang hadir dalam kegiatan Bedah Buku pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2011 pukul 18.30 WIB bertempat di Sekretariat He Qi Barat, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng Jakarta Barat. Namun, para relawan tetap hadir dalam acara bedah buku, senada seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi, “Dalam kehidupan ini kita harus senantiasa beraktivitas, jangan menyia-nyiakan waktu dengan hidup tanpa tujuan. Kita harus mengembangkan kebijaksanaan dan kemampuan untuk menciptakan berkah bagi masyarakat.”

 

Antusiasme dan semangat dari wajah tiap relawan tetap terlihat walaupun mereka baru saja sehabis menghadapi kemacetan lalu lintas dan bahkan ada yang belum sempat makan malam. Namun semua itu tak memudarkan keinginan mereka untuk mengembangkan kebijaksanaan melalui kegiatan Bedah Buku yang dibawakan oleh Rosa Shijie, seorang relawan yang telah lama aktif di Tzu Chi.

Sebelum acara dimulai, Wida Shijie dengan cekatan mempersilahkan setiap peserta yang hadir untuk mencicipi bihun goreng vegetarian dan makanan ringan berupa pisang goreng coklat manis agar dapat sedikit menghilangkan rasa lapar dan rasa lelah yang dirasakan oleh para peserta. Tepat pukul 19.00 WIB, kegiatan diawali dengan para peserta yang melakukan penghormatan kepada Master Cheng Yen, menyanyikan lagu Mars Tzu Chi, dan membaca 10 Sila Tzu Chi.

Setelah penghormatan itu, Rosa Shijie bertanya kepada semua peserta, ”Are you happy?“ Dengan semangat serta senyum menghiasai wajah, para peserta menjawab, “I am happy.” Lantas tanpa diminta, semua peserta dengan sendirinya sudah mengeluarkan buku catatan dan buku yang berjudul Master Cheng Yen, Teladan Cinta Kasih Bab 10 Halaman 164. Sungguh suasana bedah buku ini terasa sangat kompak dan menyenangkan.

foto  foto

Keterangan :

  • Sambil mencatat beberapa hal penting para relawan ini menyimak penjelasan yang disampaikan oleh Rosa Shijie. (kiri)
  • Seusai bersantap malam, para relawan ini mengikuti kegiatan bedah buku dan berharap akan menambah wawasan dan kebijaksanaan yang dimiliki. (kanan)

Bab dalam buku ini diawali dengan Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi “Kebijaksanaan adalah dorongan internal yang baik dan berbudi luhur. Hal ini menunjukkan kecakapan seseorang untuk membedakan kebaikan dari kejahatan. Dan hal ini dapat dilihat dalam kemampuannya untuk memisahkan yang benar dari yang salah.”

Bagi beberapa peserta, kata perenungan itu bisa sangat mendalam dan bagi beberapa peserta lain juga kurang dapat dimengerti. Tetapi Rosa Shijie mampu menjelaskan makna dari kata perenungan itu dengan bahasa sehari-hari yang sangat sederhana sembari diselingi oleh canda tawa yang membuat para peserta tertawa terbahak-bahak. Meski diselingi canda tawa, setiap peserta tetap dapat serius mencatat intisari dan informasi yang mereka peroleh ke dalam buku catatan masing-masing agar nanti dapat dipelajari kembali.

Saat itu, setiap peserta mendengarkan dan menyimak dengan seksama setiap penjelasan, seolah-olah tidak ingin menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang baik ini untuk mengembangkan kebijaksanaan. Hal itu seperti bentuk nyata dari Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi, “Jangan biarkan waktu berlalu dengan sia-sia, lakukan kewajiban dengan langkah yang mantap.”

Rosa Shijie tak lupa memberikan kesempatan kepada setiap peserta yang hadir untuk mengungkapkan pendapat mereka atas isi dari buku Teladan Cinta Kasih dan kadang bertanya untuk memastikan apakah setiap peserta dapat mengerti isi buku sehingga mereka dapat memperluas wawasan dan menyerap kebijaksanaan Master Cheng Yen ke dalam diri masing-masing. Para peserta yang juga merupakan relawan Tzu Chi begitu merespon setiap pertanyaan dan kesempatan yang diberikan oleh Rosa Shijie. Bahkan kadang kala mereka juga bertanya jika masih ada yang kurang dimengerti.

foto  foto

Keterangan :

  • Para peserta yang juga merupakan relawan Tzu Chi ini begitu merespon setiap pertanyaan dan kesempatan yang diberikan oleh Rosa Shijie. Bahkan kadang kala mereka juga bertanya jika masih ada yang kurang dimengerti. (kiri)
  • Rosa Shijie membawakan materi dengan sangat lugas, sederhana, aktraktif, serius namun santai, dan tetap memperhatikan budaya humanis yang merupakan ciri khas setiap relawan Tzu Chi. (kanan)

“Ingin memperbaiki kekurangan yang ada pada diri kita, terlebih dulu harus belajar dari contoh baik yang dapat diteladani dan harus yakin pada ajaran orang bijak.” Isi dari Kata Perenungan itu tercermin pada setiap peserta yang hadir karena terlihat sekali mereka “haus” akan filosofi kehidupan dan dharma universal menurut sisi pandang Tzu Chi. Para peserta juga ingin mengembangkan diri agar dapat menjadi seorang relawan yang mengerti ajaran Master Cheng Yen yang merupakan pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi.

Satu yang tak dapat dihindari, waktu pun mengakhiri acara bedah buku ini. Tepat pukul 20.30 WIB, Rosa Shijie menutup kegiatan bedah buku meski di wajah para peserta masih terlihat kekurangpuasan. Tetapi mereka dapat mengendalikan rasa tak puas tersebut karena mereka akan bertemu dengan Rosa Shijie kembali pada 2 minggu yang akan datang di waktu dan tempat yang sama.

Memang sungguh menyenangkan kegiatan bedah buku Tzu Chi yang dibimbing oleh Rosa Shijie ini, apalagi para peserta juga begitu bersemangat dan antusias dalam mengikutinya. Belum lagi pembicaranya juga sangat menguasai materi. Pembicara membawakan materi dengan sangat lugas, sederhana, aktraktif, serius namun santai, dan yang terpenting adalah ia tetap memperhatikan budaya humanis yang merupakan ciri khas setiap relawan Tzu Chi. Semoga hal yang bermakna ini juga dapat dinikmati oleh orang lain yang belum pernah mengikuti kegiatan bedah buku Tzu Chi.

  
 

Artikel Terkait

Bantuan untuk Korban Banjir Tanjung Morawa

Bantuan untuk Korban Banjir Tanjung Morawa

24 November 2022

Relawan Tzu Chi Medan turun langsung memberikan bantuan bagi warga yang terdampak banjir di Tanjung Morawa. Total 350 kg beras, telur, dan minyak.

Membangun Rasa Kepedulian Sosial Melalui Donor Darah

Membangun Rasa Kepedulian Sosial Melalui Donor Darah

28 Desember 2022

Dalam menjalankan misi kesehatan, relawan Tzu Chi di Tanjung Batu bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kecamatan Kundur mengadakan donor darah, Minggu 18 Desember 2022. 

Paket Cinta Kasih Lebaran Bagi Warga Jelutung, Jambi

Paket Cinta Kasih Lebaran Bagi Warga Jelutung, Jambi

15 April 2024

Dalam rangka menyambut Idul Fitri 1445 Hijrah, Tzu Chi Jambi mengadakan baksos pembagian paket sembako di sekitar lingkungan pembangunan gedung Kantor Tzu Chi Jambi. Paket berisi beras, tepung, biskuit, sirup, dan susu.

Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -