Memanfaatkan Waktu dan Ruang dengan Baik

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto

fotoTim Medis Tzu Chi mengobati para pemudik dengan tulus dan senyum sumringah, berharap para pemudik dapat pulang ke kampung halamannya dengan sehat dan selamat.

 

Master Cheng Yen berkata, “Anda tidak punya hak atas hidup Anda, tetapi hanya memiliki hak guna.” Hal ini karena tubuh hanyalah sebuah perpaduan besar dari empat unsur, yakni tanah (yang menyusun kulit, daging, urat dan tulang), air (darah dan liur), api (suhu tubuh), dan angin (nafas), maka satu-satunya jalan untuk membuatnya penuh makna adalah dengan mendayagunakan kapasitasnya semaksimal mungkin.

 

 

Dengan demikian, kita akan senantiasa bersukacita dan nyaman bahkan ketika kita tiba pada perhentian akhir dalam kehidupan.

Pada tanggal 26 Agustus 2011, insan Tzu Chi mengadakan pengobatan kesehatan gratis di Stasiun Kereta Api Senen, Jakarta Pusat, bagi para pemudik yang ingin pulang ke kampung halamannya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Kegiatan ini juga dibantu oleh tiga orang  perawat dan seorang dokter dari Tzu Chi Internasional Medical Association (TIMA). Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 siang. Ketika posko pengobatan gratis telah didirikan, satuper satu orang mulai berdatangan untuk berobat.

Bagi yang ingin memeriksakan diri, mereka harus mendaftarkan diri terlebih dahulu di bagian pendaftaran. Setelah mendaftar, mereka akan diperiksa tekanan darahnya dan diperiksa lebih lanjut oleh dokter. Bila sudah diperiksa oleh dokter, pasien akan diberikan obat untuk sementara. “Rata-rata pemudik yang datang mengikuti kegiatan pengobatan kesehatan gratis ini mengeluhkan mengenai penyakit pilek, pusing dan asma yang kumat,” ujar Dokter Suryono, yang telah bergabung di Tim Medis Tzu Chi sejak tahun 1993 ini.  

foto  foto

Keterangan :

  • Para pemudik mulai berdesakan untuk masuk ke dalam kereta, bersiap untuk pulang merayakan hari raya Lebaran bersama keluarga di kampung. (kiri)
  • Menjelang lebaran, jumlah penumpang di Stasiun Kerata Api senen makin hari makin bertambah. (kanan)

Dalam kegiatan pengobatan kesehatan gratis ini, tidak hanya pemudik yang datang berobat, tetapi juga pedagang di Stasiun Senen memanfaatkan kesempatan ini untuk memeriksakan kondisi tubuh mereka. Salah satunya Kartini, pedagang asongan yang menyediakan jasa penukaran uang untuk pemudik yang belum sempat menukarkan uangnya. ”Kalau ramai, biasanya saya bisa menukarkan hingga 50 juta rupiah dalam sehari. Tetapi untuk hari ini, 10 juta pun tidak sampai. Mungkin karena pada bulan Juli kemarin orang-orang pada daftar sekolah untuk anak mereka,” ujar Kartini, ibu lima anak yang tinggal di Klender ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Pengobatan gratis ini juga dimanfaatkan oleh Kartini, pedagang asongan di Stasiun KA Senen yang menderita radang tenggorokan(kiri)
  • Para relawan mengajak para pemudik yang kurang sehat (kurang enak badan) untuk berobat di pengobatan kesehatan gratis Tzu Chi.(kanan)

Kartini memanfaatkan pengobatan kesehatan gratis ini untuk menyembuhkan radang tenggorokan yang dialaminya. ”Suara saya lagi habis, udah satu minggu ini nggak berobat. Biasa kalo berobat di Puskesmas bisa makan waktu lama banget, bahkan bisa seharian. Saya kan mau jualan, untung ada pengobatan kesehatan gratis di sini, lumayan dapat antibiotik untuk radang saya,” jelas Kartini.

“Kegiatan pengobatan kesehatan gratis di Stasiun Senen merupakan kegiatan yang pertama kalinya. Bila kegiatan pengobatan gratis di bulan Ramadan ini dirasakan sangat efektif, kemungkinan pada tahun depan akan diadakan kembali dengan tempo waktu yang lebih panjang,” jelas Rudi Suryana Shixiong yang juga turut membantu menyebarkan tips mudik cerdas kepada para pemudik. “Kegiatan ini juga boleh dikatakan bersifat tanggap darurat, jika ada salah seorang pemudik  yang mengalami sakit yang serius akan kita bantu, bahkan bila perlu dirujuk, akan kita ke arahkan ke RSPAD Gatot Subroto,” jelas Rudi Shixiong.  

Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Kehidupan tidak akan berlalu sia-sia bila kita menggenggam dan memanfaatkan waktu dan ruang  dengan baik, serta menghargai hubungan antar manusia.”

  
 

Artikel Terkait

Bersatu Hati untuk Bersumbangsih

Bersatu Hati untuk Bersumbangsih

05 November 2018
Selama 2 hari, tepatnya tanggal 3 dan 4 November 2018, sekitar 200 relawan Tzu Chi yang terbagi dalam 50 tim terjun ke 9 pasar dan 7 mal untuk menggalang hati dan dana dari masyarkat Kota Batam.
Kelas Kata Perenungan Kunjungi Panti Asuhan Berkat Tangan Kasih

Kelas Kata Perenungan Kunjungi Panti Asuhan Berkat Tangan Kasih

13 November 2023

Murid Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) Tzu Chi cabang Medan Mandala mengunjungi Panti Asuhan Berkat Tangan Kasih pada Minggu, 29 Oktober 2023. Kunjungan kasih ini untuk membina kebersamaan, menumbuhkan rasa syukur dan berbagi. 

Sukacita Bersama Menyambut Natal di Makassar

Sukacita Bersama Menyambut Natal di Makassar

11 Desember 2019

Tzu Chi Makassar bekerja sama dengan Gereja Paroki Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga Mamajang menggelar perayaan Natal. Dalam perayaaan kali ini juga diadakan pembagian bingkisan kepada 10 Rukun atau 184 umat gereja yang beralamat di Jl. Serigala, Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -