Memanfaatkan Waktu untuk Bersumbangsih

Jurnalis : Ruth Putryani Saragih (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Handi Senjaya, Yudha Aria Putra, Choirul Aziz, Sikap Ginting, Perwita Jaka W (Tzu Chi Sinar Mas)

Relawan konsumsi dengan penuh semangat melayani pasien, keluarga pasien, dan relawan lainnya menyajikan makanan pada baksos kesehatan yang digelar di Lapangan Kodim 1015 Sampit, Kalimantan Tengah.

“Jangan biarkan waktu berlalu dengan sia-sia. Gunakanlah setiap detik untuk berbuat kebajikan. Hal ini tidak saja membuat kita merasa bahagia, tapi juga membuat kita merasa bebas tanpa beban dalam menjalin hubungan baik dengan semua orang. Inilah upaya untuk memperoleh berkah dan kebijaksanaan dalam pelatihan diri.” Kata Perenungan Master Cheng Yen ini direalisasikan di dalam kehidupan seorang Rosmin Surbakti, seorang relawan yang sekaligus adalah Koordinator Konsumsi Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas.

Sejak pukul 23.00 hingga 02.00 dini hari, Rosmin bersama relawan konsumsi lainnya bergegas ke pasar untuk berbelanja bahan-bahan makanan. Ribuan butir telur, ratusan kilogram beras, ratusan ikat sayur-sayuran dibeli untuk memenuhi kebutuhan makan para pasien dan relawan dalam kegiatan bakti sosial kesehatan yang digelar oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas di lapangan Kodim 1015 Sampit, Kalimantan Tengah selama lima hari, tanggal 24-28 Februari 2016.

Usai berbelanja dan memastikan seluruh kebutuhan konsumsi cukup, para relawan kembali ke penginapan untuk beristirahat. Setiap jam 04.00 dini hari, para relawan konsumsi sudah mulai beraktivitas di dapur, sehingga jam 6 pagi seluruh makanan sudah bisa disajikan. “Dua jam waktu yang diperlukan untuk menyiapkan konsumsi. Kenapa harus jam 6 biar tidak ada pasien yang kecewa juga kelaparan. Kasian kalau ada yang lokasi rumahnya jauh dari tempat baksos,” tutur Rosmin.

Rosmin Surbakti, koordinator relawan konsumsi mengaku bahagia memperoleh kepercayaan dan tanggung jawab di tim konsumsi.


Tim konsumsi bersatu hati memberikan pelayanan konsumsi setiap harinya selama baksos.

Meski waktu untuk  istirahat dan tidur terbilang kurang, namun Rosmin mengaku senang melakukan pekerjaan ini. Diberi kepercayaan dan tanggung jawab untuk menjadi koordinator konsumsi merupakan suatu kebanggaan untuk dirinya. Jika masakan untuk disajikan kepada sepuluh orang saja, maka tampaknya tidak akan ada masalah. Namun bayangkan jika masakan dihidangkan kepada ribuan orang, tentu hanya orang-orang yang memiliki keahlian saja yang bisa mengatasinya, dan Rosmin mampu melalui semua itu.

Menurut Rosmin, walaupun dipandang sulit namun berkat kerjasama dari para pihak, baik insan Tzu Chi Sinar Mas dan dibantu dengan Persatuan Istri TNI maka segalanya menjadi ringan. Dalam sehari, relawan di bagian konsumsi memasak besar tiga kali dalam sehari, diantaranya untuk sarapan, makan siang, dan makan malam. Tentu ini bukanlah sebuah pekerjaan mudah.

Dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya tanpa ada yang disia-siakan, maka hasilnya pun akan memuaskan. Begitulah yang dilakukan oleh Rosmin dan relawan lainnya di konsumsi. Pekerjaan seakan tiada henti, namun jika dapat menggunakan waktu dengan baik, maka pekerjaan pasti akan lebih mudah dan lebih ringan. Dalam bakti sosial operasi katarak kali ini, tidak ada satupun pasien maupun relawan yang mengeluh kekurangan makanan. Artinya kerja keras Rosmin dan timnya di bidang konsumsi terbayarkan dengan kebahagiaan yang menikmatinya.


Artikel Terkait

Kasih Sayang Anak untuk Orang Tua

Kasih Sayang Anak untuk Orang Tua

07 Maret 2016
Kasih sayang seorang anak akhirnya membawa sang ibu yang menderita katarak untuk menerima pengobatan melalui Bakti Sosial Operasi Katarak Tzu Chi Sinar Mas yang diadakan di Sampit, Kalimantan Tengah, 25-27 Februari 2016.
Kembali Melihat dengan Penuh Cinta Kasih

Kembali Melihat dengan Penuh Cinta Kasih

16 September 2014

Tujuan bakti sosial operasi katarak ini adalah meringankan beban para pasien yang masih kesulitan dalam biaya. Dengan mata yang sehat, diharapkan dapat menunjang kehidupan pasien sehari-harinya dan meningkatkan perekonomian keluarga.

Mengasihi Terhadap Sesama

Mengasihi Terhadap Sesama

17 Juni 2014 Bagi masyarakat yang kurang mampu tentu hal ini sangat membebani untuk membiayai operasi katarak, jangankan untuk operasi, untuk biaya sehari-hari pun sulit didapatkan. 
Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -