Memantapkan Langkah dalam Barisan Tzu Chi

Jurnalis : Listania (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Rayden Fernandez (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Pada Minggu, 16 Februari 2025, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan kegiatan Pelatihan Abu Putih dengan tema “Semangat Melangkah di Jalan Bodhisatwa.”

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan Pelatihan relawan Abu Putih pada 16 Februari 2025 di kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Dengan tema “Semangat Melangkah di Jalan Bodhisattva,” acara ini dihadiri oleh 54 orang relawan yang penuh semangat dan antusiasme.

Kegiatan dimulai dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen, dilanjutkan dengan menyanyikan Mars Tzu Chi dan pembacaan 10 Sila Tzu Chi. Pada awal pelatihan, para relawan disuguhkan tayangan video ceramah Master Cheng Yen berjudul “Mewariskan Semangat Tzu Chi dan Meneruskan Jalinan Jodoh Baik.”

Pada video tersebut, Master Cheng Yen mengajak para relawan untuk berbagi kisah dan pengalaman hidup guna menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam misi amal kemanusiaan sebagai Bodhisattva dunia. Master Cheng Yen juga mengingatkan bahwa dunia ini adalah ladang pelatihan Bodhisattva, dan yang terpenting di Tzu Chi adalah ladang pelatihan diri.

Menguatkan Niat di Jalan Bodhisatwa
Memasuki sesi inti pelatihan, materi “Semangat Melangkah di Jalan Bodhisatwa” disampaikan oleh Rahmat Hartato, relawan Komite Tzu Chi Batam yang juga menjabat sebagai koordinator fungsionalis kebaktian He Qi 1 dan koordinator Pelestarian Lingkungan di Titik Tiban Mas Indah, Batam.

Dalam pelatihan ini, Rahmat Hartato, relawan Komite Tzu Chi Batam, berbagi kisah perjalanannya di Tzu Chi kepada para peserta dengan harapan dapat menginspirasi dan memotivasi mereka dalam menapaki Jalan Bodhisatwa. Menurutnya, Tzu Chi merupakan wadah yang baik untuk berbuat kebajikan serta melatih diri, di mana setiap relawan dapat belajar dan bertumbuh dalam kebajikan serta cinta kasih.

Dalam pelatihan ini, para relawan abu putih tampak penuh perhatian dalam menyimak pemaparan dari pemateri.

Rahmat memulai materinya dengan kalimat penuh makna, “Sebersit Niat, Sebuah Tekad,” dan membagikan kisah perjalanannya dalam Tzu Chi, dari seorang relawan rompi hingga kini menjadi relawan komite yang memegang berbagai tanggung jawab.

“Saya merasa Tzu Chi adalah wadah yang sangat baik untuk berbuat kebajikan dan melatih diri. Selain itu, banyak sekali Dharma yang bisa dipelajari dari sosok guru yang begitu welas asih dan bijaksana. Walaupun tergolong masih muda, saya tetap berkomitmen karena saya dapat melihat perkembangan dalam diri saya. Saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan kita juga harus menghargai jalinan jodoh dengan Master Cheng Yen,” ungkap Rahmat, yang telah bergabung di Tzu Chi sejak tahun 2010.

Kisah Inspiratif dalam Berbagi Kebajikan
Pada sesi sharing, Agus Winarti, seorang guru agama Buddha, menceritakan kisahnya pertama kali mengenal Yayasan Tzu Chi pada tahun 2020 melalui dua kawannya.

Agus Winarti, seorang relawan tunas baru sekaligus guru agama Buddha yang mengajar di Pulau Buru, merasakan bahwa misi dan visi Tzu Chi selaras dengan ajaran Buddha yang menekankan welas asih, kebijaksanaan, dan cinta kasih.

“Waktu itu saya berbincang dengan Sunaryo dan Purwanto. Mereka berbagi pengalaman dan mengatakan bahwa bergabung di organisasi Tzu Chi sangat menarik karena ada suasana kekeluargaan. Itulah awal mula saya mengenal Tzu Chi,” ujar Agus. Agus merasa bahwa misi-misi Tzu Chi selaras dengan ajaran agama Buddha yang menekankan welas asih, kebijaksanaan, dan cinta kasih.

Kebersamaan dalam Harmoni
Suasana kebersamaan semakin terasa saat para relawan menampilkan bahasa isyarat tangan dengan lagu “Ren Shi Nin Zhen Hao” (Senang Mengenal Anda). Selain itu, para relawan juga mendapatkan materi tentang Misi Budaya Humanis Tzu Chi yang mengajarkan tata krama Tzu Chi, termasuk pentingnya berseragam rapi dan etika makan yang langsung dipraktikkan saat makan bersama.

Para relawan dan peserta terlihat akrab dan berbaur saat menikmati hidangan masakan vegetarian yang lezat.

Acara ditutup dengan doa bersama dan pembagian suvenir kepada para peserta. Pelatihan Abu Putih ini menjadi momen berharga bagi para relawan untuk memperkuat tekad dalam menjalankan misi kemanusiaan.

Para relawan Tzu Chi berharap pelatihan ini dapat menjadi sumber kekuatan untuk terus menapaki Jalan Bodhisattva dengan penuh keyakinan, serta membawa manfaat bagi sesama dengan ketulusan hati.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Kekayaan Batin dapat Tercapai dengan Mengendalikan Emosi, Bersabar, dan Berpuas Hati

Kekayaan Batin dapat Tercapai dengan Mengendalikan Emosi, Bersabar, dan Berpuas Hati

03 April 2024

Tzu Chi Batam mengadakan pelatihan relawan Abu Putih (AP) ke-2 dengan mengusung tema Mempraktikkan Kebajikan di Dunia dan Mewariskan Cinta Kasih, yang dihadiri 122 orang.

Meneguhkan Ikrar, Mewariskan Nilai Keluarga Jing Si

Meneguhkan Ikrar, Mewariskan Nilai Keluarga Jing Si

02 September 2020

Pelatihan online Relawan Tzu Chi seluruh Indonesia berlangsung pada 30 Agustus 2020 dengan jumlah peserta 715 orang. Pelatihan bertema Meneguhkan Ikrar, Mewariskan Nilai Keluarga Jing Siini berisi materi dengan pembicara dari luar negeri maupun dalam negeri.

Menggarap Ladang Berkah Bersama Tzu Chi

Menggarap Ladang Berkah Bersama Tzu Chi

26 Maret 2015 Dalam pelatihan ini, relawan baru juga dikenalkan dengan tata krama berpakaian dan tata krama makan yang terdapat di Tzu Chi melalui drama singkat. Dalam tata krama berpakaian, para relawan mengajak agar berpakaian dan berpenampilan yang sopan dan benar.
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -